Billie Eilish Enggan Bahas Kehidupan Cintanya, Ini Alasannya
Ogah bahas kehidupan asmaranya, ini alasan Billie Eilish!
Billie Eilish memilih untuk tidak membahas kehidupan cintanya di hadapan publik. Dalam edisi terbaru Vogue, pemenang Grammy ini menyatakan penyesalannya karena pernah terbuka mengenai seksualitasnya.
"Saya berharap tidak ada yang mengetahui tentang seksualitas atau kehidupan cinta saya, dan semoga itu tidak akan pernah terjadi lagi. Saya tidak akan membicarakan lagi tentang seksualitas saya atau siapa yang saya kencani," tegasnya.
- 60 Tahun Berkarya, Elvy Sukaesih Merasa Bersyukur Anak-anak Muda Suka Dangdut
- Ayu Ting-Ting Bela Bilqis yang Diledek Karena Nyanyikan "Sheesh" BabyMonster: "Manusia Harusnya Punya Perasaan"
- Fakta Menarik Billie Eilish, Penyanyi Unik yang Mengalami Sindrom Tourette
- Bucin Banget, Ini Momen Detik-Detik Arumi Bachsin Beri Kejutan Kepada Emil Dardak yang Sedang Nyanyi di Panggung
Billie juga menambahkan, "Seringkali saya lupa bahwa apa yang saya katakan bisa menjadi berita besar di seluruh dunia. Rasanya tidak alami. Kita masih muda dan sedang belajar tentang diri kita sendiri." Dengan demikian, dia ingin lebih fokus pada diri sendiri tanpa harus merasa tertekan oleh perhatian publik.
Tentang Kehidupan Cintanya
Billie Eilish, yang kini berusia 22 tahun, memang jarang membagikan informasi tentang kehidupan cintanya. Meski demikian, dia pernah dikabarkan menjalin kedekatan dengan beberapa pria, termasuk Jesse Rutherford dari The Neighbourhood, sebelum mereka berpisah pada Mei 2023.
Seiring waktu, Billie mulai lebih terbuka mengenai seksualitasnya dan mengakui ketertarikan terhadap pria dan wanita. Dalam sebuah wawancara dengan Rolling Stone pada April 2024, Billie dengan jelas menyatakan bahwa dia telah lama menyukai perempuan, meskipun baru setahun lalu dia menyadari perasaannya tersebut. Dia bahkan menulis lagu "Lunch," yang menceritakan tentang seorang perempuan yang dia sukai, dan lagu tersebut sempat masuk dalam Billboard Hot 100.
Billie Eilish merasa frustrasi dengan pandangan masyarakat yang seolah-olah telah menetapkan identitasnya tanpa memberi kesempatan untuknya berbicara atau mengatur narasi tersebut.
Ia berpendapat bahwa tidak seharusnya ada orang yang terpaksa menjadi sesuatu yang tidak diinginkannya hanya karena tekanan dari lingkungan sekitar. Billie juga menekankan bahwa banyak individu memerlukan waktu untuk menemukan siapa diri mereka yang sebenarnya, dan ada pula yang baru merasa nyaman dengan orientasi seksualnya di usia 40-an, 50-an, atau bahkan 60-an. Ia merasa bahwa netizen sering kali memaksa seseorang untuk mengungkapkan identitas mereka dengan cara yang tidak adil.