Pastikan Mulai Cegah Penyakit Jantung Koroner Sejak Usia 35 Tahun
Pencegahan penyakit jantung koroner sebagai silent killer perlu mulai dilakukan sejak usia 35 tahun.
kesehatan jantung![Pastikan Mulai Cegah Penyakit Jantung Koroner Sejak Usia 35 Tahun](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/1200x630/bg/newsOg/2024/7/1/1719847394823-8e5g8l.jpeg)
Pencegahan penyakit jantung koroner sebagai silent killer perlu mulai dilakukan sejak usia 35 tahun.
![Pastikan Mulai Cegah Penyakit Jantung Koroner Sejak Usia 35 Tahun](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/7/1/1719847363637-sf8at.jpeg)
Pastikan Mulai Cegah Penyakit Jantung Koroner Sejak Usia 35 Tahun
Penyakit jantung koroner merupakan salah satu penyebab utama kematian di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Pencegahan sejak dini sangat penting untuk mengurangi risiko terjadinya penyakit ini.
Menurut dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Rumah Sakit Universitas Indonesia, dr. Prima Almazini Sp.JP, Subsp. Eko (K), FIHA, pencegahan penyakit jantung koroner sebaiknya dimulai sejak seseorang berusia 35-40 tahun.
-
Bagaimana cara mengatasi penyumbatan pembuluh darah pada penyakit jantung koroner? Penanganan penyumbatan pembuluh darah dapat melibatkan berbagai metode, tergantung pada tingkat keparahan sumbatan dan letak lokasi sumbatan.
-
Mengapa jengkol bisa mencegah penyakit jantung? Alasannya adalah karena jengkol memiliki kandungan vitamin yang bisa membantu memperlancar peredaran darah. sumbatan akibat plak yang menempel pada pembuluh darah yang hilang akan memperlancar peredaran darah.
-
Apa yang dapat memicu gangguan irama jantung? Konsumsi Kafein dan Stres Bisa Jadi Pemicu Gangguan Irama Jantung Gangguan irama jantung atau aritmia merupakan kondisi medis yang sering kali disebabkan oleh berbagai faktor. Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah lulusan Universitas Indonesia, dr. Alexandra Gabriella Sp.J.P FIHA, menyatakan bahwa stres dan konsumsi kafein merupakan dua faktor utama yang dapat memicu aritmia.
-
Bagaimana cara mengatasi jerawat punggung? Jerawat pada kulit dapat diobati oleh dokter ahli kulit, dokter keluarga, dan dokter anak. Bintik-bintik dapat diobati secara mandiri di rumah dengan resep obat dari dokter.
-
Bagaimana cara mengatasi serangan jantung ringan? Jika khawatir bahwa Anda mungkin telah mengalami serangan jantung ringan, penting untuk mencari perawatan medis segera. Tes medis seperti pemeriksaan darah, elektrokardiogram (EKG), atau pencitraan lanjutan seperti echocardiogram atau MRI jantung dapat membantu menegakkan diagnosis.
-
Kenapa kol goreng bisa meningkatkan risiko penyakit jantung? Pola makan yang tinggi lemak jenuh dan kalori dapat mempengaruhi sensitivitas insulin dan mengganggu metabolisme glukosa dalam tubuh. Ini dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2 yang menyebabkan tubuh tidak mampu menggunakan insulin dengan efektif untuk mengontrol kadar gula darah.
Mengapa Mulai Sejak Usia 35 Tahun?
Pada usia 35-40 tahun, faktor risiko yang menyebabkan proses penyumbatan atau penyempitan pembuluh darah arteri koroner oleh plak mulai tampak karena sudah berlangsung dalam kurun waktu cukup lama.
"Sejak usia muda, sebenarnya sudah terjadi secara bertahap pembentukan plak pada dinding-dinding pembuluh darah. Lama-lama semakin menebal dan menimbulkan penyumbatan atau penyempitan di pembuluh darah hingga akhirnya serangan jantung atau henti jantung mendadak pada usia lanjut (56 tahun ke atas)," kata dr. Prima beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
![Pastikan Mulai Cegah Penyakit Jantung Koroner Sejak Usia 35 Tahun](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/7/1/1719847528905-21vd8.jpeg)
Dr. Prima menjelaskan bahwa di dunia, setiap tiga detik ada yang meninggal karena penyakit jantung koroner atau stroke. Di Indonesia, satu dari 10 orang meninggal dunia karena penyakit jantung koroner. Total biaya pelayanan yang dihabiskan untuk penyakit jantung mencapai Rp7,4 triliun, jumlah ini merupakan yang terbanyak dari seluruh jenis penyakit pada tahun 2016.
- Kurangi Konsumsi Obat, Begini Pola Hidup Sehat untuk Bantu Cegah Penyakit Akibat Asam Urat
- Kurangi Ketergantungan Obat, Begini Pola Hidup Sehat untuk Cegah Naiknya Asam Lambung
- Seorang Gadis di Kupang Nekat Minum Obat Pembasmi Hama hingga Tewas Usai Dimarahi Ayahnya
- Cara Atasi Keriput Wajah dan Kulit Kendur Hanya dengan 1 Buah, Langsung Tampak Awet Muda
- Gunung Ruang Meletus, 327 Warga Diungsikan Menggunakan Kapal TNI AL
- Menteri Sandi Buka Suara Terkait Ritual Cabul WNA di Karangasem
"Sehingga kita perlu melakukan upaya-upaya untuk menangani dan juga yang penting adalah untuk mencegah. Selain dari angka kematiannya yang tinggi, efeknya terhadap pembiayaan kesehatan juga sangat tinggi," kata Prima.
Timbulnya plak dapat terjadi karena sejumlah faktor risiko, di antaranya hipertensi atau tekanan darah di atas 140 per 90 mmHg, diabetes melitus atau kadar gula darah tinggi, dan obesitas atau indeks massa tubuh (IMT) melebihi standar atau melebihi angka 25,0 setelah dihitung memakai rumus IMT, yaitu berat badan dibagi tinggi badan dikuadratkan.
Faktor Risiko dan Pencegahannya
Faktor risiko lainnya termasuk kolesterol tinggi (dislipidemia) dan merokok. Menurut dr. Prima, faktor risiko ini hanya dapat dideteksi melalui pemeriksaan kesehatan secara rutin, konsultasi dokter, serta pemeriksaan laboratorium.
![Faktor Risiko dan Pencegahannya](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/7/1/1719847587190-0boid.jpeg)
Jika faktor risiko ditemukan, maka seseorang harus segera berhenti merokok, berolahraga secara teratur, menjalani diet seimbang, cukup istirahat, serta mengelola stres dengan baik untuk mengurangi risikonya.
"Lakukan adopsi gaya hidup sehat seperti mengurangi garam, gula, makanan mengandung minyak hingga santan dan jeroan, melakukan aktivitas fisik teratur, dan teruskan kontrol faktor risiko dengan cek kesehatan rutin, lakukan konsultasi dokter hingga pemeriksaan laboratorium," saran dr. Prima.
Penyakit Jantung Koroner sebagai Silent Killer
Dr. Prima menyebutkan bahwa penyakit jantung koroner sering kali tidak menunjukkan gejala sebelumnya, sehingga disebut sebagai "the silent killer" atau pembunuh dalam senyap.
"Karena sumbatan yang timbulnya bertahap sudah mencapai puncaknya, artinya aliran darah sudah tidak lagi lancar, nutrisi juga tidak lancar, otot-otot jantung terganggu fungsinya dan itu akan mengakibatkan kerusakan pada tubuh secara keseluruhan," tambahnya.
![Pastikan Mulai Cegah Penyakit Jantung Koroner Sejak Usia 35 Tahun](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/7/1/1719847645902-erqzki.jpeg)
Gejala khas yang dapat dirasakan oleh pengidap penyakit jantung koroner termasuk nyeri dada atau rasa tertekan berat di area dada selama lebih dari 20 menit, disertai rasa terbakar, keringat dingin, lemah, mual, dan pusing. Jika sudah terjadi, pengobatan dapat dilakukan tanpa operasi dengan terapi obat-obatan hingga pemasangan ring.
"Terapi pemasangan ring ini hanya ditujukan untuk pengobatan, bukan pencegahan. Karena kalau belum tampak sumbatan atau penyempitan pembuluh darah, bagaimana bisa tahu di area mana plaknya menumpuk," jelas dr. Prima.
Pengobatan dengan operasi disebut operasi by-pass, yaitu upaya menyambungkan pembuluh darah aorta yang memberikan suplai darah ke seluruh tubuh ke pembuluh darah koroner. Sambungan itu terletak lebih tinggi atau di atas pembuluh darah yang menyempit atau tersumbat.
![Pastikan Mulai Cegah Penyakit Jantung Koroner Sejak Usia 35 Tahun](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/7/1/1719847665728-fo162.jpeg)
"Tujuannya sama, intinya ingin memperlancar aliran darah dengan adanya sambungan itu sehingga semua otot jantung dapat mendapatkan aliran darah yang optimal," kata dr. Prima.