Demam Ayat-Ayat Cinta Ubah Arah Karier Fedi Nuril di Dunia Akting hingga Dijuluki 'King of Poligami'
Fedi Nuril akan kembali hadir dengan film terbarunya yang berjudul 1 Imam 2 Makmum, yang dijadwalkan tayang di bioskop mulai 16 Januari 2025.
Karier Fedi Nuril melesat setelah film Ayat-ayat Cinta dirilis pada akhir Februari 2008, yang berhasil menarik lebih dari 3,7 juta penonton. Film ini menjadi yang pertama di Indonesia yang mampu mencapai angka 3 juta penonton. Pada masa itu, Fedi Nuril, Rianty Cartwright, dan Carissa Putri menjadi figur yang sangat populer di kalangan penonton.
Setelah kesuksesan film tersebut, istilah genre drama religi mulai dikenal luas. Genre ini biasanya berkisar pada tema rumah tangga dengan elemen keagamaan, disertai dengan kutipan ayat-ayat suci dan lainnya.
- Dapat Julukan 'Duta Poligami', Ini Deretan Artis yang Pernah Jadi Istri Fedi Nuril di Film
- Deretan Film Dibintangi Ibnu Jamil, Ada 'Kuntilanak' dan 'Guru-guru Gokil'
- Perjalanan Karier Fedi Nuril - dari Seorang Akuntan Lulusan UI ke Layar Lebar, Kini Dikenal Sebagai Aktor Spesialis Poligami
- Momen Anak Bupati Trenggalek Ajak Ayah Ibunya Naik Gunung Ingin Dapat Pengalaman Religius, Terinspirasi Film
Tema poligami pun tidak lagi dianggap sebagai isu yang tabu. Baik sinetron harian maupun film televisi (FTV) mulai berani menampilkan karakter suami yang memiliki dua istri, lengkap dengan kisah romantisnya. Selain itu, tema berpindah agama juga menjadi hal yang umum. Oleh karena itu, tidaklah berlebihan jika Ayat-ayat Cinta dianggap sebagai pelopor dalam genre ini.
Di awal tahun depan, Fedi Nuril akan kembali hadir dengan film terbarunya yang berjudul 1 Imam 2 Makmum, yang dijadwalkan tayang di bioskop-bioskop di Tanah Air mulai 16 Januari 2025.
Demam Ayat-Ayat Cinta
Seorang pembuat film pernah mengungkapkan genre drama religi hanya ada di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh keberhasilan Ayat-ayat Cinta. Film-film selanjutnya yang mengusung tema keagamaan, terutama yang berkaitan dengan poligami, seringkali dihubungkan dengan film legendaris tersebut.
Singkatnya, semua ini berawal dari peran Fedi Nuril sebagai Fahri. Menanggapi anggapan ini, Fedi Nuril memberikan pandangan berbeda. Ia menilai di Hollywood dan beberapa negara lain juga terdapat drama keluarga yang memiliki tema keagamaan, meskipun tidak disebut sebagai drama religi.
"Kalau dibilang enggak ada (genre) drama religi, di Hollywood kayaknya ada. Tapi enggak religius. Cuma ada drama dan cukup kental nuansa religinya," ujarnya.
Ia juga menambahkan, "Kalau pertama kali gara-gara gue dan Ayat-ayat Cinta, ya faktanya memang begitu sih. Ha ha ha."
Di Indonesia, terdapat kecenderungan ketika sebuah film atau lagu mencapai kesuksesan besar, akan muncul karya-karya serupa yang mengikuti jejaknya. Ayat-ayat Cinta menjadi contoh yang unik dalam hal ini. Hampir tidak ada yang menduga film ini akan meraih popularitas yang luar biasa. Fedi Nuril, yang berperan dalam film tersebut, juga tidak menyangka akan terjadi demikian.
"Akhirnya banyak yang ikut bikin drama religi juga. Cuma kalau dibilang gara-gara lo kayak terkesan negatif. Kalau aku sih melihatnya enggak negatif, malah positif, gue pelopor gitu. Jadi, santai dan asyik saja," tuturnya.
Fahri Ubah Arah Karier Fedi Nuril
Setelah film Ayat-ayat Cinta, karakter Fahri yang diperankan oleh Fedi Nuril menjadi sangat identik dengan sosok pria yang memiliki dua istri. Di era tersebut, ia sering dipanggil dengan nama Fahri dan mengalami perubahan signifikan dalam kariernya. Ketenarannya melambung tinggi, dan sebagai akibatnya, ia mendapatkan banyak tawaran untuk peran pria yang religius dengan lebih dari satu istri.
"Oh ya, mengubah karier saya banget. Membuat saya dikenal tapi terkurung di satu sisi. Terkurung oleh image itu. Terkenal itu satu hal. Terkenal religius itu beda lagi. Sama seperti film, ada satu genre meledak dan lagi trending, semua mengikuti," ungkapnya.
Setelah kesuksesan film tersebut, Fedi Nuril sering kali ditawari untuk memerankan karakter poligami, namun ia selalu menolak. Ketika mencoba untuk berakting dalam genre yang berbeda, publik tampak belum bisa melupakan citra yang telah melekat padanya.
Mereka merasa sosok yang diperankan Fedi bukanlah yang mereka harapkan. Jangan tanya berapa banyak tawaran peran poligami yang ditolak Fedi Nuril setelah tahun 2008.
"Ada, mirip banget. Kayak cuma diganti nama. Karakter dan perjalanannya mirip. Saya tolak karena terlalu mirip. Banyak, lebih dari tiga. Sampai bingung menghitungnya," jelasnya.
Di saat itu, Fedi Nuril memiliki prinsip bersedia untuk kembali memerankan karakter poligami, asalkan cerita yang diangkat berbeda. Ia mengizinkan karakter yang mirip, tetapi latar belakang dan alur ceritanya tidak boleh menyerupai dunia Ayat-ayat Cinta yang ditulis Habiburrahman El Shirazy dan disutradarai oleh Hanung Bramantyo.
Tergoda Karakter Pras di Film Surga Yang Tak Dirindukan
Fedi Nuril memegang prinsipnya dengan kuat hingga pada tahun 2015, ia "digoda" oleh produser MD Pictures, Manoj Punjabi, yang menawarkan naskah film Surga Yang Tak Dirindukan, yang diadaptasi dari novel populer karya Asma Nadia.
Dalam film tersebut, terdapat karakter bernama Pras. Meskipun premisnya terlihat sederhana, sebenarnya ia sangat kompleks. Bagaimana rasanya ketika seorang suami meninggalkan rumah dengan satu istri, namun saat kembali, ia sudah memiliki istri baru? Saat ditawarkan naskah Surga Yang Tak Dirindukan, Fedi merasa momen ini cukup lucu.
"Itu lucu sih. Waktu ditawari, sudah dibilang: Ini ada poligaminya lagi. Ini, kan jaraknya lumayan sekitar 7 tahun. Akhirnya saya baca skenarionya. Apalagi dari MD Pictures, Pak Manoj. Aku yakin enggak mungkin biasa-biasa saja," ungkapnya.
Ketika Fedi membaca naskah tersebut, ia menyadari isu poligami memang kembali diangkat. Namun, cerita yang disajikan berbeda dari sebelumnya. Fedi menjelaskan 'jebakan' dari Ayat-ayat Cinta adalah kisah tentang Fahri, seorang mahasiswa di Universitas Al-Azhar Kairo, yang sedang mencari istri, tetapi kemudian difitnah melakukan pemerkosaan.
"Tujuan utamanya bagaimana bisa keluar dari penjara. Prosesnya, dengan berpoligami supaya istrinya bisa bersaksi dan dia bisa keluar penjara. Cuma yang nempel di benak orang kan poligaminya doang. Ternyata itu membekas sekali," tambah Fedi.
Sementara itu, Surga Yang Tak Dirindukan mengisahkan kehidupan rumah tangga Pras dan Arini (Laudya Cynthia Bella) yang dikaruniai seorang putri bernama Nadia (Sandrinna Michelle). Suatu ketika, Pras keluar rumah dan menemukan Meirose (Raline Shah) yang sedang hamil tua dan berusaha bunuh diri.
"Di Surga Yang Tak Dirindukan, itu lebih tentang isu poligaminya sendiri. Kenapa terjadi konflik, karena dia menikah lagi. Itu lebih jelas, isunya memang poligami jika dibandingkan dengan Ayat-ayat Cinta," lanjutnya.
Film Surga Yang Tak Dirindukan yang disutradarai Kuntz Agus dirilis pada saat libur Lebaran 2015 dan bersaing ketat dengan film Comic 8: Casino Kings Part 1. Film ini berhasil menarik perhatian 1,5 juta penonton dan menjadi film terlaris pada tahun tersebut.
Sekuelnya, yang disutradarai Hanung Bramantyo, peraih dua Piala Citra, dirilis dua tahun kemudian dan meraih 1,6 juta penonton. Dengan demikian, citra Fedi Nuril semakin lekat dengan tema poligami, tetapi hanya dalam konteks film, bukan dalam kehidupan nyata.