Prilly Latuconsina Bongkar Cerita Bisa Lepas dari Toxic Relationship, Penting Demi Kesehatan Mental
Hubungan yang tidak sehat, atau disebut sebagai toxic relationship, merupakan masalah yang sering dihadapi banyak orang.
Hubungan Toxic
Prilly Latuconsina, yang berperan sebagai Tari dalam film BSSK, berbagi pandangannya tentang hubungan yang tidak sehat. Ia menekankan bahwa individu yang benar-benar baik bagi kita tidak akan membuat kita merasa inferior atau meragukan kemampuan diri kita.
"Seseorang yang baik untuk kita tidak akan membuat kita merasa rendah diri atau kehilangan kepercayaan diri," ujarnya. Dengan pernyataan tersebut, Prilly ingin mengajak semua orang untuk menyadari pentingnya menjaga kesehatan mental dalam sebuah hubungan.
Prilly juga menambahkan bahwa hubungan yang sehat harusnya mendukung dan membangun satu sama lain. Ia berharap, dengan berbagi pengalaman dan pandangannya, banyak orang yang dapat mengambil pelajaran berharga mengenai pentingnya memilih pasangan yang menghargai dan menghormati diri kita.
"Kita semua berhak mendapatkan hubungan yang saling mendukung dan positif," tegasnya, menegaskan bahwa cinta sejati seharusnya membawa kebahagiaan, bukan penderitaan.
Demi Kesehatan Mental
Selain Prilly, Dominique Sanda, yang berperan sebagai Devi dalam film itu, juga membagikan pengalamannya. Ia mengungkapkan bahwa ia pernah terlibat dalam hubungan yang tidak sehat dan menekankan betapa pentingnya memiliki sistem dukungan untuk membantu seseorang pulih dari kondisi tersebut.
"Aku juga pernah terjebak dalam hubungan yang beracun. Rasanya sangat sulit dan membutuhkan waktu yang lama untuk bisa mengatakan, 'cukup, aku harus pergi dari sini.' Oleh karena itu, penting untuk memiliki seseorang yang benar-benar bisa kita andalkan, yang bisa kita percayai, dan menjadi pegangan kita untuk keluar dari hubungan yang beracun tersebut," jelas Dominique.
Pengalaman Dominique menunjukkan betapa beratnya menghadapi hubungan yang tidak sehat. Dalam situasi seperti itu, dukungan dari orang-orang terdekat sangatlah penting agar kita dapat menemukan kekuatan untuk melangkah pergi. Memiliki teman atau keluarga yang bisa dipercaya akan sangat membantu dalam proses penyembuhan dan pemulihan dari dampak negatif hubungan tersebut.
Hasil Survey
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Jakpat.net pada tahun 2023, diketahui bahwa 64,3% responden di Indonesia mengakui pernah terlibat dalam hubungan yang bersifat toksik dengan pasangan mereka.
Selain itu, survei tersebut juga mencatat bahwa 44,3% responden memiliki pengalaman serupa dengan teman, 25,5% dengan rekan kerja, 22,7% dengan anggota keluarga, dan 14% dengan sahabat. Data ini mencerminkan bahwa hubungan toksik tidak hanya terjadi dalam konteks romantis, tetapi juga dalam berbagai hubungan sosial lainnya, menandakan bahwa isu ini perlu mendapat perhatian yang lebih serius dari masyarakat.