Dewi Hughes dukung sekolah inklusi
Sebagai aktivis anak, Dewi Huges mengaku senang dengan adanya sekolah yang menggunakan sistem inklusi.
Sebagai aktivis anak, Dewi Hughes mengaku senang dengan adanya sekolah yang menerapkan Inklusi Montessori seperti Sekolah ALUNA. Metode tersebut merupakan pola pendidikan yang menyatukan anak-anak berkebutuhan khusus dengan anak-anak biasa untuk mengikuti proses belajar mengajar bersama-sama.
"Banyak anak-anak punya kebutuhan khusus orang tua kecolongan tidak terlalu memperhatikan. Sebelum bakat minat lihat dulu potensinya apa," ujar pemilik nama asli Desak Made Hugeshia Dew saat ditemui di rangkaian seminar bertajuk 'Kiat Jitu Menemukan Potensi Anak Sejak Dini' di Sekolah ALUNA di Jl. Kebagusan Dalam No. 34A Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu, (7/3/2015).
Kecolongan tersebut, menurut Hughes lantaran kurangnya perhatian orang tua yang disibukkan dengan aktivitas di luar rumah. Banyak orang tua terlalu sibuk sehingga tidak memiliki waktu untuk anak-anaknya.
"Saya selalu sarankan orang tua jangan cari pengganti, anakmu adalah anakmu bukan anak Mbak. Banyak sekali momen-momen penting akan hilang, cinta, kesedihan, kebahagiaan itu hilang," katanya.
Kehadiran Hughes di Sekolah ALUNA adalah untuk memberi saran kepada orang tua untuk mengenali potensi yang dimiliki anak. Menurutnya komunikasi antara orang tua dan anak adalah hal yang paling penting untuk dijaga.
"Percakapan di mobil digantikan oleh ibu, anak, supir. Itu salah harusnya anak, ibu, bapak," pungkasnya.
(kpl/hen/sjw)
(mdk/kln)