Stroke Kini Makin Banyak Serang Anak Muda Berusia 30-an, Ini Penjelasan Ahli
Stroke sering diasumsikan sebagai penyakit yang menyerang orang lanjut usia, tetapi faktanya, orang-orang yang masih muda juga berisiko terkena penyakit ini.
Stroke adalah suatu kondisi medis yang sangat serius, yang terjadi akibat terganggunya aliran darah ke bagian otak, baik disebabkan oleh penyumbatan (iskemik) maupun pecahnya pembuluh darah (hemoragik).
Menurut dokter spesialis saraf, Dodik Tugasworo, saat ini stroke tidak lagi menjadi penyakit yang hanya dialami oleh orang tua. Terdapat peningkatan jumlah kasus stroke di kalangan orang muda, termasuk di Indonesia.
-
Apa penyebab stroke di usia muda? Stroke adalah kondisi medis serius yang terjadi ketika aliran darah ke otak terganggu, entah karena pembuluh darah yang melebar atau pecah. Meskipun umumnya dikaitkan dengan orang lanjut usia, dalam beberapa tahun terakhir, stroke juga mulai mengancam orang-orang muda, terutama yang berusia 20 hingga 30-an.
-
Mengapa stroke bisa menyerang anak muda? Faktor Penyebab Stroke di Usia Muda Menurut dr. Anastasia, stroke dapat terjadi pada usia muda disebabkan oleh berbagai faktor risiko yang berdampak pada kesehatan jantung dan pembuluh darah. Ia menjelaskan bahwa mulai dari kelainan pada pembuluh darah otak hingga faktor genetik dapat berkontribusi terhadap terjadinya stroke pada individu yang masih muda.
-
Kenapa stroke bisa menyerang anak muda? Stroke merupakan penyakit yang biasanya dialami oleh orang berusia lanjut atau sudah masuk usia dewasa akhir. Namun saat ini penyakit stroke tidak lagi terpaku pada usia lanjut, tapi juga sudah mulai merambah usia muda akibat pola hidup yang buruk.
-
Mengapa stroke bisa terjadi di usia muda? Banyak yang beranggapan bahwa stroke hanya menyerang usia lanjut. Namun faktanya, kaum muda pun juga bisa ikut terancam. Ya, berbagai gaya hidup modern kurang sehat, seperti pola makan yang buruk hingga kurangnya aktivitas fisik dan stres berlebihan dinilai menjadi pemicu utama risiko stroke di usia produktif. Sayangnya, berbagai kebiasaan buruk ini terkadang melekat pada orang-orang dengan usia muda.
-
Kenapa stroke ringan meningkat di usia muda? Meskipun stroke pada usia muda biasanya tidak seberat stroke pada orang yang lebih tua, tetapi jumlah kasus stroke pada anak muda semakin meningkat. Beberapa faktor risiko khusus pada kelompok usia ini termasuk obesitas, HIV, dan sickle cell disease. Faktor risiko lain yang lebih umum pada orang dewasa yang lebih tua, seperti kolesterol tinggi dan merokok, jarang terkait dengan stroke pada orang dewasa muda.
-
Kapan jumlah kasus stroke pada anak muda meningkat? Selain itu, data menunjukkan bahwa selama sepuluh tahun terakhir, jumlah kasus stroke pada usia yang lebih muda meningkat sebesar 67 persen.
"Beberapa usia yang saya temui sekitar 30, 40 tahun itu sekarang meningkat sekali," ungkap Dodik dalam sebuah webinar yang diadakan bersama Kementerian Kesehatan pada Jumat (25/10/2024).
Kenapa Makin Banyak Anak Muda Kena Stroke?
Dodik menjelaskan bahwa salah satu faktor yang menyebabkan peningkatan risiko stroke pada usia muda adalah pola hidup yang tidak sehat.
"Kurang olahraga, pola makan yang tinggi lemak dan gula, serta kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol di kalangan anak muda adalah beberapa penyebab yang membuat kecenderungan stroke meningkat akhir-akhir ini," jelas Dodik.
Selain itu, tingkat stres yang tinggi juga berkontribusi besar. Lingkungan kompetitif di kalangan anak muda sering kali memicu gangguan tidur, yang pada akhirnya meningkatkan risiko terjadinya stroke.
"Faktor medis lainnya, seperti adanya riwayat genetik seperti hipertensi, diabetes, dislipidemia, dan kegemukan, juga berkontribusi pada risiko stroke," tambahnya.
Jangan anggap sepele risiko stroke pada usia muda
Stroke dapat memberikan berbagai efek yang bervariasi tergantung pada area otak yang terkena. Dampak yang mungkin terjadi meliputi kebutaan hingga kesulitan dalam berbicara.
"Mengenai kebutaan, stroke itu gejala klinisnya tergantung di mana dia kenanya. Apakah di daerah mata, daerah bicara, tangan kaki, itu otak kita sudah dipeta-petakan. Jadi kalau terkena di pembuluh darah mata, maka mata akan bisa buta atau buram," kata Dodik. Ini menunjukkan bahwa lokasi serangan stroke sangat mempengaruhi gejala yang muncul.
Selain itu, efek stroke juga dapat mempengaruhi kemampuan motorik dan fungsi tubuh lainnya. Misalnya, jika stroke menyerang area yang mengontrol gerakan tangan atau kaki, pasien mungkin mengalami kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, pemahaman tentang gejala dan dampak stroke sangat penting untuk penanganan yang tepat dan cepat.
Risiko Terkena Stroke untuk Kedua Kalinya
Setelah mengalami stroke, bukan berarti seseorang terhindar dari serangan berikutnya. Oleh karena itu, pencegahan stroke kedua sangatlah penting.
"Jangan sampai stroke kedua, pencegahan secondary stroke itu penting. Kalau kita sampai kedua, untuk kembali lagi dari disabilitas itu agak sulit," ungkap Dodik.
Dengan kata lain, meskipun sudah pulih dari stroke pertama, penting untuk tidak mengabaikan langkah-langkah pencegahan agar serangan berikutnya tidak terjadi. Penyakit stroke memiliki potensi untuk menyerang kembali jika tidak ditangani dengan baik.
Stroke dapat datang bukan hanya untuk kedua kalinya, tetapi juga bisa terjadi hingga ketiga atau keempat kali pada pasien yang sama.
"Jadi jika sudah kena serangan stroke pertama, jaga kondisi benar-benar jangan sampai kena kedua kali, apalagi ketiga, keempat. Makin banyak kena serangan, makin sulit untuk disabilitas itu kembali (pulih)," jelasnya.
Hal ini menunjukkan bahwa semakin sering seseorang mengalami serangan stroke, semakin sulit proses pemulihannya. Oleh karena itu, menjaga kesehatan dan melakukan pencegahan secara konsisten adalah langkah yang sangat penting.