CEK FAKTA: Hoaks Video Gunung Semeru Meletus, Ini Faktanya
Video Gunung Semeru adalah tidak benar, faktanya itu Gunung Sakurajima Jepang yang meletus pada 12 November 2019 lalu.
Terdapat sebuah video yang diunggah Channel YouTobe M Arsyad berjudul "KABAR GUNUNG SEMERU MELETUS HARI INI 2020" pada 1 Desember 2020.
-
Kapan Gunung Semeru meletus? Gunung Semeru terus bergejolak dalam beberapa pekan terakhir. Terbaru gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada Minggu (31/12) dini hari. Letusannya disertai lontaran abu yang mengarah ke arah selatan dan barat daya.
-
Apa yang terjadi pada Gunung Semeru? Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur (Jatim), kembali erupsi disertai dengan letusan abu vulkanik.
-
Bagaimana tinggi kolom letusan Gunung Semeru? Tinggi Letusan Menurutnya, tinggi kolom letusan teramati sekitar 800 meter di atas puncak Semeru atau sekitar 4..476 meter di atas permukaan laut.
-
Kapan Gunung Seulawah Agam meletus? Dari segi sejarah erupsinya, tidak diketahui pasti kapan terjadinya letusan tersebut.
-
Kapan Gunung Merapi meletus? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
-
Kenapa Gunung Semeru termasuk salah satu gunung tertinggi di Indonesia? Gunung Semeru masuk dalam jajaran gunung tertinggi di Indonesia karena berada di ketinggian 3.676 mdpl.
Video berdurasi 1 menit ini, memperlihatkan sebuah gunung yang diklaim Gunung Semeru sedang erupsi.
Penelusuran
Cek Fakta merdeka.com menelusuri dan menemukan gunung meletus itu bukan Gunung Semeru, melainkan Gunung Sakurajima Jepang yang meletus pada 12 November 2019 lalu yang diunggah akun Youtube TN berjudul "Explosive eruption of Sakurajima on November 12, 2019."
©YouTube TN
Dengan keterangan yang diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia:
"Gesekan dari partikel abu yang berputar-putar menghasilkan pelepasan listrik. Ledakan Sakurajima yang terjadi pada malam bulan purnama pukul 23.07 tanggal 12 November 2019. Guntur vulkanik terjadi di kolom asap."
Sementara itu dilansir dari merdeka.com, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Raditya Jati, membenarkan bahwa Gunung Semeru yang berada di Jawa Timur meletus. Gunung tertinggi di Pulau Jawa itu menyemburkan awan panas hingga 3.000 meter.
"Iya (Gunung Semeru) meletus," katanya saat dihubungi merdeka.com, Selasa (1/12).
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan, awan panas guguran masih berlangsung hingga pukul 01.23 WIB. Masyarakat diimbau waspada terhadap gugurnya lava dari kawah Gunung Semeru.
"Jarak luncur (awan panas guguran) bertambah dari 2.500 menjadi 3.000 meter ke arah Besuk Kobokan," kata Kepala PVMBG KESDM, Kasbani, melalui keterangan tertulisnya.
Saat ini, status Gunung Semeru masih waspada.
Peristiwa meletusnya Gunung Semeru mengakibatkan 550 warga mengungsi. Lokasi pengungsian tersebar di dua titik, yaitu pos pantau sebanyak 300 jiwa, sedangkan 250 orang lainnya di Desa Supiturang.
"Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Lumajang mencatat sejumlah kebutuhan mendesak, seperti makanan siap saji, dapur umum dan masker," jelasnya, Selasa (1/12).
Raditya menyebut ada sejumlah lokasi yang berpotensi terdampak aktivitas vulkanik Gunung Semeru. Yakni, Desa Supiturang, Desa Oro-oro Ombo, Rowobaung di Kecamatan Pronojiwo serta Desa Sumberwuluh di Kecamatan Candipuro. Sejumlah desa tersebut berada Kabupaten Lumajang.
Saat Gunung Semeru mengeluarkan awan panas guguran, BPBD Kabupaten Lumajang membuka pos pengungsian lapangan di Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro. Untuk menghindari abu vulkanik sekaligus menerapkan protokol kesehatan, BPBD membagikan 4.000 masker.
Sedangkan dinas sosial setempat mempersiapkan operasional dapur umum. Sementara pihak lain, seperti TNI dan Polri turut mendukung penanganan darurat di lapangan.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekomendasikan beberapa hal terkait meletusnya Gunung Semeru.
Pertama, masyarakat diminta tidak melakukan aktivitas di dalam radius 1 km dan wilayah sejauh 4 km di sektor lereng selatan sampai tenggara kawah aktif yang merupakan wilayah bukaan kawah aktif Gunung Semeru (Jongring Seloko) sebagai alur luncuran awan panas. Kedua, masyarakat harus mewaspadai gugurnya kubah lava di Kawah Jongring Seloko.
Kesimpulan
Video Gunung Semeru adalah tidak benar, faktanya itu Gunung Sakurajima Jepang yang meletus pada 12 November 2019 lalu.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
(mdk/noe)