Coldplay Buat Vinyl Album Moon Music dari Limbah Plastik dari Indonesia dan Malaysia
Coldplay baru saja meluncurkan album ke-10 mereka yang berjudul Moon Music pada 4 Oktober 2024 lalu.
Coldplay baru saja merilis album ke-10 mereka yang berjudul Moon Music pada tanggal 4 Oktober 2024. Album ini menarik perhatian karena menggunakan vinyl yang terbuat dari limbah plastik daur ulang, menandakan komitmen band ini terhadap keberlanjutan lingkungan.
Chris Martin, vokalis Coldplay, menegaskan salah satu sumber limbah plastik tersebut berasal dari Indonesia. Hal ini menunjukkan upaya mereka dalam mendukung inisiatif lingkungan secara global dan melibatkan berbagai negara dalam proses produksinya.
- Chrish Martin Ungkap Alasan Coldplay Bubar Tahun 2025 Usai Rilis Album ke-12
- Polisi Bongkar Penipuan Tiket Konser Coldplay dengan Kerugian Rp1,2 Miliar, Begini Modusnya
- Pemesan Tiket Kampanye Akbar Anies-Cak Imin Capai 3,5 Juta, Kalahkan War Tiket Coldplay
- Momen Keseruan Cut Tari Nonton Coldplay di Singapura, Penampilan Sydney Bikin Salfok
Inisiatif ini mencerminkan filosofi Coldplay yang mengintegrasikan musik dengan kesadaran terhadap isu lingkungan. Dengan langkah ini, mereka tidak hanya menghadirkan karya seni berkualitas, tetapi juga berkontribusi pada pelestarian bumi.
Album Vinyl Terbaru dari Botol Plastik Daur Ulang
Coldplay, sebagai grup musik yang peduli terhadap isu lingkungan, berhasil menurunkan emisi CO2e hingga 59 persen dibandingkan dengan tur stadion sebelumnya. Untuk terus berinovasi dengan prinsip ramah lingkungan, mereka merilis album fisik yang terbuat dari limbah plastik daur ulang.
Dalam siaran persnya, album Moon Music diakui sebagai yang pertama di dunia yang dirilis dalam format vinyl EcoRecord rPET LP seberat 140g. Setiap salinan vinyl ini diproduksi dari sembilan botol plastik PET daur ulang yang berasal dari limbah pasca-konsumsi.
Selain itu, edisi CD standar Moon Music juga menjadi yang pertama di dunia yang dirilis dalam bentuk EcoCD, yang terbuat dari 90 persen polikarbonat daur ulang. Langkah ini mencerminkan komitmen Coldplay untuk menyediakan produk musik yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Notebook Edition LP dari Album Moon Music
Coldplay bekerja sama dengan The Ocean Cleanup, sebuah organisasi yang berkomitmen untuk mengurangi sampah plastik di lautan. Hasil dari kolaborasi ini produk terbatas berupa Notebook Edition LP dari album Moon Music.
Menariknya, produk ini terbuat dari 70 persen plastik yang diambil dari sungai Rio Las Vacas, Guatemala, pada tahun 2023. Hal ini mencerminkan dedikasi kedua pihak dalam mengurangi limbah plastik dengan cara yang inovatif. Dengan inisiatif ini, Coldplay dan The Ocean Cleanup tidak hanya menghasilkan musik, tetapi juga berperan dalam pelestarian lingkungan serta meningkatkan kesadaran tentang pentingnya mengatasi masalah sampah plastik.
Bahan Baku Limbah dari Indonesia dan Malaysia
Dalam wawancara di QVC Live yang ditayangkan di YouTube, Chris Martin, vokalis Coldplay, mengungkapkan bahan utama vinyl dari album Moon Music terbuat dari sampah plastik yang diambil dari Malaysia dan Indonesia.
"Album ini dibuat menggunakan plastik yang diambil dari sungai-sungai di Malaysia dan Indonesia oleh kapal pembersih yang kami investasikan di wilayah tersebut. Setiap vinyl dihasilkan dari sembilan botol plastik," katanya.
Sebelumnya, Coldplay telah bekerja sama dengan The Ocean Cleanup untuk mengoperasikan kapal pembersih di Sungai Cisadane pada tahun 2023. Namun, pada April 2024, kapal bernama Neon Moon II terpaksa menghentikan operasionalnya di Cisadane karena sampah di sungai tersebut tidak sesuai dengan fungsi alat yang digunakan.
Meskipun begitu, kerja sama antara Coldplay dan The Ocean Cleanup akan tetap berlanjut. Mereka berencana untuk mengganti kapal pembersih dengan barikade yang dirancang untuk menghalau sampah, yang juga disediakan oleh The Ocean Cleanup, guna meningkatkan upaya pembersihan sungai.