CEK FAKTA: Hoaks Tsunami di Manado 17 Januari 2021
Kabar Manado diterjang tsunami pada Minggu, 17 Januari 2021 adalah hoaks. Faktanya terjadi ombak besar menghantam pesisir Manado pada Minggu (17/1) sore karena gelombang tinggi dan air pasang laut.
Informasi Manado, Sulawesi Utara diterjang tsunami pada Minggu, 17 Januari 2021 beredar di media sosial.
Salah satunya akun Facebook Ember Turah Official pada 17 Januari 2021 yang mengunggah video berdurasi 3 menit 29 detik. Dalam video itu tampak sebuah jalanan diterjang air laut.
-
Kapan tsunami Storegga terjadi? Tsunami kolosal yang melanda Eropa utara lebih dari 8.000 tahun yang lalu mungkin telah membinasakan penduduk Zaman Batu di Inggris utara.
-
Kapan tsunami terjadi? Tsunami merupakan gelombang air laut besar yang dipicu oleh pusaran air di bawah laut akibat pergeseran lempeng bumi, erupsi gunung berapi bawah laut, hingga jatuhnya meteor ke laut.
-
Apa penyebab tsunami Storegga? Dipicu oleh tanah longsor besar di bawah air di lepas pantai Norwegia, peristiwa ini menyebabkan gelombang raksasa setinggi lebih dari 20 meter (65 kaki) menghantam Kepulauan Shetland, yang terletak di utara daratan Skotlandia.
-
Siapa yang memberikan klarifikasi tentang kabar tsunami di Batam dan Tanjungpinang? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam memberikan klarifikasi bahwa kabar adanya tsunami yang terjadi di Kota Batam dan Tanjungpinang pada Selasa (17/9), adalah kabar bohong atau hoaks.
-
Di mana tsunami Storegga terjadi? Tsunami kolosal yang melanda Eropa utara lebih dari 8.000 tahun yang lalu mungkin telah membinasakan penduduk Zaman Batu di Inggris utara.
-
Kapan Museum Tsunami di Banda Aceh didirikan? Museum Tsunami menjadi monumen untuk memperingati bencana tsunami yang melanda Aceh pada penghujung 2004.
Berikut narasinya:
TSUNAMI MANADO MINGGU 17 JANUARI 2021
MANADO - , Sulawesi Utara, Minggu (17/1/2021) sore. Kejadian sempat menghebohkan warga sekitar.
Hal itu terungkap setelah akun Instagram @ndrobeii mempostingnya sekira pukul 19.45 WIB. Dalam postingan terbagi tiga slide video itu terlihat betapa ganasnya ombak disana. Hingga masuk ke salah satu pusat perbelanjaan sekitar.
Penelusuran
Hasil penelusuran Cek Fakta merdeka.com, yang terjadi di Manado pada Minggu, 17 Januari 2021 bukanlah tsunami. Tapi, ombak besar menghantam pesisir Manado pada Minggu (17/1) sore karena gelombang tinggi dan air pasang laut.
Dilansir dari merdeka.com dalam artikel berjudul "Ombak Besar Terjang Kawasan Bisnis Megamas dan Manado Town Square". Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan angin kencang yang terjadi di wilayah Sulawesi Utara (Sulut) memicu tinggi muka air laut penyebab banjir rob kawasan bisnis di Kota Manado.
"Berdasarkan data normal gelombang untuk bulan Desember, Januari dan Februari, rerata tinggi gelombang signifikan berkisar antara 1,25 - 2,50 meter," kata Koordinator Operasional Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, Ben Arther Molle di Manado.
Kondisi angin, kata dia, memang puncaknya pada hari ini berkisar antara 15-30 knot atau sekitar 30-60 kilometer per jam.
Ben menambahkan naiknya air laut ke daratan di kawasan bisnis Manado Town Square dan Kawasan Megamas karena akumulasi dari tinggi gelombang, angin kencang serta topografi kawasan tersebut yang tergolong rendah.
"Di kawasan itu juga ada reklamasi, topografi rendah dan tidak ada mangrove atau bakau. Hal seperti ini (banjir rob) akan terjadi di kawasan ini apabila terjadi angin kencang dengan tinggi gelombang signifikan," ujarnya.
Selain itu dilansir dari Liputan6.com berjudul "Gelombang Tinggi di Manado Bukan Tsunami, BMKG Minta Warga Tak Panik" pada 18 Januari 2021.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat yang tinggal di daerah pesisir Manado tidak panik usai gelombang tinggi yang menerjang, Minggu, 17 Januari 2021.
Menurut Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo, naiknya air di pesisir Manado bukanlah diakibatkan tsunami, melainkan karena cuaca ekstrem.
"Peristiwa naiknya air laut yang menyebabkan banjir terjadi di Pesisir Manado kemarin merupakan salah satu kejadian cuaca ekstrem yang terjadi di wilayah Indonesia. Jadi, masyarakat tidak perlu panik dan tidak perlu mengungsi, tapi tetap waspada dan terus memantau serta memperhatikan update informasi cuaca terkini dari BMKG," kata Eko dalam keterangan tertulis, Senin (18/1/2021).
Eko menjelaskan, banjir yang menerjang wilayah pesisir Manado dipengaruhi beberapa faktor, antara lain angin kencang dengan kecepatan angin maksimum 25 Knot yang berdampak pada peningkatan tinggi gelombang di Laut Sulawesi, Perairan utara Sulawesi Utara, Perairan Kepulauan Sangihe-Kepulauan Talaud dan Laut Maluku bagian utara dengan ketinggian gelombang mencapai 2,5-4 meter.
Bersamaan dengan itu, ada juga pengaruh kondisi pasang air laut maksimum di wilayah Manado yang menunjukkan peningkatan pasang maksimum harian setinggi 170-190 cm dari rata-rata tinggi muka air laut (Mean Sea Level/MSL) pada pukul 20.00-21.00 Wita.
Berdasarkan analisis gelombang diketahui, arah gelombang tegak lurus dengan garis pantai, sehingga dapat memicu naiknya air ke wilayah pesisir.
"Akumulasi kondisi di atas yaitu gelombang tinggi, angin kencang di pesisir dan fase pasang air laut maksimum yang menyebabkan terjadi kenaikan air laut, sehingga mengakibatkan banjir yang terjadi di Manado," jelasnya.
Kesimpulan
Kabar Manado diterjang tsunami pada Minggu, 17 Januari 2021 adalah hoaks. Faktanya terjadi ombak besar menghantam pesisir Manado pada Minggu (17/1) sore karena gelombang tinggi dan air pasang laut.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
(mdk/noe)