Fakta Jarang Diketahui Kenapa Beras Harus Dicuci Sebelum Dimasak?
Benarkah dengan mencuci beras kotoran juga ikut terbuang? Simak ulasannya
Beras sebelum dimasak pasti bakal dicuci terlebih dahulu, hal ini dilakukan untuk memastikan tidak ada kotoran yang tertinggal.
Bahkan sebagian para ibu ada yang mencuci beras sebanyak 2-3 kali dengan air mengalir. Ada juga mencuci sampai benar-benar warna air berwarna bening atau jernih.
-
Apa yang viral di Babelan Bekasi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
-
Kenapa Hanum Mega viral belakangan ini? Baru-baru ini nama Hanum Mega tengah menjadi sorotan hingga trending di Twitter lantaran berhasil membongkar bukti perselingkuhan suaminya.
-
Bagaimana para ilmuwan mengetahui virus mana yang berbahaya? Tim peneliti menggunakan sel amoeba untuk mengetahui virus apa yang berbahaya. Dalam penelitian, tim peneliti menemukan hanya satu virus yang dapat membunuh sel amoeba yaitu ‘lytic viruses’.
-
Apa saja jenis es permen karet viral yang bisa kita coba? Seperti beberapa waktu terakhir, sempat viral es permen karet dengan tampilan warna yang cerah dan cantik. Bukan hanya itu, aroma dari es permen karet ini juga sangat khas. Jika tertarik, terdapat beberapa resep es permen karet viral yang bisa Anda coba. Mulai dari es permen karet lumut, es permen karet kolang-kaling, es permen karet boba, hingga es permen karet nangka.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
Dengan harapan bila kita mencuci beras sampai bersih maka kotoran sampai bakteri bisa ikut terbuang dengan air bekas cucian tersebut. Benarkah dengan mencuci beras kotoran juga ikut terbuang? Simak ulasannya:
Studi menyatakan air cucian beras yang berwarna buram bebas dari zat tepung akibat proses penggilingan beras.
Dilansir laman IFL Science, pada umumnya, mencuci bertujuan untuk membersihkan beras dari partikel debu, serangga, bebatuan kecil, dan kepingan sekam dari proses penggilingan beras.
Di beberapa negara di dunia, beras tidak diproses secara rumit, yang membuat proses pencucian beras menjadi penting bagi beberapa orang.
Dengan meningkatnya penggunaan plastik pada rantai suplai makanan, mikroplastik telah ditemukan pada makanan kita, termasuk beras. Proses pencucian diketahui dapat membilas hingga 20 persen plastik pada beras.
Tidak Membunuh Bakteri
©2015 Merdeka.com/beautylore.com
Ternyata mencuci beras tidak bisa membunuh bakteri yang ada di dalam beras itu sendiri. Bahkan dengan beras dicuci beras juga diketahui dapat membilas beberapa nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh, seperti tembaga, besi, seng dan vanadium.
Perlu dicatat pencucian beras tidak memiliki pengaruh terhadap pembunuhan bakteri pada beras. Bakteri pada beras hanya dapat mati melalui proses pemasakan beras pada temperatur tinggi.
Pencucian beras tidak dapat membunuh patogen Bacillus cereus, sehingga penting untuk tidak membiarkan nasi masak atau yang agak berair untuk dibiarkan lama, karena patogen ini aktif pada temperatur ruangan dan dapat memproduksi toksin yang berbahaya bagi kesehatan pencernaan.
Tidak Mempengaruhi Tingkat Kelengketan Beras
© iStock
Selain itu, ada studi yang membandingkan dampak pencucian beras terhadap tingkat kelengketan dan kekerasan beras ketan, beras biasa, dan beras jasmine dari pemasok yang sama.
Hasilnya pencucian beras sama sekali tidak memengaruhi tingkat kelengketan atau kekerasan dari beras. Peneliti dari studi ini menyatakan tingkat kelengketan beras tidak dipengaruhi oleh zat tepung pada permukaan beras, amilosa, melainkan disebabkan oleh pati amilopektin dari proses pemasakan beras.
Tiap dari beras yang diteliti menghasilkan tingkat amilopektin yang berbeda. Beras ketan merupakan yang terlengket, sedangkan beras biasa dan jasmine tidak lengket dan lebih keras.