2020 Tahun Berat Bagi Warga Asia-Amerika, Melawan Bias & Rasisme Akibat Virus Corona
Warga Asia-Amerika kerap mengalami serangan rasial. Insiden seperti ini meningkat di tengah pandemi virus corona, diperburuk dengan komentar Presiden Donald Trump yang menyebut virus corona sebagai "Virus China" dan "Kung Flu".
Tahun 2020 menjadi sebuah pertarungan bagi warga Asia-Amerika atau warga keturunan Asia di Amerika. Sebuah pertarungan bagi hidup mereka di tengah pandemi. Pertarungan melawan bias rasisme dan berbagai serangan. Pertarungan demi kehormatan sebagai pekerja di sektor penting dan pemilik usaha. Lebih dari itu, selalu menjadi sebuah perjuangan untuk dipandang dan didengar sebagai seorang Amerika.
George Takei, aktor "Star Trek" dan aktivis hak sipil menghabiskan waktunya di kamp pengasingan warga Jepang Amerika ketika dia masih anak-anak saat Perang Dunia II. Dia mengatakan sejarah berulang sendiri.
-
Mengapa Amerika Serikat disebut sebagai negara serikat? Struktur pemerintahan AS adalah contoh federasi yang baik. Konstitusi AS menetapkan sistem federalisme di mana kekuasaan dibagi antara pemerintah pusat di Washington, DC, dan pemerintah dari 50 negara bagian.
-
Siapa yang dituduh oleh Amerika Serikat terlibat dalam "anti-Semitisme"? Laporan yang diterbitkan pada Rabu waktu setempat itu menggambarkan China sebagai "rezim yang represif," dengan mengklaim ada genosida di Xinjiang dan pembatasan kegiatan keagamaan tertentu.Dalam laporan tersebut juga menunjukkan peningkatan "anti-Semitisme" secara daring.
-
Apa alasan China menolak tuduhan "anti-Semitisme" yang dialamatkan oleh Amerika Serikat? Chang juga membantah tuduhan bahwa pemerintah China secara diam-diam menyetujui dan menoleransi pernyataan anti-Semit, dengan menunjukkan bahwa pernyataan tersebut tidak memiliki konotasi keagamaan atau diskriminatif."Komentar orang-orang tentang perang Israel di Gaza tidak terkait dengan agama," katanya. "Ketika beberapa netizen mengkritik Israel, itu karena perilakunya yang tidak adil dalam perang, bukan karena agama atau ras mereka. Kritik ini tidak boleh dikaitkan dengan anti-Semitisme," tegasnya.
-
Bagaimana Amerika Serikat berusaha mencampuri urusan dalam negeri China? Laporan yang diterbitkan pada Rabu waktu setempat itu menggambarkan China sebagai "rezim yang represif," dengan mengklaim ada genosida di Xinjiang dan pembatasan kegiatan keagamaan tertentu.Dalam laporan tersebut juga menunjukkan peningkatan "anti-Semitisme" secara daring. "Ada hampir 200 juta penganut agama di China. Pemerintah China melindungi kebebasan beragama warga negara sesuai dengan hukum. Orang-orang dari semua kelompok etnis di China berhak sepenuhnya atas kebebasan beragama sebagaimana ditentukan oleh hukum," jelasnya.
-
Apa definisi rasisme yang paling umum? Rasisme secara umum dapat diartikan sebagai serangan sikap, kecenderungan, pernyataan, dan tindakan yang mengunggulkan atau memusuhi kelompok masyarakat terutama karena identitas ras.
-
Jenis kejahatan apa saja yang paling sering terjadi di Amerika Serikat? Kriminalitas yang sering terjadi, seperti kejahatan properti, pencurian, perampokan, pembakaran, penganiayaan berat, pembunuhan, dan kekerasan seksual.
"Kebencian terhadap Asia-Amerika setua sejarah Amerika dan dalam semalam negara ini dilanda kecurigaan dan ketakutan dan telanjang, begitu juga kebencian. Kita tidak ada urusannya dengan Pearl Harbor. Tak ada perubahan. Selain memang begini adanya," jelasnya, dikutip dari CBS News, Minggu (11/10).
Dalam "Asian Americans: Battling Bias," tayangan khusus CBSN yang diproduksi unit CBS News Race and Culture, pembaca berita CBSN Elaine Quijano melaporkan dampak parah Covid-19 terhadap komunitas Asia Amerika, yang memiliki angka kematian lebih tinggi dibandingkan warga Amerika kulit putih.
"Populasi Asia Selatan dan Filipina Amerika diketahui memiliki angka lebih tinggi terkait diabetes," yang diketahui menjadi faktor yang mempengaruhi dampak yang buruk," jelas ahli jantung atau kardiolog Chicago, Dr Nilay Shah.
Secara ekonomi, lebih dari 233.000 usaha warga Asia Amerika ditutup dan angka pengangguran naik tiga kali lipat.
Koresponden Gedung Putih CBS News, Weijia Jiang melaporkan maraknya angka serangan rasis yang dialami banyak warga Asia Amerika. Selama periode tiga bulan, lebih dari 2.120 insiden kebencian atau kejahatan dilaporkan oleh warga Asia Amerika antara Maret dan Juni, menurut Dewan Kebijakan dan Perencanaan Asia Pasifik dan China untuk Tindakan Afirmatif (AP3CCAA).
Ada hampir 84,5 persen peningkatan dibandingkan seluruh kasus gabungan yang dilaporkan pada 2017, 2018, dan 2019. Hal ini diperburuk Presiden Trump, yang menyebut virus corona sebagai "Kung Flu" atau "virus China".
Harus Bersuara
Menurut Survei Pemilih Asia Amerika 2020, yang menyurvei lebih dari 1.569 pemilih Asia Amerika, 51 persen responden khawatir dengan kejahatan rasial berkaitan dengan Covid-19, dan, lebih dari 79 persen percaya ada diskriminasi terhadap warga Asia Amerika di tengah masyarakat.
Koresponden CBS News, Nancy Chen melaporkan generasi baru Asia Amerika yang menemukan kesamaan dengan gerakan Black Lives Matter dan pengalaman bersama terkait diskriminasi.
"Hitam dan Coklat' sama artinya dengan warga Amerika kulit hitam dan Asia Selatan Amerika. Anak muda semua warna kulit berada di garis depan unjuk rasa di seluruh negeri.
"Covid-19 pastinya mendorong kesadaran lain, di mana generasi muda Asia Amerika pertama kalinya mengalami - lebih terbuka, rasisme di hadapan kalian," kata aktivis Tiffany Tso.
Koresponden CBS News Michael George melaporkan kekuatan baru dari minoritas yang sedang tumbuh yang sekarang memiliki lebih dari 11 juta pemilih dalam pemilihan November. Ada kantong pemilih Asia-Amerika di distrik kongres di negara bagian yang masih menjadi kantong swing voter seperti Nevada, Arizona dan Texas yang bisa berdampak besar pada pemilihan presiden.
Aktivis komunitas Nevada, Jaewon Jung berkata, "Saya takut akan masa depan negara. Saya pikir salah satu masalah terbesar saat ini adalah orang-orang sangat terpecah belah. Satu hal yang akan saya cari dari seorang kandidat adalah menyatukan semua dari kelompok bersama. "
Setelah tahun 2020 yang sulit, orang Asia-Amerika berharap untuk melihat Amerika Serikat yang lebih bersatu pada 2021. Takei menyimpulkannya dengan sangat baik, "Jika kita tetap tidak terlihat dan tidak bersuara, maka kita akan menjadi korban."
Trump Kembali Singgung "Virus China"
Presiden Amerika Serikat Donald Trump muncul pertama kali di hadapan publik pada Sabtu sore, setelah pekan lalu dinyatakan tertular virus corona dan dirawat di rumah sakit militer Walter Reed. Trump berpidato dari atas balkon saat para pendukungnya berkumpul di area Gedung Putih.
Ini adalah kemunculan Trump pertama kali di depan umum setelah kembali dari rumah sakit pada Senin.
"Saya merasa sangat baik," kata Trump dari atas balkon kepada ratusan pendukungnya, dikutip dari France 24, Minggu (11/10).
"Saya ingin kalian tahu negara kita akan mengalahkan virus China yang mengerikan ini," lanjutnya.
Banyak dari para pendukung Trump yang hadir ke Gedung Putih ini memakai masker, namun tak begitu memperhatikan aturan jaga jarak sosial dalam acara di luar ruangan ini.
"Ia (virus) akan hilang, ia menghilang," ujar Trump.