Miris Satu Keluarga Tinggal di Gubuk Tengah Hutan Tanpa Listrik, Tiga Anaknya Putus Sekolah
Begini kehidupan satu keluarga di Sukabumi yang tinggal di gubuk di tengah hutan.
Satu keluarga di sebuah kampung di Sukabumi, Jawa barat, harus tinggal di gubuk kecil tengah hutan. Kepala keluarga tersebut bernama Pardi. Ia punya satu istri dan tiga anak.
Pardi terpaksa harus mengajak anak dan istrinya untuk tinggal di gubuk kecil seadanya karena tidak memiliki rumah tetap untuk tempat tinggal. Pardi lebih memilih untuk tinggal mandiri dan tidak merepotkan banyak orang.
Hal yang semakin membuat prihatin adalah ketiga anak Pardi ternyata putus sekolah karena kendala biaya. Bagaimana kisah lengkapnya? Simak ulasannya sebagai berikut.
Satu Keluarga Tinggal di Gubuk Kecil Tengah Hutan
Sebuah video yang diunggah oleh channel Youtube Petualangan Alam Desaku memperlihatkan satu keluarga yang terpaksa harus tinggal di gubuk kecil di tengah hutan.
Keluarga tersebut terdiri dari Pardi, Ningsih, Kholil, dan kedua adiknya. Mereka harus tinggal di gubuk sederhana di tanah kebun milik seorang warga karena tidak punya tempat tinggal yang tetap.
Di sana, Pardi sekalian bisa berkebun menggarap sawah di sekitar gubuknya. Sebab, pihak keluarga sama sekali tidak memberi bantuan kepada Pardi, padahal ia sedang mengalami kesulitan hidup bersama dengan keluarganya.
“Kata saudara tiri mah saya nggak ada bagian saya mah. Diambil sama saudara tiri semua,” kata Pardi.
Selain itu, alasan Pardi tinggal di gubuk tersebut karena tidak ingin merepotkan keluarganya maupun keluarga istrinya. Ia dan istrinya, Ningsih, ingin hidup mandiri.
“Saya ingin mandiri saja. Nggak mau ngerepotin mertua. Nyuruh saya mertua untuk pulang ke sana. Tapi saya nggak mau,” jelas Pardi.
Ketiga Anaknya Putus Sekolah
Sebelum tinggal di gubuk tersebut, Pardi dan keluarga mengaku sempat tinggal di rumah milik warga. Ia diminta untuk menempati tapi tidak bertahan lama karena Pardi merasa tidak enak dengan omongan tetangga.
Dia kemudian memutuskan untuk pergi dan tinggal sendiri di gubuk bersama istri dan tiga orang anaknya. Mirisnya, anak-anak Pardi juga mengalami nasib yang kurang baik karena harus putus sekolah akibat terkendala biaya.
“Pingin cepat-cepat punya itu (rumah) sendiri. Saya teh sebenarnya nggak tega lihat anak-anak. Malah sekolah sudah putus berdua. Biaya dari mana,” jelasnya.
Sementara tinggal di gubuk tersebut, Pardi dan keluarga harus hidup dengan sangat terbatas. Ia tidak mendapatkan fasilitas seperti listrik sehingga setiap malam harus menyalakan listrik sebagai cahaya.