CEK FAKTA: Hoaks RSCM Tak Lagi Menggunakan Teknik Pasang Ring untuk Pasien Jantung
Informasi menyebut RSCM mempraktikkan teknik penyedotan plug untuk mengatasi penyakit jantung koroner dan tidak lagi menggunakan teknik pasang ring, adalah hoaks lama yang kembali beredar.
Beredar pesan singkat yang menyebut, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta tidak lagi menggunakan teknik ring atau bypass untuk pasien jantung koroner. Disebutkan pula, saat ini RSCM mulai menggunakan alat penyedotan plug (sumbatan) di vena atau saluran darah ke jantung.
Berikut narasinya:
-
Apa yang diungkapkan penelitian terbaru tentang risiko penyakit jantung? Penelitian ini mengungkapkan hubungan signifikan antara stres di lingkungan kerja dan kesehatan jantung.
-
Bagaimana cara mengatasi lemah jantung secara umum? Mengidentifikasi penyebab lemah jantung dapat membantu dalam mencegah dan mengelola kondisi ini. Penting untuk menjaga gaya hidup sehat, seperti berhenti merokok, menghindari konsumsi alkohol yang berlebihan dan menjaga tekanan darah serta kadar kolesterol dalam batas normal. Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat jika Anda mengalami gejala yang mungkin terkait dengan lemah jantung.
-
Bagaimana cara mencegah penyakit jantung pada anak muda? Mencegah lebih baik dari pada mengobati," ujarnya, sembari mengingatkan pentingnya olahraga rutin, pola makan sehat, istirahat yang cukup, serta menjauhi kebiasaan merokok.
-
Mengapa jengkol bisa mencegah penyakit jantung? Alasannya adalah karena jengkol memiliki kandungan vitamin yang bisa membantu memperlancar peredaran darah. sumbatan akibat plak yang menempel pada pembuluh darah yang hilang akan memperlancar peredaran darah.
-
Apa saja tanda-tanda peringatan serangan jantung? Tanda-tanda peringatan serangan jantung sangat penting mencegah serangan jantung saat berolahraga.
-
Kapan gejala penyakit jantung koroner mulai terasa? Gejala khas yang dapat dirasakan oleh pengidap penyakit jantung koroner termasuk nyeri dada atau rasa tertekan berat di area dada selama lebih dari 20 menit, disertai rasa terbakar, keringat dingin, lemah, mual, dan pusing.
"Mulai hari ini di RSCM, mulai dipraktekkan penyedotan plug (sumbatan) di vena/saluran darah ke jantung, jd ngga pake ring atau bypass lagi...
...bersama ini diinformasikan penanganan penyempitan pembuluh darah tsb TIDAK SELALU hrs dilakukan dgn pemasangan ring (Stent) atau bahkan operasi by pass.
Saat ini penanganan pembuluh darah di jantung yg menyempit dpt dilakukan dgn cara di infus. Cairan infus yg di import tsb mampu mengikis (membersihkan) plaque (gumpalan2 yg umumnya berupa calsium) pada bagian dlm pembuluh darah yg menghambat aliran darah. Tergantung dari parah atau tidaknya penyempitan tsb…"
Istimewa
Penelusuran
Hasil penelusuran menyebutkan pesan tersebut merupakan hoaks lama yang beredar kembali. Dilansir dari Liputan6.com, metode yang digunakan untuk penanganan sumbatan pada pasien jantung koroner masih menggunakan metode ring atau bypass.
RSCM sudah memberikan klarifikasinya pada tahun 2018, bahwa penyakit Jantung Koroner (PJK) disebabkan penyempitan pembuluh darah arteri koroner, bukan vena. Penyempitan disebabkan oleh plak yang tumbuh di dinding pembuluh darah arteri koroner.
Plak akan menyumbat total atau sebagian pembuluh darah karena muncul trombus (gumpalan darah beku), yang terjadi pada kondisi serangan jantung. Saat pasien mengalami penyumbatan akibat adanya gumpalan darah beku tersebut, cara yang terbaik dilakukan primary PCI (percutaneous coronary intervention).
Cara ini berupa tindakan kateter untuk diagnostik mengetahui di mana dan bagaimana kondisi penyumbatan sambil diikuti terapi evakuasi gumpalan darah beku.
Pada tindakan primary PCI, jika mendapatkan sumbatan total atau sebagian yang disebabkan trombus, tindakan awal yakni sedot trombus dulu. Alatnya bermacam-macam dengan mekanisme yang beragam.
Setelah gumpalan darah beku hilang, pasien baru dibalon atau dipasang ring. Dalam kasus ini, pasien sering tidak perlu dibalon atau pasang ring bila gumpalan darah beku sudah terevakuasi bersih, tanpa menyisakan bekas atau tidak ada penyempitan yang disebabkan plak.
Sedangkan dilansir dari ANTARA pada 2018 lalu, pengobatan alternatif bernama terapi infus plak masih kontroversi. Seorang ahli penyakit dalam dan jantung di Klinik Abdi Medika, Prof. dr. Yahya Kisyanto, Ph.D, yang memperkenalkan terapi infus plak sejak puluhan tahun lalu.
“Terapi infus plak adalah pengobatan alternatif bagi pasien yang tidak siap menghadapi operasi besar, seperti pemasangan ring sampai operasi bypass. Namun, terapi ini hanya berlaku bagi penderita penyempitan pembuluh darah di bawa 70 persen,” ungkap peraih sertifikat International Board of Chelation Therapy.
Sedangkan untuk kasus penyakit jantung berat, sambung Prof. Kisyanto, harus segera menjalani operasi.
Kesimpulan
Informasi menyebut RSCM mempraktikkan teknik penyedotan plug untuk mengatasi penyakit jantung koroner dan tidak lagi menggunakan teknik pasang ring, adalah hoaks lama yang kembali beredar dan tidak dapat diverifikasi kebenarannya.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan. Pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Referensi
https://m.liputan6.com/health/read/3650866/klarifikasi-berita-viral-alat-penyedot-sumbatan-untuk-pasien-jantung-koroner-di-rscm?
https://www.antaranews.com/berita/2642725/hoaks-rscm-mulai-tinggalkan-pasang-ring-guna-tangani-pasien-jantung-koroner