Cerita Nadine Chandrawinata Kenalkan Kain Batik ke Anak-Anak, dari Main Bareng hingga Padu Padan Busana untuk Fashion Show
Nadine Chandrawinata memiliki kecintaan yang mendalam terhadap wastra Nusantara, termasuk batik.
Kecintaan Nadine Chandrawinata terhadap wastra Nusantara, termasuk batik, sangat jelas terlihat. Saat ini, Nyonya Dimas Anggara berusaha untuk menularkan kecintaannya tersebut kepada kedua putrinya.
Nadine mengungkapkan memiliki beberapa strategi untuk menanamkan rasa cinta terhadap seni budaya Indonesia pada anak-anak sejak usia dini. Salah satu metode yang digunakannya adalah dengan memperkenalkan batik kepada buah hatinya.
- Hari Batik Nasional, PNM Berdayakan Pengrajin Batik Lewat Teknik Ecoprint di Kampung Madani
- 35 Ucapan Hari Batik Nasional 2 Oktober 2024, Bagikan Semangat Nasional Junjung Warisan Budaya Kebanggaan
- Pamerkan Batik Paser di Acara Tatawastra, Ini Pesan Sinta Rosma Yenti
- Pakai Dress Warisan Nadine Chandrawinata Saat Masih Bayi, Berikut Ini 7 Potret Baby Djala Ketika Dibaptis
Nadine tidak perlu menjelaskan sejarah panjang atau makna dari motif batik secara mendetail. Ia memilih cara yang lebih menyenangkan untuk mengenalkan kain batik kepada anak-anaknya, seperti bermain bersama.
“Salah satu cara aku adalah belajar dalam bermain karena anak-anak tak bisa diam berlama-lama,” ungkap Nadine Chandrawinata.
Selain itu, ia juga menggunakan metode bercerita, karena anak-anak biasanya sangat menikmati kisah-kisah yang diceritakan oleh orang tua mereka. Dengan pendekatan ini, Nadine berharap anak-anaknya dapat merasakan dan menghargai keindahan wastra Nusantara.
Berikut adalah kalimat yang berbeda namun tetap mempertahankan konteks: **Media untuk menyampaikan cerita.**
Dalam suasana yang hangat dan ceria, seorang ibu dapat menunjukkan berbagai warna kain batik yang memikat perhatian anak-anak sambil menceritakan asal-usul dan makna dari setiap motif yang ada. Cara bercerita yang lembut dan penuh kasih ini akan menjadi kenangan indah yang akan diingat anak-anak saat mereka tumbuh dewasa.
"Bagi saya, wastra ini dibuat sebagai medium untuk bercerita. Wastra adalah warisan budaya yang perlu kita sampaikan ke anak-anak, yang perlu kita sampaikan ke generasi berikutnya," ungkap Nadine Chandrawinata.
Melalui interaksi seperti ini, anak-anak tidak hanya belajar tentang keindahan kain batik, tetapi juga memahami nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya. Dengan demikian, mereka akan memiliki rasa cinta dan bangga terhadap warisan budaya yang dimiliki bangsa.
Bangga Kenalkan Wastra Nusantara pada Anak-Anak
Dalam kesempatan itu, Nadinedapat berbagi cerita. Selain itu, Nadine Chandrawinata juga mengajarkan cinta terhadap batik kepada anak-anaknya melalui momen padu padan busana.
Kebetulan, kedua putrinya saat ini sangat menyukai kegiatan fashion show. Dalam permainan padu padan tersebut, Nadine menyisipkan elemen batik.
"Anakku dua-duanya perempuan dan mereka lagi suka fashion show. Jadi perpaduannya (bajunya) harus yang match, kalau enggak match, dia enggak mau pakai," jelasnya
"Ya, bolehlah kasih sedikit perintilan (batik) agar dia bisa berkreasi," sambungnya.
Dengan cara ini, Nadine tidak hanya memperkenalkan batik, tetapi juga mengajak anak-anaknya untuk berkreasi dan berimajinasi dalam berbusana. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran orang tua dalam mengenalkan budaya kepada generasi muda melalui aktivitas yang menyenangkan.