Sikap Niken Salindry ke Penjual Es Teh Tuai Pujian Netizen, Dibanding-bandingkan dengan Gus Miftah
Netizen mengamati perbedaan sikap Gus Miftah dan Niken Salindry saat berinteraksi dengan penjual es teh.
Pendakwah terkenal Gus Miftah kembali menarik perhatian publik. Kali ini, ia mendapatkan kritik karena cara penyampaian dakwahnya yang dinilai kasar terhadap seorang penjual es teh. Di sisi lain, penyanyi dangdut dan sinden Niken Salindry justru mendapatkan pujian atas interaksinya yang baik dengan pedagang asongan dalam sebuah konser musik.
Aksinya yang memborong dagangan dari penjual tersebut mendapat banyak apresiasi dari netizen.Perbandingan antara tindakan Gus Miftah dan Niken Salindry menciptakan diskusi y ang hangat di media sosial.
- Penampakan Sosok Hitam di Foto Selfie Terbaru Niken Salindry, Bikin Merinding dan Tuai Kritikan Netizen
- Klarifikasi Gus Miftah Usai Heboh Video Toyor Kepala Istri: Itu karena Saya Gemes
- Gus Miftah Kritik Aturan Sepiker Saat Ramadan, Kemenag Sebut Asbun dan Gagal Paham
- Berbaju Tahanan dan Tebar Senyum Sebelum Dibui, Gus Samsudin: Saya Senang di Penjara
Banyak netizen yang menyoroti perbedaan cara komunikasi keduanya serta dampaknya terhadap orang-orang di sekitar mereka. Hal ini menunjukkan bahwa cara penyampaian pesan dapat memengaruhi persepsi publik dan menciptakan reaksi yang berbeda dari masyarakat.
1. Gus Miftah: Niat Baik yang Berujung Kritik
Gus Miftah dikenal memiliki cara dakwah yang langsung dan tegas. Namun, baru-baru ini ia menjadi sorotan karena menggunakan bahasa yang dianggap kasar saat berinteraksi dengan seorang penjual es teh. Dalam sebuah video yang viral, ia berusaha menyampaikan pentingnya bersyukur, tetapi metode penyampaiannya dinilai tidak pantas.
Dalam video tersebut, Gus Miftah mengungkapkan, "Es tehmu sih akeh, nggak? Ya sana jual g****k." Ia juga menambahkan, "Kalau es nggak laku, itu doa tukang es diijabah dalam bentuk lain, yaitu badan sehat." Meskipun niatnya untuk menyampaikan pesan positif, ekspresi wajah penjual es teh yang tampak kurang nyaman menunjukkan bahwa pendekatannya kurang berhasil. Hal ini kemudian memicu banyak kritik dari netizen yang merasa bahwa cara Gus Miftah tidak mencerminkan etika yang baik dalam berdakwah.
2. Niken Salindry Memborong Dagangan Penjual Es Teh
Berbeda dengan Gus Miftah, Niken Salindry menunjukkan cara yang lebih bersahabat saat berinteraksi dengan seorang penjual es teh di konser musik. Tindakannya yang spontan memborong semua dagangan penjual tersebut menjadi viral setelah terekam dalam sebuah video.
"Itu totalnya berapa semua? Rp100 ribu," ucap Niken dalam video yang diunggah oleh akun @msobri99 pada Selasa (3/12/2024). Ia bahkan membagikan es teh yang dibelinya kepada para penonton konser, sehingga suasana menjadi lebih meriah dan penuh kebersamaan.
Sikap Niken ini mencerminkan usahanya untuk menghormati pedagang sambil menciptakan pengalaman yang menyenangkan bagi semua orang yang hadir di acara tersebut. Pendekatan seperti ini tidak hanya membuat penjual merasa dihargai, tetapi juga menambah keceriaan di tengah keramaian konser.
3. Netizen Puji Kebaikan Niken Salindry
Tindakan Niken Salindry tidak hanya berhasil menyentuh hati penjual es, tetapi juga mendapatkan banyak pujian dari para netizen. Banyak yang menganggap Niken telah menunjukkan akhlak yang mulia, yang saat ini jarang ditemui di masyarakat.
Salah satu netizen menuliskan, "Biduan-biduan yang sering dianggap sebelah mata, akhlaknya malah lebih mulia." Selain itu, ada komentar lain yang menyatakan, "Melihat video ini, terus membandingkan Mbak Niken dan Miftah terhadap penjual es, seperti membandingkan bidadari sama tikus got." Pujian yang diterima Niken semakin menyoroti perbedaan sikapnya dengan Gus Miftah, yang justru mendapatkan kritik tajam terkait cara penyampaian pesannya.
4. Gus Miftah dan Kontroversi Gaya Dakwahnya
Gaya dakwah yang dimiliki oleh Gus Miftah sering kali menjadi topik hangat di kalangan masyarakat. Ia terkenal karena cara penyampaian yang lugas dan tidak jarang menimbulkan kontroversi. Namun, hal ini memunculkan pertanyaan yang signifikan mengenai seberapa efektif metode yang digunakannya.
Sejumlah orang berpendapat bahwa penggunaan kata-kata yang kasar, meskipun memiliki niat baik di baliknya, malah dapat menimbulkan efek yang kurang positif. Banyak yang merasa bahwa pendekatan tersebut justru dapat mengalienasi pendengar dan mengurangi pesan yang ingin disampaikan. Dengan kata lain, meskipun tujuannya baik, cara penyampaian yang blak-blakan dapat berpotensi merugikan.
5. Pelajaran dari Perbedaan Sikap Kedua Tokoh
Perbandingan antara Gus Miftah dan Niken Salindry memberikan pelajaran yang berharga bagi masyarakat. Tindakan sederhana, seperti membeli semua dagangan dari pedagang asongan, mampu memberikan dampak positif yang signifikan, seperti yang telah dilakukan oleh Niken.
Di sisi lain, cara berkomunikasi yang kurang tepat, seperti yang terjadi pada Gus Miftah, dapat meninggalkan kesan yang kurang baik, meskipun niatnya sebenarnya positif. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya etika dalam berinteraksi dengan orang lain, terutama ketika menyampaikan pesan moral yang ingin disampaikan.
6. Mengapa Gus Miftah mendapat kritik netizen?
Karena penggunaan kata-kata kasar saat memberikan nasihat kepada penjual es teh, meskipun maksudnya untuk mengajarkan bersyukur.
7. Apa dampak tindakan keduanya di media sosial?
Gus Miftah menghadapi kritik karena dinilai tidak menunjukkan sikap sopan, sementara Niken Salindry mendapatkan pujian atas kebaikan hatinya dan sikapnya yang menghargai para pedagang kecil. Pujian terhadap Niken menunjukkan betapa pentingnya sikap menghormati dan menghargai orang lain dalam interaksi sosial.