PNM Raup Untung Rp186 Miliar di Awal Tahun 2021
Merdeka.com - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) meraup laba bersih sebesar Rp186 miliar di triwulan I-2021. Sedangkan pendapatan perseroan sebelum diaudit di periode sama tercatat Rp1,76 triliun.
"Pendapatan PNM triwulan-1 sudah Rp1,76 triliun dan laba bersih Rp186 miliar," kata EVP, Keuangan dan Operasional, PT Permodalan Nasional Madani (PNM), Sunar Basuki dalam Laporan Kinerja Pemberdayaan: Geliat UMKM Bersama PNM, Jakarta, Selasa (20/4).
Sunar menjelaskan, secara umum kondisi perseroan dalam kondisi baik. Tercermin dari peningkatan nasabah yang dalam waktu 3 bulan naik 1,1 juta menjadi 9 juta nasabah, naik 38,1 persen. "Ini kenaikan yang cukup signifikan, hanya dalam waktu 3 bulan," kata dia.
-
Mengapa laba Bank Mandiri naik di tahun 2023? Kunci kesuksesan Bank Mandiri ini tak lepas dari strategi bisnis yang konsisten untuk fokus pada pertumbuhan bisnis berbasis ekosistem serta didukung dengan strategi digitalisasi.
-
Apa yang naik 90% di Pertamina? Lonjakan tertinggi terjadi pada Pertamax Turbo dengan jumlah 938 kiloliter (KL)/hari, naik 90,7% dibandingkan penjualan normal 492 KL/hari.
-
Apa yang dibantu PNM untuk nasabah? PNM bekerja sama dengan Sarana Multifungsi Finansial (SMF) (Persero) untuk menyalurkan dukungan affordable housing bagi nasabah yang sudah diuji kelayakannya. Melanjutkan komitmen dalam mendukung aksi keberlanjutan yang tepat guna, PNM membantu pembangunan rumah bagi nasabah Mekaar dan renovasi tempat usaha bagi nasabah ULaMM.
-
Apa yang dilakukan PNM kepada nasabahnya? Permodalan Nasional Madani (PNM) berangkatkan umroh Nasabah PNM Mekaar.
-
Kapan BSI mencapai 19 juta nasabah? Per Mei 2023, jumlah nasabah BSI sudah mencapai 19 juta dan menjadikan perseroan bank nomor 5 dengan jumlah nasabah terbesar di Indonesia.
-
Bagaimana nilai pasar timnas meningkat? Total nilai pasar starting XI Skuad Indonesia bisa melampaui Rp350 miliar dengan kehadiran kedua pemain ini.
Sedangkan kredit macet atau NPL gross kuartal pertama tahun ini tercatat 0,78 persen (yoy) dari sebelumnya 1,62 persen pada tahun 2020. Artinya terjadi penurunan sebesar 55,1 persen.
Adapun total aset perusahaan sampai akhir Maret 2021 tercatat Rp35,3 triliun dengan total liabilitas Rp29,5 triliun. Sedangkan total ekuitas Rp5,8 triliun. Sedangkan sumber pendanaan mayoritas masih ditopang dari pasar modal yakni 61 persen, perbankan 28 persen dan pemerintah 11 persen.
"Total aset ini Rp33,5 triliun, ada kenaikan dari tahun 2020 yang tercatat Rp3 triliun," katanya.
Jumlah Karyawan
Selain itu, jumlah karyawan PNM juga naik menjadi 56.012 orang. Naik 2.000 orang dari tahun 2020. Mereka tersebar di 3.357 kantor yang ada di seluruh Indonesia.
"Di kuartal 1-2021 ini sudah 2.000 karyawan, ini akan membantu masalah pengangguran dan kegiatan ekonomi kreatif," katanya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari sisi permodalan, hingga Juni tahun 2023 CAR BNI berada pada level yang kuat sebesar 21,6 persen.
Baca SelengkapnyaRealisasi penyaluran kredit dan pembiayaan BTN sepanjang tahu 2023 mencapai Rp333,69 triliun.
Baca SelengkapnyaPenyaluran kredit BTN per Agustus naik 13,05 persen secara tahunan.
Baca SelengkapnyaPencapaian laba ini didukung kinerja kredit yang mengalami percepatan di kuartal kedua.
Baca SelengkapnyaKeuntungan tersebut melesat 110,5 persen (yoy) dibandingkan perolehan laba bersih tahun 2022.
Baca SelengkapnyaDirektur Utama PNM, Arief Mulyadi optimis nasabah PNM Mekaar akan mampu untuk lebih memahami kegiatan keuangan secara digital.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan kredit dan pembiayaan BTN tersebut ditopang oleh kredit dan pembiayaan perumahan.
Baca SelengkapnyaPada kuartal II-2024 BRI Grup berhasil cetak laba bersih Rp29,9 triliun.
Baca SelengkapnyaPNM menerima 'The Most Outstanding Microfinance Programs To Empowering Women And Community Development'
Baca SelengkapnyaPenyaluran kredit PNM Mekaar menembus Rp244 triliun selama kurun waktu 2015 sampai 2024.
Baca SelengkapnyaSepanjang tahun 2023 BNI meraup laba bersih Rp20,9 triliun, naik 14,2 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaRasio kecukupan permodalan atau Capital Adequacy Ratio (CAR) terus meningkat dari 18,9 persen per September 2022 menjadi 21,9 persen per September 2023.
Baca Selengkapnya