CEK FAKTA: Tidak Benar Ada Pendaftaran Vaksin Nusantara
Penggagas vaksin Nusantara, Terawan Agus Putranto mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum melakukan pembukaan program penyuntikan vaksin Nusantara.
Beredar informasi pendaftaran vaksin Nusantara di aplikasi pesan WhatsApp. Pesan itu berisi bahwa masyarakat yang berminat mendaftar untuk mendapatkan vaksin Nusantara dapat mengirimkan data diri ke nomor WhatsApp yang tertera.
Disebutkan pelaksanaan vaksin bisa dilakukan pada Desember 2021 secara massal diseluruh Puskesmas di Indonesia dan gratis tanpa dipungut biaya.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
Pesan itu juga mengklaim bahwa vaksin Nusantara ampuh 100 persen menghancurkan semua jenis virus Corona dengan memiliki tingkat efikasi dan efektivitas sebesar 100 persen.
Liputan6.com
Penelusuran
Dilansir dari Liputan6.com, mantan Menteri Kesehatan dan sekaligus yang menggagas vaksin Nusantara, Terawan Agus Putranto mengatakan, informasi terkait pendaftaran penerima vaksin Nusantara tersebut tidak benar.
Terawan menjelaskan sampai saat ini pihaknya belum melakukan pembukaan program penyuntikan vaksin Nusantara.
"Saya belum membuka pendaftaran," kata Terawan.
Sementara itu, terkait klaim vaksin Nusantara ampuh 100 persen hancurkan semua jenis virus Corona, pernah dibahas dalam artikel cek fakta merdeka.com berjudul "CEK FAKTA: Vaksin Nusantara Disebut Ampuh Bagi Semua Jenis Virus Corona, Cek Faktanya". Dijelaskan sejumlah ahli, menunjukkan, bahwa klaim tersebut tidak memiliki basis ilmiah sesuai prosedur pembuatan vaksin.
Menurut ahli Biologi Molekuler Ahmad Utomo, vaksin Nusantara belum melakukan uji klinis tahap 3. Sehingga klaim bahwa vaksin Nusantara dapat ampuh hancurkan semua jenis virus Corona dengan efikasi dan efektivitas 100 persen tidak memiliki rujukan data ilmiah.
"Itu omong kosong karena sama sekali tidak ada bukti uji klinis tahap 3," kata Ahmad Utomo dilansir dari Tempo.co
Sementara itu, Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) Prof Hindra Irawan Satari, juga menjelaskan bahwa uji klinis vaksin Nusantara hanya pada tahap 1 yang hanya menjangkau puluhan orang.
Vaksin tersebut belum sampai pada uji klinis fase 2 yang melibatkan seratus orang dan fase 3 terhadap ribuan orang. Hingga saat ini dia belum mengetahui publikasi atas klaim bahwa vaksin Nusantara ampun 100 persen melawan semua virus Corona, dan aman bagi mereka yang memiliki komorbid, anak dan ibu hamil.
"Jadi terlalu dini klaim tersebut," kata dia.
Kesimpulan
Informasi pendaftaran penerima vaksin Nusantara adalah tidak benar. Faktanya,penggagas vaksin Nusantara, Terawan Agus Putranto mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum melakukan pembukaan program penyuntikan vaksin Nusantara.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan. Pastikan itu berasal dari sumber terpercaya sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Referensi
https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/4658275/cek-fakta-tidak-benar-informasi-pendaftaran-penerima-vaksin-nusantara
(mdk/lia)