CEK FAKTA: Hoaks Pakaian Bekas Pasien Corona di China Masuk Indonesia
Video tumpukkan pakaian yang beredar di Twitter adalah tidak benar. Foto dalam video itu digunakan di situs jual beli online di seluruh dunia
Sebuah video tumpukkan barang yang diduga pakaian beredar di media sosial Twitter. Salah satu pengunggah video dari akun Twitter @kharimakharima1 pada 30 Maret 2020. Video tersebut sudah diretweet 916 pengguna dan disukai 1,3ribu pengguna.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Kenapa bentuk kapsid virus berbeda-beda? Bentuk kapsid sangat bergantung pada jenis virusnya. Kapsid virus bisa berbentuk bulat, polihedral, heliks, atau bentuk lain yang lebih kompleks. Kapsid tersusun atas banyak kapsomer atau sub-unit protein.
-
Bagaimana para ilmuwan mengetahui virus mana yang berbahaya? Tim peneliti menggunakan sel amoeba untuk mengetahui virus apa yang berbahaya. Dalam penelitian, tim peneliti menemukan hanya satu virus yang dapat membunuh sel amoeba yaitu ‘lytic viruses’.
Berikut kutipan video tersebut:
"Ya Allah ...China memang bener" jahat ... mengirim baju" bundle pakaian bekas di pakai orang" Yg sudah mati akibat virus ...jgn beli apa"pun barang dr China ..."
Penelusuran
Menurut penelusuran merdeka.com, ditemukan artikel yang dimuat Tempo.co berjudul "Benarkah Pakaian Bekas di Video Ini Berasal dari Pasien Corona di Cina yang Sudah Meninggal?" pada 31 Maret 2020. Tempo.co menjelaskan bahwa video tersebut bukan tentang pakaian bekas corona di China.
Temuan itu didapatkan dengan mengambil gambar tangkapan layar dari video itu dan memasukkannya ke Source, reverse image tool yang dibuat oleh Storyful dan Google. Hasil penelusuran dengan Source menunjukkan bahwa foto pakaian dalam kantong-kantong plastik itu telah beredar sejak 30 Januari 2013, jauh sebelum mewabahnya virus Corona Covid-19 sejak Desember 2019.
Foto tersebut pertama kali diunggah di situs Department Store Liquidations, perusahaan penyedia pakaian bekas yang berpusat di Amerika Serikat. Perusahaan itu menyatakan bahwa mereka menyediakan berbagai jenis pakaian bekas, mulai dari kaos, kemeja, celana, rok, hingga gaun.
Kemudian, pada 10 Juni 2016, Shree Impex, perusahaan penyedia pakaian bekas yang bermarkas di Gujarat, India, menggunakan foto itu dalam situs Eksportersindia.com. Situs ini merupakan situs jual-beli yang berbasis di India. Oleh Shree Impex, foto tersebut digunakan sebagai ilustrasi atas produk yang dijualnya, yakni pakaian bekas.
Kemudian dalam artikel medcom.id berjudul "Tiongkok Ekspor Pakaian Bekas Pasien Covid-19 yang Meninggal? Ini Faktanya", dijelaskan bahwa menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), barang-barang impor dari Tiongkok tidak akan membuat seseorang tertular virus Corona Covid-19. Berdasarkan analisa WHO, virus Korona tidak akan bertahan lama pada benda-benda mati, seperti pakaian.
Kesimpulan
Video yang tersebar di media sosial Twitter tentang pakaian bekas corona di China adalah tidak benar. Foto-foto tumpukan pakaian tersebut sering digunakan situs jual-beli online di setiap negara, dan bukan pakaian bekas corona.
(mdk/dan)