Pengakuan Prilly Latuconsina Soal Kondisinya Sering Stress Hingga Bolak-balik UGD
Prilly Latuconsina menceritakan kesehetan mentalnya.
Sering Stress
Tanggal 10 Oktober adalah momen yang sangat istimewa, karena kita merayakan Hari Kesehatan Mental Sedunia. Di hari yang penuh makna ini, Prilly Latuconsina ingin berbagi cerita yang menginspirasi. Mari kita bersama-sama menyelami pentingnya menjaga kesehatan mental dan mendukung satu sama lain.
"Pengen cerita soal bagaimana aku membangun karakter Tari. Seperti yang sering aku ceritakan Tari adalah orang yang selalu menyembunyikan kesedihannya. Dia adalah people pleaser atau orang yang lebih mementingkan kebahagiaan orang lain daripada dirinya sendiri. 2 Sifat ini adalah persamaan sifat antara Prilly dan Tari," ungkap Prilly.
- Prilly Latuconsina Ungkap Alasan Belum Pacaran Meski Sudah Cocok dengan Dikta: Aku Perempuan, Aku Nunggu Aja
- Penggemar Nangis Sesegukan di Hadapannya, Sikap Prilly Latuconsina Ramai Jadi Perbincangan
- 7 Ciri Sakit Perut karena Stress yang Mudah Dikenali, Begini Cara Mengatasinya
- Prilly Latuconsina Berhasil Nenurunkan Berat Badannya Hingga 11 kg dan Sekarang Dapat Membeli Celana Ukuran Anak SD
"Aku bukan tipe orang yang bisa keliatan sedih depan orang bahkan depan orang tua sendiri. Kalo punya masalah dipendam dan dihadapi aja sendiri. Orang-orang sekitar aku akan menganggap aku orang yang positif, ceria bahkan kayanya hidupnya lancar aja. Itu karena memang aku ga pernah nunjukin kapan aku sedih, nangis, burn out atau disaat pengen nyerah aja," sambung dia.
Bolak-balik UGD
Prilly merasa cemas jika ia menunjukkan kesedihan atau kelemahan, takut akan dimanfaatkan oleh orang-orang di sekitarnya. Menyimpan semua perasaan dalam diri memang bukan hal yang mudah. Namun, ia akhirnya menyadari bahwa cara itu justru tidak baik untuk kesehatan mental dan fisiknya. Dengan berani menghadapi emosi, ia mulai belajar untuk melepaskan beban yang selama ini dipendam.
Ia mengungkapkan bahwa ketika stresnya sudah mencapai puncaknya, ia sering kali harus bolak-balik ke UGD karena kondisi kesehatannya yang menurun. Oleh karena itu, ia memutuskan untuk mulai belajar mengungkapkan perasaannya. Langkah ini diambil demi menjaga kesehatan mentalnya agar tetap baik dan seimbang.
"Jadi buat kamu yang juga kaya aku, gapapa kok untuk sekali-sekali nunjukin kalo kita gak baik-baik aja, gapapa untuk nangis dipelukan orang yang kamu percaya, gapapa buat minta tolong dan bilang "ENGGA"," terang dia.