CEK FAKTA: Tidak Benar Vaksin Covid-19 Bagi Ibu Menyusui Bisa Membahayakan Anak
Klaim vaksin Covid-19 bahaya bagi ibu menyusui dan anaknya keliru. Faktanya, Kementerian Kesehatan mengatakan ibu menyusui bisa menerima vaksin.
Beredar informasi di media sosial yang menyebutkan vaksin Covid-19 berbahaya bagi ibu yang menyusui. Disebutkan vaksin Covid-19 dapat membahayakan bayi dari ibu yang menyusui.
"Orang-orang berhati-hatilah. Jangan ambil vaksin dalam keadaan apapun jika ingin punya anak di masa depan. Itu membuat pria dan wanita steril. Jika Anda seorang ibu menyusui, bayi Anda bisa mendapatkan pengaruh sisi serius. Perhatikan atau bayar dalam kesakitan. Percayalah kepada Tuhan dan kehilangan rasa takut. Ini adalah kontrol populasi agenda negara yang serius. 6402 orang lebih dari 50 orang meninggal karena Moderna vax pada bulan Februari sendirian. Bangunlah!," demikian narasi berbahasa Inggris di Facebook yang sudah diterjemahkan ke Bahasa Indonesia.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Mengapa pria tersebut terinfeksi Covid-19 dalam waktu yang lama? Pria berusia 72 tahun asal Belanda yang tidak disebutkan namanya itu mengalami kekurangan kekebalan cukup parah saat ia terinfeksi virus corona varian Omicron pada tahun 2022, tepat setelah menerima beberapa kali suntikan Covid.Sejak kejadian tersebut, ia terus positif mengidap virus corona selama 613 hari hingga kematiannya pada Oktober tahun lalu.
-
Bagaimana payudara ibu menyusui berubah? Produksi ASI dimulai bahkan sebelum pasokan ASI lengkap, biasanya dua hingga empat hari setelah melahirkan. Pada tahap ini, beberapa ibu mengalami masa pembengkakan ketika payudara terasa sangat penuh dan tidak nyaman. Namun, ini biasanya berlangsung singkat dan membaik dalam 48 hingga 72 jam.
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Kenapa ilmuwan meneliti virus purba di Himalaya? Penelitian itu memberi gambaran singkat tentang bagaimana virus beradaptasi dengan perubahan iklim selama ribuan tahun.
Penelusuran
Hasil penelusuran, dilansir dari merdeka.com dalam artikel berjudul "Kemenkes Keluarkan Surat Edaran Vaksinasi Covid untuk Lansia dan Ibu Menyusui" pada 12 Februari 2021.
Kementerian Kesehatan melalui Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit mengeluarkan surat edaran dengan Nomor HK.02.02/11/368/2021 mengenai pelaksanaan vaksinasi Covid-19 pada kelompok lansia, komorbid dan penyintas Covid-19 serta sasaran tunda.
Dalam salinan surat edaran yang diterima di Jakarta, Jumat (12/2) dijelaskan bahwa Kornite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional telah menyampaikan kajian bahwa vaksinasi Covid-19 dapat diberikan pada kelompok usia 60 tahun ke atas, komorbid, penyintas Covid-19 dan ibu menyusui dengan terlebih dahulu dilakukan anamnesa tambahan.
Pelaksanaan pemberian vaksinasi mengikuti petunjuk teknis pelaksanaan vaksinasi Covid-19, diantaranya yakni Kelompok Lansia dengan pemberian vaksinasi pada kelompok usia 60 tahun ke atas diberikan dua dosis dengan interval pemberian 28 hari (0 dan 28).
Selanjutnya, kelompok komorbid seperti hipertensi dapat divaksinasi kecuali jika tekanan darahnya di atas 180/110 MmHg, dan pengukuran tekanan darah sebaiknya dilakukan sebelum rneja skrining. Lalu diabetes dapat divaksinasi sepanjang belum ada komplikasi akut dan penyintas kanker dapat tetap diberikan vaksin jika sudah lebih dari tiga bulan, dan ibu menyusui dapat diberikan vaksinasi .
Kemenkes meminta daerah untuk melakukan pengkinian aplikasi PCare dalam rangka fasilitasi pembaharuan skrining dan registrasi ulang pada sasaran tunda. Juga seluruh pos pelayanan vaksinasi harus dilengkapi kit anafilaksis dan berada di bawah tanggung jawab Puskesmas atau rumah sakit.
Seluruh sasaran tunda akan di berikan informasi agar datang kembali ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk memperoleh vaksinasi. Pemerintah daerah diminta untuk segera melakukan tindakan korektif yang diperlukan dalam rangka meningkatkan kelancaran pelaksanaan vaksinasi dan percepatan peningkatan cakupan vaksinasi Covid-19.
Selain itu, dilansir dari Kominfo, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi mengatakan seorang ibu menyusui bisa menerima vaksin tanpa adanya syarat khusus, karena begitu ibu tersebut sudah melahirkan dan mulai menyusui bayinya, maka sudah layak untuk diberikan vaksinasi.
Hal senada juga disampaikan oleh Direktur Kedokteran Janin Ibu di Rumah Sakit Wanita Michigan MedicineVon Voigtlander, Dr. Molly Stout yang menegaskan bahwa vaksin Covid-19 justru memberi manfaat bagi bayi dari penularan virus karena antibodi dari ibu menyusui yang ditransfer ke ASI sebenarnya dapat melindungi bayi yang menyusui.
Kesimpulan
Klaim vaksin Covid-19 bahaya bagi ibu menyusui dan anaknya keliru. Faktanya, Kementerian Kesehatan mengatakan ibu menyusui bisa menerima vaksin.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Referensi
https://www.merdeka.com/peristiwa/kemenkes-keluarkan-surat-edaran-vaksinasi-covid-untuk-lansia-dan-ibu-menyusui.html
https://www.kominfo.go.id/content/detail/33603/hoaks-vaksin-covid-19-berbahaya-bagi-ibu-menyusui/0/laporan_isu_hoaks