Single parent, Paramitha Rusady prihatin kasus JIS
Sebagai seorang ibu, Paramitha Rusady merasa prihatin dengan kasus sodomi yang menimpa siswa TK Jakarta International School.
Sebagai seorang ibu, Paramitha Rusady merasa prihatin dengan kasus sodomi yang menimpa siswa TK Jakarta International School. Berkaca pada kasus tersebut, dirinya lebih berhati-hati. Pengasuhan anak menjadi prioritas utamanya.
"Concern sekali saya dengan kasus itu. Kita seorang ibu merasakan, saya turut prihatin apa yang terjadi di JIS," ujarnya saat ditemui di kawasan Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (29/4).
-
Bagaimana cara Fakultas Filsafat UGM menangani kasus pelecehan seksual? Pada prinsipnya Fakultas Filsafat UGM konsisten untuk penanganan kasus-kasus kekerasan seksual. Laporan tentang adanya korban dan lain sebagainya belum ada," urai Iva.
-
Mengapa para pemijat difabel netra di Yogyakarta rentan terhadap pelecehan seksual? Arya sendiri tidak tinggal di losmen, melainkan di asrama sekolah dengan biaya yang cukup murah. Rawan terkena pelecehan Di tahun yang sama, Arya pertama kali memperoleh pengalaman tak menyenangkan dilecehkan oleh salah seorang pasiennya. Hari sudah hampir malam ketika ia sedang bersiap memulai kerja lepasnya sebagai pemijat di losmen itu. Tak lama kemudian, datanglah seorang pasien. Dari suaranya, Arya menduga kalau ia adalah seorang lelaki paruh baya.
-
Apa bentuk pelecehan seksual yang dilakukan oleh mahasiswa filsafat UGM? Dalam video itu, si pria mengaku ada delapan orang korbannya. Pria itu juga meminta maaf atas kekerasan seksual baik secara fisik maupun verbal yang telah dilakukannya.
-
Kapan pelecehan seksual terhadap korban terjadi? Menurutnya, korban mengalami pelecehan seksual oleh pelaku selama kurun waktu enam bulan.
-
Siapa yang diduga melakukan pelecehan seksual? Video itu berisikan pengakuan dan permintaan maaf seorang pria atas pelecehan seksual yang dilakukannya.
-
Siapa yang mengalami pelecehan seksual saat bekerja sebagai tukang pijat? “Biasanya kalau ngurut kan pasien (pria) masih pakai baju, tapi yang nakal-nakal ini tidak. Terus pas ngurut itu tangannya suka dibelokkin ke arah sensitifnya. Saya kaget dan jadi takut sampai ujung-ujungnya pindah-pindah, ” kata perempuan paruh baya itu.
Mitha mengaku lebih berhati-hati dalam mengasuh anak. Sikap waspada harus tetap tertanam, selain pengawasan dilakukan lebih intens. "Lebih berhati-hati ya. Kita harus tetep selalu ada dengan anak. Alhamdulillah, anak baik-baik," katanya.
Semua kegiatan dilakukan dengan pertimbangan untuk kepentingan anak. Karena jika salah, tentu yang rugi para orang tua dan anak itu sendiri. "Sekarang saya punya pemikiran, gimana saya harus melangkah bersama anak," pungkasnya.
(kpl/uji/dar)
(mdk/kln)