CEK FAKTA: Tidak Benar Pimpinan Muhammadiyah Mantrijeron Ditangkap Densus 88
Terduga teroris berinisial FA yang ditangkap Densus 88 bukan pengurus PP Muhammadiyah. FA merupakan anggota organisasi Jamaah Islamiyah (JI) Yogyakarta.
Kabar pimpinan Muhammadiyah cabang Mantrijeron, Yogyakarta ditangkap Densus 88 beredar di media sosial beredar di media sosial Facebook.
Dalam unggahan akun Rhie pada 10 April 2021 berupa tangkapan layar sebuah cuitan di Twitter dan disertai dengan foto sebuah artikel di koran yang membahas tentang penggeledahan rumah seorang terduga teroris.
-
Apa yang dimaksud dengan kalimat fakta? Kalimat fakta adalah jenis kalimat yang menyajikan informasi yang benar, dapat diverifikasi, dan tidak terbantahkan.
-
Apa yang dimaksud dengan fakta? Fakta adalah informasi objektif atau bukti yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Fakta adalah sesuatu yang dapat diamati, diukur, dibuktikan, dan diverifikasi oleh berbagai pihak yang dapat melihat fenomena yang sama.
-
Apa ciri khas bacaan sholat Muhammadiyah? Bacaan sholat Muhammadiyah tidak mengandung bacaan tambahan, seperti membaca basmalah sebelum surat Al-Fatihah, membaca qunut pada sholat subuh, dan membaca doa setelah tasyahud akhir.
-
Bagaimana pernyataan tersebut dibantah? Seorang dokter kulit di negara bagian Maryland, AS yang berspesialisasi dalam terapi cahaya untuk penyakit kulit membantah klaim kacamata hitam yang dikaitkan dengan kanker."Apakah kacamata hitam yang menghalangi sinar UV bersifat melindungi? Ya. Apakah ada bukti bahwa memakai kacamata hitam berbahaya bagi kesehatan mata atau kulit? Tidak," dikutip dari AFP.
-
Kapan sebuah kalimat fakta dianggap benar? Fakta adalah pernyataan yang kebenarannya dapat dibuktikan dan tidak tergantung pada keyakinan individu.
"MUHAMMADIYAH MULAI DIGARAP: Pimpinan Muhammadiyah Cabang Mantrijeron Yogyakarta Ditangkap Densus 88, begitu turun dari pesawat, sepulang liburan dari Turky,"
Penelusuran
Hasil penelusuran, dilansir dari artikel merdeka.com berjudul "Terduga Teroris FA Bukan Pengurus Muhammadiyah, Tapi Jamaah Islamiyah" pada 10 April 2021.
Kadiv Humas Polri Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono menegaskan, satu terduga teroris berinisial FA yang ditangkap Detasmen Khusus (Densus) 88 antiteror di Bandara Soekarno Hatta bukan merupakan pengurus PP Muhammadiyah. Sebaliknya, FA merupakan anggota organisasi Jamaah Islamiyah (JI) Yogyakarta.
"Kami ingin meluruskan pemberitaan yang menyebutkan terduga teroris FA adalah pengurus PP Muhammadiyah itu tidak benar. Memang strategi JI adalah membenturkan pemerintah dengan organisasi agama yang ada agar terjadi konfik," kata Argo dalam keterangannya, Sabtu (10/4).
Argo menjelaskan, FA merupakan anggota kelompok teroris JI yang berperan cukup vital serta yang melakukan doktrinisasi terhadap anggota kelompoknya. Hal ini diketahui berdasarkan hasil dari penyidikan.
"Yang bersangkutan melakukan perekrutan beberapa orang untuk masuk kedalam organisasi JI dan melakukan pelatihan militer dan mendaki Gunung Lawu yang merupakan salah satu tahapan persiapan dalam aktifitas terorisme kelompok ini," jelasnya.
Diketahui, FA melakukan perjalanan ke Turki untuk membangun komunikasi dan jaringan terhadap tokoh-tokoh Al Qaeda dan terkait erat dengan strategi oraganisasi mereka yaitu mendukung gerakan terorisme global.
Sebelumnya, tim Densus 88 menangkap FA di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten pada Kamis (8/4) bersama istrinya DM seusai pulang dari Turki.
Kemudian dalam artikel "Terduga Teroris FA Sudah Tak Aktif Sebagai Anggota Muhammadiyah Yogyakarta" yang diunggah merdeka.com 12 April 2021. Ketua Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Yogyakarta, Akhid Widi Rakhmanto mengatakan bahwa FA memang memiliki Nomor Baku Muhammadiyah (NBM) atau nomor keanggotaan Muhammadiyah.
"Kalau dari keanggotaan, iya ini pengakuan dari beliau sendiri memang punya NBM. Tetapi untuk jadi pengurus dia (FA) masuk PCM Mantrijeron sebagai anggota Majelis Tablig. Tapi menurut Ketua PCM Mantrijeron dia juga tidak terlalu aktif. Saya sendiri secara pribadi memang belum kenal," kata Akhid saat dihubungi, Senin (12/4).
"Ya baru belakangan ini (bergabung menjadi anggota Muhammadiyah) sekitar tahun 2017 atau 2019. Tapi begini ketika dia bergabung itu pun sebenarnya bukan kemauan dia karena hanya dimasukkan namanya oleh seseorang. Jadi informasi dari Ketua PCM, ketika menyusun personalia di tingkat PCM ada yang usul dia dimasukkan," sambung Akhid.
Akhid menerangkan jika keanggotaan Muhammadiyah sangatlah terbuka. Akhid menerangkan tidak akan ada seleksi khusus untuk menjadi anggota Muhammadiyah. Hanya saja memang untuk pengisian blangko keanggotaan dibutuhkan rekomendasi dari pengurus ranting dan pengurus cabang Muhammadiyah.
Akhid menjabarkan dari keterangan sejumlah orang, FA memang bergaul dengan baik di lingkungan warga Muhammadiyah. FA, kata Akhid dikenal sering memberikan ceramah-ceramah di masjid.
"Ya karena beliau di lingkungan warga Muhammadiyah memang semuanya mengetahui dia orang baik. Jadi di lingkungan baik, sopan, bahkan sering ceramah-ceramah di beberapa masjid dan sebagainya. Terutama di kalangan anak muda dia dekat dengan anak muda," ungkap Akhid.
"Nah sekali lagi aktivitas beliau di luar Muhammadiyah itu kita enggak ngerti. Orang itu kan bajunya (organisasinya) banyak. Kebetulan yang muncul baju Muhammadiyahnya padahal bajunya banyak. Tapi kok ya yang muncul baju Muhammadiyah, kita enggak tau aktivitas dia di luar Muhammadiyah," tutur Akhid.
Kesimpulan
Informasi pimpinan Muhamadiyah cabang Mantrijeron ditangkap Densus 88 adalah keliru. Faktanya, terduga teroris berinisial FA bukan pengurus PP Muhammadiyah. FA merupakan anggota organisasi Jamaah Islamiyah (JI) Yogyakarta.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan. Pastikan itu berasal dari sumber terpercaya sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Referensi
https://www.merdeka.com/peristiwa/terduga-teroris-fa-bukan-pengurus-muhammadiyah-tapi-jamaah-islamiyah.html
https://www.merdeka.com/peristiwa/terduga-teroris-fa-sudah-tak-aktif-sebagai-anggota-muhammadiyah-yogyakarta.html