117 Juta Anak Terancam Tidak Mendapatkan Imunisasi Akibat Pandemi Corona
Sebanyak 117 juta anak di seluruh dunia diperkirakan kehilangan kesempatan mendapatkan imunisasi campak akibat wabah Covid-19. Selain kebijakan social distancing dan lockdown yang diterapkan oleh berbagai negara saat ini, pelayanan kesehatan juga diprioritaskan untuk menangani pasien corona.
Sebanyak 117 juta anak di seluruh dunia diperkirakan kehilangan kesempatan mendapatkan imunisasi campak akibat wabah Covid-19. Selain kebijakan social distancing dan lockdown yang diterapkan oleh berbagai negara saat ini, pelayanan kesehatan juga diprioritaskan untuk menangani pasien corona.
Pandemi Corona juga membuat kampanye imunisasi campak di 24 negara telah ditunda yang berpotensi menempatkan anak-anak di 37 negara dalam risiko, menurut lembaga Inisiatif Campak & Rubella (M&RI), yang didukung oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dan UNICEF.
-
Siapa yang mengatakan bahwa imunisasi penting untuk anak dengan PJB? Ahli kardiologi anak dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (FKUI RSCM), dr. Sarah Rafika Nursyirwan, Sp.A(K), menegaskan bahwa imunisasi pada anak-anak dengan PJB sangatlah penting.
-
Bagaimana cara melindungi anak-anak dengan PJB dari pneumonia? Oleh karena itu, imunisasi menjadi langkah penting yang harus dilakukan untuk melindungi anak-anak dengan PJB dari infeksi yang lebih berat.
-
Bagaimana cara penyebaran virus campak? Campak disebabkan oleh virus paramyxovirus, yang menyebar melalui tetesan pernapasan dan sangat menular.
-
Bagaimana cara mencegah ISPA pada anak dengan imunisasi? Imunisasi adalah suntikan yang membuat tubuh anak menjadi lebih kuat melawan berbagai macam penyakit.Anak yang belum diimunisasi campak lebih berisiko menderita ISPA yang bisa berkembang menjadi penyakit paru-paru serius seperti pneumonia. Imunisasi DPT pun termasuk yang dapat melindungi anak dan balita dari penyakit difteri dan pertusis yang termasuk dalam ISPA.
-
Apa saja yang dilakukan di Bandara I Gusti Ngurah Rai untuk antisipasi mpox? Selain itu, fasilitas tambahan di area kedatangan internasional juga telah disiapkan yakni termasuk pendeteksi suhu tubuh menggunakan thermal scanner sebanyak tiga unit, ruangan pengecekan spesimen, ruangan pengambilan spesimen, dua ruangan pemeriksaan, penanda QR Code SSHP dan pihak BBKK juga menempatkan personil untuk mengedukasi tata cara pengisian SSHP bagi penumpang yang belum mengisi di bandara keberangkatan.
-
Bagaimana cara mencegah imun anak melemah? Bergerak secara aktif dapat membantu meningkatkan sistem imun anak.
"Jika pilihan yang sulit untuk menghentikan vaksinasi diambil karena penyebaran Covid-19, kami mendesak para pemimpin untuk mengintensifkan upaya untuk melacak anak-anak yang tidak divaksinasi, sehingga populasi yang paling rentan dapat diberikan vaksin campak segera setelah itu memungkinkan untuk dilakukan," kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan dilansir Reuters, Selasa (14/4).
"Sementara kita tahu ada banyak tuntutan pada sistem kesehatan dan pekerja garis depan selama dan setelah ancaman Covid-19, memberikan semua layanan imunisasi, termasuk vaksin campak, sangat penting untuk menyelamatkan jiwa."
Penyakit pernapasan Covid-19 telah menewaskan lebih dari seratus ribu orang dan membuat negara-negara di dunia menerapkan kebijakan karantina wilayah atau lockdown untuk mencoba menghentikan penyebaran virus corona.
Di tengah pandemi corona ini, lonjakan wabah campak merupakan ancaman kesehatan global utama lainnya. WHO mengatakan pada Desember lalu bahwa campak telah menginfeksi hampir 10 juta orang pada tahun 2018 dan membunuh 140.000, kebanyakan anak-anak..
Penyakit akibat virus ini sangat menular tetapi dapat dicegah dengan imunisasi massal, yang dilakukan terhadap bayi dan anak-anak sebagai bagian dari layanan kesehatan rutin.
Dengan perjuangan melawan Covid-19 di sebagian besar negara yang difokuskan pada upaya menjaga petugas kesehatan agar tetap aman dari infeksi dan menerapkan langkah-langkah jarak sosial yang ketat, WHO telah merekomendasikan bahwa pemerintah untuk sementara menghentikan kampanye imunisasi pencegahan, seperti imunisasi campak, ketika tidak ada wabah aktif dari penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin itu.
Di banyak bagian Afrika, proyek bantuan medis yang biasanya mencakup campak dan kampanye vaksin lainnya terhenti karena negara-negara telah menutup perbatasan mereka dan membatasi layanan kesehatan rutin akibat pandemi.
Kelompok M&RI mengatakan mereka mendukung perlunya melindungi masyarakat dan petugas kesehatan dari Covid-19, tetapi memperingatkan bahwa ini tidak berarti bahwa anak-anak secara permanen kehilangan kesempatan.
"Upaya mendesak harus diambil sekarang untuk bersiap menutup celah kekebalan yang akan dieksploitasi oleh virus campak," katanya.
(mdk/bal)