Kimberly Ryder Ungkapkan Isi Pikirannya Setelah Ditalak Tiga Oleh Edward Akbar
Kimberly Ryder menekankan betapa pentingnya peran suami dalam memberikan dukungan agar istri selalu merasa dicintai.
Kimberly Ryder, yang merupakan mantan pasangan dari Edward Akbar, baru-baru ini memberikan pandangannya mengenai peran suami dan istri dalam konteks Islam. Ia menekankan bahwa penting untuk memahami tugas masing-masing dalam sebuah pernikahan.
"Kalau di dalam Islam itu kan kita harus tahu hak dan kewajiban kita sebagai suami dan istri," jelas Kimberly Ryder dalam sebuah wawancara di YouTube bersama Melaney Ricardo, yang dikutip pada Sabtu (21/12/2024).
- Edward Akbar Mengungkapkan Bahwa Kimberly Ryder Pernah Melarikan Diri Dari Rumah dan Kembali dengan Membuat Surat Pernyataan Kebohongan
- Edward Akbar Laporkan Kimberly Ryder ke KPAI Terkait Dugaan Tindakan Kekerasan Terhadap Anak
- Kimberly Ryder Ultah, Edward Akbar Tulis Pesan Manis Usai Digugat Cerai Sang Istri
- Ibunda Kimberly Ryder Ungkap Alasan Tak Ikut Urusi Perceraian Anaknya dengan Edward Akbar
Kimberly menyatakan bahwa seorang istri memikul tanggung jawab yang signifikan, mulai dari memberikan kasih sayang kepada suami, melahirkan, menyusui, hingga mengurus anak.
Ia juga menekankan pentingnya peran suami dalam keluarga.
"Kalau suami itu, dia harus menafkahi seluruh kebutuhan istri dan bantu juga di rumah. Dan kalau tidak bisa bantu, tolong dibawahkan seseorang yang bisa membantu, ART, babysitter. Karena you need love from your istri," tambahnya. Dengan demikian, keduanya memiliki tanggung jawab yang saling melengkapi dalam membangun rumah tangga yang harmonis.
Istri Merasa Dicintai dan Diperhatikan
Kimberly menekankan betapa pentingnya dukungan dari suami agar istri merasa dicintai dan diperhatikan. Sebagai seorang ibu dari dua anak, ia menjelaskan bahwa jika seorang istri terlalu lelah, ia akan kesulitan untuk mengekspresikan kasih sayangnya.
"Kalau istri kecapean, bagaimana dia beri kamu sayang? Dia sudah terlalu penat. Dia tidak bisa cantik buat elu. Itu fitrah seorang laki, dia butuh bini yang cantik. Emang butuhnya begitu. Kalau lu maunya begitu, bukannya lu nyari bini baru atau lu nyeleweng. Tapi, you take care of your wife. Supaya bisa cantik. Lu kasih uang buat dia shopping, beli makeup, perawatan. Cukup lama sih (survival mode)," ungkapnya.
Dalam pandangannya, peran suami sangat krusial dalam memastikan istri tidak hanya merasa dicintai, tetapi juga diperhatikan. Ketika istri berada dalam keadaan lelah, suami perlu berperan aktif untuk memberikan dukungan dan perhatian yang diperlukan.
Dengan cara ini, istri akan lebih mampu memberikan kasih sayang kepada suami. Dukungan tersebut bisa berupa bantuan dalam pekerjaan rumah tangga atau memberikan kesempatan bagi istri untuk bersantai. Hal ini sangat penting agar istri merasa dihargai dan tidak terbebani, sehingga hubungan suami istri dapat terjaga dengan baik.
Merasa Bersyukur
Kimberly juga menceritakan pengalamannya dalam menghadapi perceraian dari Edward. Ia merasa bersyukur karena berhasil melewati masa-masa sulit tersebut dengan baik.
"Mungkin saya bisa keluar dari depresi itu dengan cepat. Oke, itu bagus. Cuma itu mungkin karena gabungan antara karakter saya yang memang happy atau juga karena pandangan saya tentang hidup, yang lebih seperti oh, ini adalah cara Tuhan," ujarnya.
Dalam penjelasannya, Kimberly menekankan pentingnya sikap positif dalam menghadapi tantangan hidup. Ia percaya bahwa pandangan optimis dapat membantu seseorang bangkit dari kesulitan. Dengan semangat yang tinggi, ia berusaha untuk melihat setiap ujian sebagai bagian dari rencana yang lebih besar.
"Saya yakin bahwa setiap pengalaman, baik atau buruk, memiliki makna tersendiri dan dapat membentuk diri kita menjadi lebih baik," tambahnya.
Rencana Tuhan
Kimberly meyakini bahwa keputusan untuk berpisah merupakan bagian dari rencana Tuhan yang membawanya menuju kehidupan yang lebih baik. Dengan keyakinan tersebut, ia berhasil melewati masa-masa sulit dalam hidupnya.
"Ya udah percaya aja kalau ini emang jalannya Allah. Tapi beneran, I feel like ini seperti dorongannya Allah aja gitu loh. Dengan talak tiga keluar dari mulutnya dia, that was God's way for me to get out, this is the right time for you, Kimberly, to get out, jadi itu yang bikin aku nggak depresi," tutupnya.
Dalam pandangannya, perpisahan ini adalah langkah yang tepat dan merupakan petunjuk dari Tuhan. Hal ini membuat Kimberly merasa lebih kuat dan tidak terpuruk dalam kesedihan. Ia percaya bahwa setiap kejadian memiliki makna dan tujuan, termasuk perpisahan yang dialaminya. Dengan semangat baru, ia siap menghadapi masa depan yang lebih cerah dan penuh harapan.