Lirik Lagu Hindia - Kami Khawatir, Kawan
Kali ini ke mana lagi? Kau ajak tas ranselmu pergi Kami khawatir, kawan
Kali ini ke mana lagi?
Kau ajak tas ranselmu pergi
Kami khawatir, kawan
Sumpah, sudah berapa kali
Kau bilang tak mungkin kembali
Kami khawatir, kawan
Kau tahu kutahu
Betapa beracunnya benakmu
Bertahan melawan sumpah serapah di rumah
Kutahu kau tahu
Tak mudah membelah antah berantah
Berkali-kali kita ulangi
-
Bagaimana lirik lagu Halo-Halo Bandung diubah menjadi lirik lagu Hello Kuala Lumpur? Liriknya hanya merubah beberapa bagian dari lagu 'Halo-Halo Bandung'.
-
Apa isi dari lirik lagu tertua di dunia? "Selagi kamu hidup, bersinarlah. Tidak ada kesedihan sama sekali. Hidup hanya ada sebentar dan waktu menuntutnya."
-
Apa makna dari lirik "Cublak-cublak Suweng"? Makna Lirik Cublak-cublak Suweng dapat diartikan sebagai berikut. Cublak-cublak suweng (tempat anting); Suwenge ting gelenter (antingnya berserakan); Mambu ketundhung gudel (berbau anak kerbau); Pak empong lera lere (bapak ompong menggeleng-gelengkan kepala); Sapa ngguyu ndhelikkake (siapa tertawa dia yang menyembunyikan; Sir sir pong dhele kopong (kedelai kosong tidak ada isinya).
-
Bagaimana irama lagu "Terajana"? Lagu dangdut Terajana sangat terkenal dengan irama yang enerjik ala India dan mudah diingat.
-
Siapa yang menyanyikan lagu tema resmi ArtOS Nusantara? Dalam proyek ini, Farel Prayoga menyanyikan lagu tema resmi dari ArtOS Nusantara, pameran seni rupa yang diselenggarakan di Banyuwangi baru-baru ini.
-
Siapa yang menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia? Sebuah momen menarik terekam oleh kamera televisi ketika penjaga gawang Maarten Paes dengan penuh rasa hormat menyanyikan lagu kebangsaan 'Indonesia Raya' dalam pertandingan Timnas Indonesia melawan Australia pada Selasa malam (10/9/2024).
Ayo pulang, kawan
Masuk dulu, hujan
Kau menyerah, sakit hati
Pasti lelah bertengkar lagi
Dengan ayahmu, kawan
Percayalah, dengar kami
Banyak yang rindu dan peduli
Kakakmu dan kawan-kawan
Pasti ada waktunya nanti
Kau bayar semuanya sendiri
Tapi tak sekarang, kawan
Dan jikalau jengah kami mengerti
Namun jangan enggan dicari
Hampiri kawan-kawan
Kau tahu kutahu
Betapa beracunnya benakmu
Bertahan melawan sumpah serapah di rumah
Kutahu kau tahu
Tak mudah membelah antah berantah
Berkali-kali kita ulangi
Ayo pulang, kawan
Masuk dulu, hujan
Ada waktunya, nanti
Kau bisa menjauh, pergi
Namun belum, kawan
Masuk dulu, hujan
Ada caranya melepas diri
Waktu yang tepat untuk dirimu pergi
Namun tidak seperti ini
Namun jangan menghilang lagi, kawan