Dian Sastrowardoyo Rayakan Hari Batik Nasional, Tampilkan Pesona Cantik Alami di Foto Lawas
Dian Sastrowardoyo sangat mencintai batik. Simak potretnya rayakan Hari Batik Nasional berikut ini!
Dian Sastrowardoyo memang sudah terbiasa mengenakan batik dalam momen-momen santainya sejak lama. Di Hari Batik Nasional kali ini, ia membagikan foto-foto masa mudanya yang menawan.
-
Kapan motif batik kawung diciptakan? Mengutip iwarebatik.org, motif kawung diciptakan oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo, Raja Mataram Islam (1593-1645).
-
Bagaimana para perajin batik Bayat mendapatkan inspirasi motif batik? Untuk motifnya kami membuat menurut kempuan dan kesukaannya, kadang kami dapat daun di kebun itu terus dipetik dan dibuat batik. Ada juga yang terjun ke sawah lalu lihat burung, kemudian dijadikan batik,” terangnya.
-
Di mana batik merak ngibing dibuat? Batik ini menjadi pakaian khas warga di daerah Tasikmalaya sampai Garut.
-
Apa keunikan dari batik tulis Bayat? Batik tulis khas Bayat itu unik karena memakai pewarna alami. Pelaku usahanya juga memiliki misi pelestarian lingkungan.
-
Siapa yang membuat Batik Dahon? Para perajin batik di Pangandaran kemudian menggunakan seluruh unsur dari tanaman tersebut untuk memberikan kombinasi warna yang cantik.
-
Siapa yang mendesain busana Batik Taliabu yang diperagakan? Model memperagakan busana Batik Taliabu rancangan karya Eko Tjandra dalam Selaras Wastra saat Cita & Cipta 2024 Liputan6 x Fimela di Shangrila Hotel, Jakarta, Rabu (31/7/2024).
Dian Sastrowardoyo Rayakan Hari Batik Nasional, Tampilkan Pesona Cantik Alami di Foto Lawas
Dian tampil anggun mengenakan gaun batik modern berwarna hitam dan putih, dengan motif geometris yang memikat, sambil duduk dalam pose santai.
Dian Sastrowardoyo memancarkan kecantikan naturalnya sejak dulu, mengenakan pakaian batik tradisional berwarna biru dengan motif khas yang anggun.
"Merayakan batik setiap hari, di mana saja. Selamat Hari Batik Nasional, postcards from 2006," tulis Dian Sastrowardoyo.
Aktris berusia 42 tahun ini tampil kasual dan sederhana dengan balutan batik dalam kesehariannya, mencerminkan kecintaannya terhadap motif tradisional dan budaya lokal.
"Ya ampun, that Era," tulis Acha Septriasa
"Gemesh," tambah Wulan Guritno.