Kenangan Manis Ifan Seventeen Sebelum Alami Tsunami Anyer
Kenangan Manis Ifan Seventeen Sebelum Alami Tsunami Anyer
Liputan6.com, Jakarta - Ifan Seventeen cukup lama merasakan duka mendalam setelah ditinggal orang-orang tercinta akibat terjangan tsunami Anyer. Tak ingin bermurung diri terus menerus, ia memutuskan kembali ke dunia hiburan.
Dan belum lama ini, Ifan Seventeen muncul sebagai bintang tamu dalam saluran YouTube milik Gilang Dirga.Â
-
Kapan Museum Tsunami di Banda Aceh didirikan? Museum Tsunami menjadi monumen untuk memperingati bencana tsunami yang melanda Aceh pada penghujung 2004.
-
Kapan tsunami terjadi? Tsunami merupakan gelombang air laut besar yang dipicu oleh pusaran air di bawah laut akibat pergeseran lempeng bumi, erupsi gunung berapi bawah laut, hingga jatuhnya meteor ke laut.
-
Kapan tsunami Storegga terjadi? Tsunami kolosal yang melanda Eropa utara lebih dari 8.000 tahun yang lalu mungkin telah membinasakan penduduk Zaman Batu di Inggris utara.
-
Apa penyebab tsunami Storegga? Dipicu oleh tanah longsor besar di bawah air di lepas pantai Norwegia, peristiwa ini menyebabkan gelombang raksasa setinggi lebih dari 20 meter (65 kaki) menghantam Kepulauan Shetland, yang terletak di utara daratan Skotlandia.
-
Bagaimana cara BPBD Bantul mengatasi kekurangan EWS Tsunami? “Ke depan akan kita anggarkan lebih banyak lagi. Pengadaan EWS tsunami juga akan kita ajukan ke APBD maupun pusat. Kapan terealisasi tidak tahu yang penting kami mengusulkan dulu,” kata Agus.
-
Di mana tsunami Storegga terjadi? Tsunami kolosal yang melanda Eropa utara lebih dari 8.000 tahun yang lalu mungkin telah membinasakan penduduk Zaman Batu di Inggris utara.
Dalam saluran Adiez Gilang, Selasa (15/1/2019), Ifan Seventeen menceritakan kenangan indahnya sebelum mengalami peristiwa tsunami di Tanjung Lesung, Banten, pada Sabtu (22/12/2018) malam.
Saat itu bertepatan dengan liburan akhir tahun, Ifan dan personel Seventeen lainnya mengajak keluarga sembari memanggung di tepi pantai Tanjung Lesung. Kecuali Bani dan Herman.
Sore hari sebelum terjadi tsunami, personel Seventeen dan keluarga berkumpul dipinggir pantai. Diakui Ifan Seventeen, sore itu suasananya sangat menyenangkan.
âSuasananya sangat menyenangkan sebenarnya. Enggak ada firasat. Semuanya menyenangkan. Mindset-nya liburan. Cuma memang suasananya saat itu panas banget,â ujar Ifan Seventeen.
Â
Tak Ada Hembusan Angin
Menjelang acara, personel Seventeen dan keluarga makan bersama di restoran yang berada di belakang panggung. Anehnya, kala itu suasana di sana sangat panas karena tak ada sedikit pun hembusan angin.
âSomehow panas banget. Karena kan pantai biasanya notabene nya kan banyak angin. Angin laut, adem gitu. Tapi ini tidak ada, sedikit pun. Enggak ada angin yang berhembus sedikit pun. Kita tuh berasa kayak di dalam satu ruangan yang pengap,â tutur Ifan Seventeen.
Sebelumnya, Ifan ingin memakai baju tebal untuk manggung. Namun, karena merasa sangat panas, pelantun "Kemarin" itu akhirnya mengganti dengan kaus lain.
âAku telepon adikku, saat itu juga. âRi, tolong ambilin abang dong baju di vila. Abang pengen pake baju kaus. Karena ini panas banget, enggak kuat,â imbuhnya.
Â
Makan Menu Favorit Terakhir Kali
Ifan Seventeen teringat, almarhum Herman seventeen sempat menyantap makanan kesukaannya, ikan.Â
âHerman itu penyuka menu ikan. Dia memakan menu ikan favoritnya malam itu. Sebelum naik ke pangung. Aku ngomong begini, 'Wih... menu ikan, seneng banget nih pasti'. Dia makannya sampai nambah,â papar Ifan Seventeen.
Â
(mdk/liputan6)