Ini penyebab kecelakaan pesawat kerap terjadi di Indonesia
Merdeka.com - Asosiasi Maskapai Komersial Indonesia (INACA) menilai wajar kecelakaan udara kerap terjadi di Tanah Air. Sebab, aspek pemeriksaan amburadul. Salah satu biang keroknya adalah jumlah inspektur pesawat Kementerian Perhubungan yang cuma 35 orang.
Padahal, jabatan inspektur selain bertanggung jawab menguji kelaikan pesawat untuk terbang, juga wajib memantau kinerja pilot.
Kurangnya sumber daya manusia dari sisi pemerintah ini dikeluhkan Sekretaris Jenderal INACA Tengku Burhanudin, saat jumpa pers di Kawasan Halim, Jakarta Timur, Rabu (5/2).
-
Siapa yang bertanggung jawab atas gerbong maut? Peristiwa Gerbong Maut adalah insiden di mana 100 pejuang Indonesia yang ditawan Belanda dipindahkan dari Bondowoso ke Surabaya dengan tiga gerbong kereta api tertutup rapat.Pemindahan dilakukan tanpa memperhatikan keselamatan para tawanan, menyebabkan 46 pejuang meninggal dalam peristiwa ini.
-
Siapa saja yang tewas dalam kecelakaan helikopter? Presiden Ebrahim Raisi dan juga Menlu Iran dipastikan tewas dalam kecelakaan tersebut.
-
Siapa yang meninggal dalam kecelakaan itu? Di waktu yang bersamaan, tiba-tiba kendaraannya ditabrak sebuah mobil yang melaju kencang. Kendaraan yang ditumpangi satu keluarga itu kemudian terhempas beserta seluruh orang yang berada di dalam mobil.
-
Siapa yang mengalami kecelakaan? Chisa Anne stri dari vokalis band Repvblik Ruri Wantogia, membagikan kondisi terkini dari sang suami yang dikabarkan mengalami kecelakaan pada Jumat (6/9).
-
Kapan kecelakaan pesawat terjadi? De Havilland Comet merupakan desain jet komersial awal yang memiliki jendela persegi. Namun, dalam waktu lima tahun setelah diperkenalkan, tiga Komet mengalami serangkaian kecelakaan tragis dan menewaskan semua penumpang di dalamnya. Melansir IFLScience & Daily Mail, Senin (13/5), setelah kecelakaan ketiga di 1954, penyelidikan menemukan bahwa retaknya kusen jendela menjadi penyebabnya.
"Padahal pesawat di Indonesia ada ratusan, pilot yang harus diperiksa ribuan, tipe-tipe pesawat juga banyaknya bukan main. Ini bisa jadi penyebab rendahnya faktor keselamatan penerbangan," ujarnya.
Informasi yang didapat INACA, inspektur penerbangan berstatus Pegawai Negeri Sipil ada 25 orang. Kemenhub biasanya membantu tugas mereka dengan 10 tenaga asing, yang belum tentu siaga setiap saat.
Burhanudin menyebut rendahnya jumlah SDM inspektorat itu bukan cuma mengancam keselamatan terbang, tapi juga memperlambat ekspansi maskapai. Dia menjelaskan izin terbang sebuah pesawat baru mutlak memerlukan rekomendasi teknis inspektur.
"Airline mengeluh, mereka ingin dapat lisensi harus menunggu. Nanti kalau kecelakaan, padahal mereka juga yang disalahkan. Jadi jumlah inspektur itu wajib ditambah," kata Burhanudin.
INACA mewanti-wanti, bila Kemenhub tak serius membenahi soal pengawasan ini, maka maskapai Indonesia bisa memperoleh penilaian buruk dari lembaga internasional, misalnya FAA.
Ketua Umum INACA Arif Wibowo menceritakan, saat ini Indonesia masuk kategori 2 dalam kriteria FAA. Selain sulit terbang langsung ke Uni Eropa dan Amerika Serikat, rating rendah akan menambah biaya operasional.
Belum lama ini, Filipina dan India sudah kena penilaian buruk lantaran aspek keamanan maskapainya dianggap FAA tidak memadai. Indonesia bisa mengikuti nasib serupa ketika jumlah inspektur tak sesuai total armada pesawat yang beroperasi.
"Nilai buruk FAA itu bikin premi asuransi naik. Risiko negara yang tinggi maka meningkat preminya. Kalau tidak turun, akan membebani airline. Bagaimana punya daya saing kalau asuransi kita di atas Singapura dan Malaysia," kata Arif.
Buat meringankan beban pemerintah, INACA mengusulkan inspektorat dibentuk meniru Otoritas Jasa Keuangan. Struktur lembaganya Badan Layanan Umum (BLU), lantas dibiayai dari iuran pelaku usaha penerbangan.
Cara ini sudah diterapkan negara-negara maju. Di sana, inspektur pesawat jumlahnya banyak, karena bukan PNS, dengan biaya pemeriksaan yang sudah terstandarisasi.
"Menambah PNS untuk inspektur sulit, kedua penggajian juga sulit, tidak mungkin captain pakar inspektur mau digaji dengan gaji PNS. Solusinya bagaimana bila dikaji untuk jadi BLU, sehingga pembiayaan tidak lagi dari APBN, kalau mau diinspeksi bisa iuran," usul Burhanudin. (mdk/bim)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Sandiaga, untuk menurunkan harga tiket pesawat, dibutuhkan tambahan 700 pesawat.
Baca SelengkapnyaMenurut Djoko, pengawasan terhadap bus pariwisata masih perlu diperketat dan harus ada sanksi bagi perusahaan bus yang lalai terhadap tertib administrasi.
Baca SelengkapnyaTurbulensi pasti memberikan suatu dampak yang tidak baik bagi dunia aviasi.
Baca SelengkapnyaYLKI soal Kecelakaan Maut Bus SMK Lingga Kencana: Sering Terjadi karena Sopir Kurang Tidur
Baca SelengkapnyaJasa Raharja mengakui angka kecelakaan lalu lintas memang mengalami peningkatan setiap tahunnya dari 15 hingga 17 persen.
Baca SelengkapnyaDampak yang ditimbulkan laka lantas banyak korban menderita luka-luka dan kerugian materi.
Baca SelengkapnyaMaskapai perlu memperhatikan waktu dan kualitas istirahat pilot dan awak pesawat lainnya, yang mempengaruhi kewaspadaan dalam penerbangan.
Baca SelengkapnyaMenhub mengatakan, salah satu penyebab utama adalah penurunan drastis populasi pesawat di dunia, yang membuat banyak pabrikan tidak beroperasi dengan baik.
Baca SelengkapnyaPeristiwa kecelakaan lalu lintas lebih banyak terjadi di jalan dalam kondisi baik ketimbang rusak maupun berlubang.
Baca SelengkapnyaKNKT akan memeriksa seluruh serpihan dan menganalisis percakapan pilot dengan petugas pengaturan lalu lintas udara untuk mengetahui penyebab jatuhnya pesawat.
Baca SelengkapnyaKemenhub mengungkapkan ada tiga korban meninggal dunia dalam peristiwa tersebut.
Baca SelengkapnyaKendaraan ini juga berpenumpang 12 orang, di mana seharusnya berkapasitas sembilan penumpang
Baca Selengkapnya