Sempat Didiagnosa Demam Berdarah, Andrea Dian Positif Corona
Andrea Dian sempat dirawat di rumah sakit karena didiagnosa penyakit demam berdarah. Namun, setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan lanjutan, Andrea dinyatakan positif corona atau covid-19.
Andrea Dian sempat dirawat di rumah sakit karena didiagnosa penyakit demam berdarah. Namun, setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan lanjutan, Andrea dinyatakan positif corona atau covid-19.
Di laman instagramnya, istri dari Ganindra Bimo itu memaparkan tentang penyakitnya. Sebelumnya, sekitar seminggu lalu ia sempat demam dan langsung melakukan pemeriksaan ke rumah sakit.
-
Siapa Diandra Minunet? Diandra Minunet, yang merupakan putri sambung dari Bella Saphira, saat ini sedang menempuh pendidikan di Universitas Indonesia.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Apa yang dilukis oleh Andre Andika Putra? Andre Andika Putra, seorang pria asal Pati, Jawa Tengah, mendapat rekor MURI setelah melukis tujuh presiden Republik Indonesia, mulai dari Presiden Soekarno hingga Jokowi.
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
-
Di mana Diandra berkuliah? Benar, Diandra saat ini sedang mengejar gelar S1 di Universitas Indonesia.
-
Mengapa Museum Andrea Hirata dibangun? Museum yang telah diresmikan pada bulan November 2012 ini juga sebagai bentuk rasa terima kasih Andrea Hirata kepada Belitung.
"Aku positif terinfeksi COVID-19. Melalui pesan ini aku pengen orang-orang terdekatku yang aku sayangi, dan orang-orang yang belakangan bertemu aku, bisa aware dan melakukan tindakan-tindakan pencegahan sebelum virus ini makin menyebar," kata Andrea di instagram.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa ia dalam kondisi baik-baik saja. Untuk itu, ia berharap bila orang-orang yang ia sayangi untuk tak khawatir secara berlebihan.
"Dont worry, Im okay," lanjutnya.
Kemudian, ia menjelaskan tentang penyakitnya. Sempat demam dan dilarikan ke rumah sakit, Andrea sempat didiagnosa menderita demam berdarah.
"Awalnya aku demam tanggal 13 Maret dan langsung dibawa ke RS Swasta. Di sana aku didiagnosis Demam Berdarah dan langsung opname. Tanggal 15 aku udah mulai fit. Tapi karena khawatir aku diminta untuk cek thorax. Hasilnya bagus. Cek influenza, hasilnya negative," papar Andrea.
"Dan waktu scan paru, ada flek di kanan dan kiri. Karena ada flek maka besoknya tanggal 16 Maret aku cek swab untuk tes apakah aku terinfeksi virus Covid-19 apa tidak," lanjutnya.
Tak lama kemudian, Andrea dinyatakan positif Covid-19. Ia pun langsung dipindahkan ke rumah sakit rujukan untuk melakukan isolasi.
"Baru tanggal 18 Maret aku dikasih kabar kalo aku positif Covid-19. Malem itu juga aku dipindahkan ke RS yang dirujuk pemeritah untuk aku diisolasi," terangnya.
Kini, Andrea berada di rumah sakit bersama dengan lima orang penderita Covid-19 lainnya. Menjalani perawatan, Andrea menceritakan tentang para perawat yang dengan baik menjalankan tugasnya.
"Aku punya kondisi auto immune yang mana membuat aku punya tuntutan tertentu untuk menjaga kondisi immune ku. Aku sekarang ada di sebuah ruangan bersama 5 pasien positif lainnya dengan kondisi berbeda. Aku sehat dan tidak ada keluhan apapun. Tapi di ruangan ini beberapa temen tidak dengan kondisi sebaik aku. Perawat dan dokter di sini sangat ramah dan membantu," papar Andrea.
"Tapi aku lihat sendiri bagaimana mereka sangat kuwalahan menghadapi banyaknya pasien, baik yang positif maupun yang suspect. Aku cukup beruntung mendapatkan tempat tidur, walau fasilitas kamar yang seadanya. Tapi di luar masih banyak yang tidak dapat tempat istirahat yang layak. Beberapa pasien bilang ada yang tidur di bangsal, bahkan di konteiner," lanjutnya.
Melihat kenyataan mengenai para petugas medis yang menangani penderita Covid-19, Andrea pun menulis sebuah pesan.
"Bila ada pihak yang berwenang membaca pesanku ini, mohon lebih diperhatikan lagi para tenaga medis ini, fasilitas dan penangan pasien yang diisolasi seperti hal hal dasar; sanitizer, tissue, sabun, air minum, kami kekurangan. Yang juga penting adalah penanganan pasien yang membludak. Kami semua, baik pasien atau tenaga kesehatan di sini butuh pertolongan. Butuh peralatan yang layak dan system yang jelas," tegasnya.
(mdk/end)