CEK FAKTA: Tidak Benar Virus Corona Menyebar Lewat Udara
Informasi tentang penularan virus corona melalui udara adalah tidak benar. Corona menular melalui orang ke orang atau melalui benda yang terkontaminasi virus corona
Beredar informasi terkait penyebaran virus corona atau Covid-19 melalui udara. Informasi itu beredar melalui aplikasi pesan instan WhatsApp. Informasi itu menyebutkan bahwa virus corona menyebar melalui udara selama 8 jam, dan meminta bahwa setiap orang menggunakan masker saat beraktifitas.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Kenapa bentuk kapsid virus berbeda-beda? Bentuk kapsid sangat bergantung pada jenis virusnya. Kapsid virus bisa berbentuk bulat, polihedral, heliks, atau bentuk lain yang lebih kompleks. Kapsid tersusun atas banyak kapsomer atau sub-unit protein.
-
Bagaimana para ilmuwan mengetahui virus mana yang berbahaya? Tim peneliti menggunakan sel amoeba untuk mengetahui virus apa yang berbahaya. Dalam penelitian, tim peneliti menemukan hanya satu virus yang dapat membunuh sel amoeba yaitu ‘lytic viruses’.
Istimewa
Penjelasan
Menurut penelusuran merdeka.com, ditemukan penjelasan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang penularan Covid-19 melalui udara. WHO menegaskan bahwa informasi itu hoaks atau tidak benar. Penjelasan itu diunggah ke akun Instagram WHO berjudul "FACT CHECK: COVID-19 is NOT airborne" atau "CEK FAKTA: COVID-19 TIDAK menyebar ke udara".
Istimewa
Kemudian ditemukan artikel dari cnnindonesia berjudul "Hoaks Covid-19, WHO Tegaskan Corona Tak Menular Lewat Udara" pada Senin, 30 Maret 2020. Dalam artikel yang ditulis cnnindonesia, Covid-19 tidak menular lewat udara, melainkan lewat tetesan atau droplet dari orang yang terinfeksi batuk, bersin atau berbicara.
WHO menyatakan Covid-19 tidak menular lewat udara. WHO mengatakan Covid-19 menular lewat tetesan (droplet) yang dihasilkan ketika orang yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara.
Dalam keterangan resminya, WHO menyampaikan droplet tidak dapat bertahan di udara karena memiliki berat sehingga dengan cepat jatuh ke lantai atau permukaan.
WHO mengatakan seseorang dapat terinfeksi Covid-19 dengan menghirup virus jika berada dalam jarak 1 meter dari seseorang yang menderita Covid-19 atau dengan menyentuh permukaan yang terkontaminasi dan kemudian menyentuh mata, hidung atau mulut sebelum mencuci tangan.
Untuk melindungi diri dari penularan, WHO mengimbau untuk jaga jarak setidaknya 1 meter dari yang lain dan melakukan desinfeksi permukaan yang sering disentuh. Bersihkan tangan secara teratur dan hindari menyentuh mata, mulut, dan hidung juga menjadi opsi pencegahan.
Pernyataan ini dilontarkan untuk mengklarifikasi pemberitaan sebelumnya kalau Covid-19 bisa bertahan di udara. Dalam pemberitaan CNBC itu, Dr. Maria Van Kerkhove, kepala penyakit baru dan unit zoonosis, menyebut virus itu bisa bertahan di udara sedikit lebih lama ketika melakukan prosedur yang menghasilkan aerosol seperti terjadi di fasilitas perawatan medis.
Namun, yang patut diperhatikan dari pernyataan ini adalah perbedaan aerosol dan airborne. Airborne berarti suatu penyakit bisa menyebar lewat udara. Sementara aerosol berarti penyakit bisa menyebar lewat droplet (percikan ludah) atau lewat transmisi langsung.
Hal ini pun dikonfirmasi oleh Dr Poonam Khetrapal Singh, Direktur Regional Asia Tenggara WHO.
"Covid-19 dilaporkan tidak menyebar lewat udara. Berdasarkan informasi yang kami terima saat ini dan pengalaman dengan virus corona lain, Covid-19 sebagian besar menyebar lewat percikan pernapasan (misal ketika terpercik saat orang yang sakit batuk) dan kontak dekat. Ini sebabnya WHO merekomendasikan untuk menjaga kebersihan tangan dan rongga pernapasan," tuturnya seperti dikutip India Times.
CDC.gov juga menjelaskan tentang penularan Covid-19. Dalam artikel CDC.gov berjudul How Coronavirus Spreads, dijelaskan bahwa virus menular dari orang ke orang jika seseorang saling bersentuhan dan dalam jarak sekitar 6 kaki. Virus juga menular dari droplet pernapasan dari orang yang mengalami batuk dan bersin.
Kemudian virus juga menyebar dari kontak dengan permukaan atau benda yang terkontaminasi virus. Mungkin da orang yang sudah terinfeksi COVID-19, kemudian menyentuh permukaan atau benda. Setelah itu, permukaan benda itu kembali disentuh oleh orang lain, dan menyentuh mulut, hidung, atau mata.
Kesimpulan
Penularan virus corona atau Covid-19 melalui udara adalah hoaks atau tidak benar. Penularan virus corona terjadi jika melakukan kontak dengan pasien Covid-19, atau menyentuh benda yang sudah terkontaminasi virus corona kemudian menyebtuh mata, hidung dan mulut.
(mdk/dan)