CEK FAKTA: Hoaks Mahasiswa Bali di Yogya Positif Terjangkit Virus Corona
Pesan berantai tersebut adalah hoaks. Kabar adanya 3 mahasiswa asal Bali yang terjangkit virus corona tidaklah benar.
Beredar pesan berantai di jejaring percakapan WhatsApp yang menyebutkan ada tiga orang mahasiswa asal Bali dan sedang berada di Yogyakarta, positif terjangkit virus corona.
Berikut petikan pesan yang menyebar:
"Barusan pak bojo crita, kl td ketemuan sama dinas kesehatan, di Jogya sdh ada 3 org yg terinfeksi virus covid 19 (virus Corona), anak ugm, asli bali. Total di indonesia sampe siang td sdh ada 16 org. Jd berhati2 nih besok naik kereta, dikeramean dan mesti pegang gagang2 pintu, konon katanya bs tertular dr logam ya... kudu siap2 sanitazer ato apa yg ampuh ya?," tulis pesan tersebut.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Siapa yang diklaim sebagai tersangka yang dilepaskan dalam berita hoaks? Berita yang beredar mengenai kepolisian yang membebaskan tersangka pembunuhan Vina Cirebon bernama Pegi karena salah tangkap adalah berita bohong.
-
Bagaimana Gatotkaca dari Sukoharjo melawan hoaks? Danar mengatakan, tempat paling tepat untuk menanyakan kebenaran terkait berita yang mereka peroleh adalah tempat di mana mereka menuntut ilmu, seperti melakukan diskusi atau sharing dengan guru terkait berita yang mereka dapatkan.
-
Siapa yang dipolisikan terkait dugaan penyebaran hoaks? Polda Metro Jaya diketahui mengusut dugaan kasus menyebarkan hoaks Aiman lantaran menuding aparat tidak netral pada Pemilu 2024.
-
Bagaimana Cek Fakta Merdeka.com melakukan penelusuran terhadap berita hoaks tersebut? Penelusuran Cek Fakta Merdeka.com melakukan penelusuran melalui fitur Google Image. Menemukan bahwa thumbnail video Youtube merupakan foto dari berita Antaranews.com berjudul “Polisi bebaskan perawat DN tersangka gunting jari bayi di Palembang” yang diunggah pada 13 Februari 2023.
-
Bagaimana cara mengecek kebenaran berita hoaks tersebut? Penelusuran Mula-mula dilakukan dengan memasukkan kata kunci "Menteri Amerika klaim: Kominfo Indonesia sangat bodoh, Databesa Negaranya dihacker tidak tau, karena terlalu sibuk ngurus Palestina" di situs Liputan6.com.Hasilnya tidak ditemukan artikel dengan judul yang sama.
Penelusuran
Tim cek fakta merdeka.com menemukan artikel di jogja.suara.com yang memberikan penjelasan mengenai kabar itu. Faktanya, penjelasan dari Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Yogyakarta, Pembayun Setyaning Astutie memastikan bahwa pesan berantai tersebut tidak benar atau hoaks.
Dia menegaskan bahwa kabar adanya tiga mahasiswa asal Bali yang terjangkit virus corona tidaklah benar.
"Maaf itu hoaks (dipastikan bahwa kabar tersebut bohong)," ungkap Kepala Dinkes DIY, Pembayun Setyaning Astutie seperti dilansir jogja.suara.com, Senin (2/3).
Menanggapi kabar hoaks tersebut Pembayun mengungkapkan bahwa pelaku yang belum diketahui ini hanya butuh perhatian.
"Mungkin penyebar hoaks ini meminta perhatian kepada orang namun caranya yang tidak pas," terangnya.
Namun ada dampak positif yang disebut Kepala Dinkes berpengaruh bagi masyarakat terkait pesan berantai itu.
"Positif thinking, mengingatkan kepada masyarakat untuk lebih sehat dan bersih agar virus (Corona) tidak masuk ke dalam diri kita," tutur Pembayun.
Meski menjadi kabar hoaks, Pembayun mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan diri dalam mencegah virus tersebut.
Kesimpulan
Pesan berantai tersebut adalah hoaks. Kabar adanya 3 mahasiswa asal Bali yang terjangkit virus corona tidaklah benar.
(mdk/noe)