Positif Covid-19, Uya Kuya Ceritakan Sakitnya Dimasukan Obat ke Dalam Darah
Lama menghilang di layar kaca dan juga media sosial, Uya Kuya mengungkap bahwa sebulan yang lalu dirinya dinyatakan positif Covid-19. Uya menceritakan perjuangannya untuk sembuh dan bagaimana sakitnya saat diberikan obat ke dalam darah.
Lama menghilang di layar kaca dan juga media sosial, Uya Kuya mengungkap bahwa sebulan yang lalu dirinya dinyatakan positif Covid-19. Uya menceritakan perjuangannya untuk sembuh dan bagaimana sakitnya saat diberikan obat ke dalam darah.
Hal tersebut diceritakan suami Astrid Kuya itu dalam video di saluran YouTube Uya Kuya TV yang tayang pada 14 Februari 2021 dengan judul 'Ujian Terberat Dalam Hidup Uya Kuya Family, Taruhannya Nyawa'.
-
Kapan HUT Kodam Jaya diperingati? Setiap tanggal 24 Desember diperingati HUT Kodam Jaya.
-
Kapan Uje meninggal? Kiprah ustaz gaul ini hanya bertahan hingga usia 40 tahun. Pada 26 April 2013 dini hari, Uje mengalami kecelakaan tunggal di Pondok Indah.
-
Kapan Ujung Kulon Janggan buka? Ujung Kulon Janggan dibuka mulai pukul 07.00 hingga 18.00.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
Uya tak sendiri. Sang istri, Astrid, anaknya yakni Nino, dan beberapa pegawai di rumahnya pun dinyatakan positif. Beberapa dari mereka ada yang menjalani isolasi mandiri di apartemen. Uya dan Astrid dirawat di rumah sakit karena kondisinya yang cukup buruk.
Obat ke Dalam Darah
Uya Kuya bersama sang istri dirawat di rumah sakit selama beberapa hari setelah dinyatakan positif Covid-19. Kala itu, kondisi Uya terbilang buruk. Ia demam dan suhu tubuhnya sangat tinggi mencapai 40 derajat celcius. Uya bahkan sempat tak sadarkan diri.
Untuk sembuh, Uya mengonsumsi banyak sekali jenis obat-obatan. Salah satu obatnya merupakan cairan yang harus dimasukan ke dalam darah. Kata Uya, saat obat itu dimasukan rasanya sakit sekali sampai ia menangis.
"Masuk obat ke dalam darah itu sakit, sampai nangis. Setiap hari nangis saking sakitnya itu obat ke darah darah. Perih banget kayak disayat-sayat. Dari malam sampai pagi baru selesai itu obat baru bisa tidur," terang Uya Kuya.
Penyakit yang Kejam
Menjalani perawatan secara intensif, Uya kemudian menilai bahwa Covid-19 merupakan penyakit yang sangat kejam. Maka dari itu, ia meminta kepada masyarakat agar tak menganggap enteng penyakit ini.
"Ini penyakit yang kejam, gak seperti orang bilang biasa-biasa aja. Orang bilang ini 'Ah penyakit covid gampang tinggal isolasi mandiri di rumah', itu orang yang tanpa gejala. Tapi orang tanpa gejala pun hati-hati loh, paru-paru kita? Itu pasti pengaruh," jelasnya.
Astrid OTG
Berbeda dengan Uya yang kondisinya menurun saat dinyatakan positif Covid-19, Astrid justru menjadi orang tanpa gejala. Ia terlihat sehat namun nyatanya positif Covid-19. Astrid pun akhirnya memutuskan untuk dirawat di ruang yang sama dengan Uya di rumah sakit.
Tujuannya tentu saja agar ia bisa mengontrol kondisi Uya. Astrid benar-benar khawatir sampai tak henti menangis kala mengetahui sang suami mengalami demam tinggi hingga sempat tak sadarkan diri.
"Itu pengalaman aku, aku OTG. Gak berasa apa-apa tapi ketika di scan, ketika di cek ke rumah sakit di scan paru-paru ternyata ada kabut di paru-paru," kata Astrid.
Kondisi Paru-paru
Uya bercerita tentang kondisi paru-parunya saat dinyatakan positif Covid-19 yang terlihat biasa-biasa saja. Namun, saat tiga hari setelah positif, paru-parunya putih seperti kabut. Bahkan, setelah dinyatakan sembuh pun, kondisi paru-parunya masih belum sepenuhnya kembali seperti semula.
"Di scan pertama itu gak apa-apa. Tiga hari kemudian, paru-paru udah putih semua. Setelah gua sembuh pun, itu masih ada flek-flek putih sisa kabut di paru-paru dan itu butuh waktu lama," jelasnya.
(mdk/end)