CEK FAKTA: Tidak Benar China Ragukan Vaksin Sinovac & Beralih ke Pfizer, Ini Faktanya
China masih mewajibkan menggunakan Sinovac. Sedangkan Pfizer digunakan sebagai penguat bagi orang-orang yang sudah divaksin
Beredar di media sosial sebuah informasi menyebut China meragukan vaksin buatan negaranya sendiri. Narasi yang beredar, China menyebut Vaksin Sinovac tidak manjur dan beralih ke Pfizer dan Moderna.
-
Apa itu vaksin HPV? Vaksin HPV merupakan vaksin untuk mencegah infeksi human papillomavirus (HPV). HPV adalah virus yang dapat menyebabkan kutil kelamin dan berbagai jenis kanker di organ kelamin dan reproduksi, seperti kanker serviks, kanker penis, kanker anus, dan kanker tenggorokan.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kenapa bentuk kapsid virus berbeda-beda? Bentuk kapsid sangat bergantung pada jenis virusnya. Kapsid virus bisa berbentuk bulat, polihedral, heliks, atau bentuk lain yang lebih kompleks. Kapsid tersusun atas banyak kapsomer atau sub-unit protein.
-
Apa tujuan dari vaksin HPV? Tujuan dari vaksin HPV adalah untuk mencegah infeksi virus HPV yang dapat menyebabkan kanker dan kutil kelamin. Dengan mendapatkan vaksin HPV, seseorang dapat menurunkan risiko terkena kanker serviks, kanker penis, kanker anus, dan kanker tenggorokan yang berkaitan dengan virus HPV.
-
Apa itu Vaksin Herpes Zoster? Vaksin Herpes ZosterSangat penting bagi masyarakat untuk melakukan pencegahan dengan mendapatkan vaksin Herpes Zoster. Hal ini agar kondisi seperti yang dijelaskan sebelumnya bisa dicegah. Vaksin Herpes Zoster sendiri perlu didapatkan oleh kelompok usia 50 tahun ke atas.
-
Kapan vaksin HPV diberikan? Vaksin HPV idealnya diberikan kepada anak usia 9–14 tahun yang belum aktif secara seksual. Vaksin ini juga dapat diberikan kepada remaja dan orang dewasa usia 15–26 tahun yang belum pernah atau belum mendapatkan vaksin HPV secara lengkap.
kominfo
"BREAKING NEWS..!!!
CHINA AKUI VAKSIN SINOVAC BUATANNYA TIDAK MANJUR
China Akan Beralih ke Vaksin Pfizer dan Moderna"
Penelusuran
Cek fakta merdeka.com menelusuri informasi tersebut dan dipastikan informasi China meragukan Vaksin Sinovac sehingga memilih Pfizer adalah tidak benar.
Dalam artikel detik.com berjudul "China Akui Vaksin Corona Buatannya Kurang Manjur, Berapa Sih Efikasinya?" pada 12 April 2021, dijelaskan persentase efek vaksin buatan China dengan vaksin buatan negara lain.
Vaksin Corona yang dikembangkan oleh Sinovac Biotech memiliki hasil efikasi sedikit di atas 50 persen dalam uji klinis yang dilakukan di Brasil. Di Indonesia, hasil efikasi vaksin Sinovac sebesar 64 persen dan Turki menyebut vaksin COVID-19 buatan Sinovac manjur 83 persen.
Sementara untuk Sinopharm, belum ada data efikasi yang rinci yang mereka rilis. Namun dua unit vaksin yang dikembangkan Sinopharm masing-masing memiliki tingkat kemanjuran 79,4 persen dan 72,5 persen berdasarkan hasil sementara.
Karena hal itu, Pemerintah China menyebut vaksin buatan negaranya kurang manjur.
"Vaksin yang tersedia saat ini tidak memiliki perlindungan yang sangat tinggi," kata Direktur Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit China, Gao Fu, dikutip dari Reuters.
Kemudian dalam artikel antaranews.com berjudul "China pastikan keamanan dan efektivitas vaksin Sinovac dan Sinopharm" pada 15 Juli 2021, dijelaskan bahwa Pemerintah China memastikan pihaknya terus mementingkan keamanan dan efektivitas vaksin yang diproduksi oleh Perusahaan Sinovac dan Sinopharm.
Kemudian hingga 28 Juni lalu, vaksin CoronaVac telah mendapatkan persetujuan penggunaan darurat daru 50 negara dan kawasan di dunia, sementara penyuntikan vaksin CoronaVac secara global telah mencapai 75 juta dosis.
"Pihak China secara konsisten mementingkan keamanan dan efektivitas vaksin. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyetujui penggunaan darurat vaksin CoronaVac yang dibuat oleh Sinovac, hal ini secara penuh membutkikan keamanan dan efektivitas CoronaVac," ujar Konselor bidang Sains dan teknologi Kedutaan Besar China di Jakarta, Yi Fanping, dalam konferensu pers pada Kamis.
Terkait China memilih vaksin Pfizer, dijelaskan dalam artikel liputan6 berjudul "China Akan Pakai Vaksin Pfizer Sebagai Booster untuk Lawan COVID-19" pada 22 Juli 2021.
Regulator di China siap memberikan izin bagi vaksin mRNA untuk melawan COVID-19. Vaksin itu umumnya dikenal sebagai Pfizer, tetapi akan memakai nama vaksin Fosun-BioNTech di China.
Vaksin Pfizer di China dikembangkan oleh Fosun Pharma dan BioNTech. Fosun berkata, National Medical Products Administration (NMPA) di China telah menyelesaikan tinjauan panel ahli terhadap vaksin mRNA.
Majalan Caixin di China melaporkan bahwa vaksin tersebut akan digunakan untuk booster atau penguat imun bagi orang-orang yang sudah divaksin. Namun, belum jelas siapa yang akan jadi prioritas.
Kesimpulan
Informasi China meragukan vaksin Sinovac dan lebih memilih vaksin Pfizer adalah tidak benar. China masih mewajibkan menggunakan Sinovac. Sedangkan Pfizer digunakan sebagai penguat bagi orang-orang yang sudah divaksin.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
(mdk/lia)