Kisah Perjuangan Pak Tarno Bangkit Usai 3 Kali Stroke, Kini Pakai Kursi Roda & Berjualan Ikan Cupang di Pinggir Jalan
Pak Tarno saat ini sedang berjuang melawan penyakit stroke yang cukup berat. Pesulap terkenal ini telah tiga kali menghadapi serangan stroke.
Saat ini, Pak Tarno tengah berjuang keras melawan penyakit stroke. Pesulap yang terkenal ini telah berhasil bertahan dari tiga kali serangan stroke. Meskipun ia kini harus menghadapi berbagai dampak dari serangan tersebut, semangatnya untuk sembuh sangat menginspirasi.
"Di stroke ketiga ini, yang dialami Pak Tarno kan tubuh bagian sebelah kiri agak kurang," jelas manajer pribadinya, Slamet Tattoo, ketika ditemui di Warakas, Jakarta, pada Selasa (24/12).
- Bicara Terbata-bata , Pak Tarno Menceritakan Awal Mulanya Terkena Stroke 'Nyasar di Hutan Jati'
- Dikabarkan Terkena Stroke , Potret Pak Tarno Tetap Profesional Mainkan Sulap Meski Duduk di Kursi Roda
- Kisah Pilu Kakek 70 Tahun Sakit Stroke, Tetap Jualan Balon Demi Cukupi Keluarga
- Mengenal Tahapan Penanganan Stroke hingga Waktu Emas Agar Terhindar dari Hal Buruk
Berbagai usaha telah dilakukan oleh Pak Tarno untuk memulihkan kesehatannya. Salah satu langkah awal yang diambilnya adalah menjalani pengobatan medis resmi. Dalam proses pengobatan ini, Pak Tarno selalu mendapatkan dukungan penuh dari salah satu istrinya, Lisa, yang setia menemaninya. Dukungan emosional dan fisik dari Lisa sangat berarti bagi Pak Tarno dalam masa pemulihannya.
Pak Tarno menggunakan BPJS untuk berobat
"Didampingi sama istrinya yang lain lagi, ada ibu Lisa. Pak Tarno dibawa ke rumah sakit yang di Koja, ia dibuatkan BPJS-nya," papar Slamet.
Dalam momen itu, Slamet menjelaskan betapa pentingnya dukungan keluarga dalam proses perawatan Pak Tarno. Ia menekankan bahwa kerjasama antar anggota keluarga sangat berperan dalam memastikan Pak Tarno mendapatkan perawatan yang optimal dan sesuai dengan kebutuhannya.
Namun, bagi Pak Tarno dan keluarganya, pengobatan medis saja tidak cukup. Mereka mencari alternatif lain untuk mempercepat proses penyembuhan. Salah satu pilihan yang diambil adalah mengikuti terapi dari Pak Haji Jari Petir.
"Terapi dari rumah sakit, ada. Obat-obatan juga ada. Pernah dateng juga ke Pak Haji Jari Petir, Telapak Jari Petir," ungkap Slamet. Slamet menjelaskan bahwa terapi tersebut membuat Pak Tarno bisa tidur dengan nyenyak.
"Alhamdulillah, setelah dipegang sama dia jadi tidur nyenyak. Biasanya suka nggak bisa tidur Pak Tarno itu, makanya kalau jualan kan suka tertidur," tambahnya. Dengan begitu, mereka berharap proses pemulihan Pak Tarno dapat berjalan lebih cepat dan efektif.
Keluarga mendorong Pak Tarno agar rajin berlatih jalan kaki
Selain mendapatkan bantuan medis dan alternatif, keluarga Pak Tarno selalu memberikan dukungan moral yang kuat. Mereka terus mendorong Pak Tarno agar tidak sepenuhnya bergantung pada kursi roda. "Memang kami suruh latihan jalan. Daripada pakai kursi roda terus, nanti selamanya akan di kursi roda," ungkap Slamet.
Hal ini menunjukkan bahwa dukungan keluarga sangat penting dalam proses pemulihan dan motivasi Pak Tarno untuk berusaha lebih baik. Dengan adanya dorongan tersebut, diharapkan Pak Tarno dapat kembali melakukan aktivitas sehari-hari dengan lebih mandiri.
Kerja keras Pak Tarno membuahkan hasil
Usaha keras yang dilakukan Pak Tarno mulai menunjukkan hasil yang positif. Dulu, ia mengalami kesulitan untuk berdiri, tetapi sekarang ia sudah bisa berjalan dengan bantuan tongkat.
Selain itu, Pak Tarno juga kembali berlatih melakukan berbagai trik sulap, yang mencerminkan semangatnya untuk kembali berkarya. "Sekarang udah agak lumayan, bisa berdiri, bisa jalan sendiri. Pas awal itu kan sempet nggak bisa ngapa-ngapain," ungkap Slamet dengan penuh rasa syukur.
Kami berharap Pak Tarno segera pulih dan kembali sehat seperti sedia kala. Semangatnya dalam berlatih dan berusaha adalah inspirasi bagi kita semua. Dengan ketekunan dan dukungan dari orang-orang terdekat, ia pasti akan mencapai kesuksesan dalam proses pemulihannya.