5 Senjata Militer Paling Berbahaya di Dunia, Pakai Senapan Hingga Virus
Potret senjata militer di dunia yang disebut paling mematikan.
Potret senjata militer di dunia yang disebut paling mematikan.
5 Senjata Militer Paling Berbahaya di Dunia, Pakai Senapan Hingga Virus
Militer di setiap negara tentu memiliki senjata andalan. Senjata yang dibuat khusus paling awal dalam sejarah manusia berasal dari Zaman Perunggu. Sejak saat itu, senjata telah disempurnakan untuk memaksimalkan potensi pembunuhan pengguna sambil meminimalkan kemampuan lawan untuk membalas. Ternyata, ada beberapa senjata militer yang dikategorikan jadi paling mematikan di dunia. Apa saja? Simak ulasan selengkapnya:Senapan Mesin Maxim
Melansir dari laman britannica, senapan mesin maxim menjadi senjata pertama yang cukup mematikan. Pistol Maxim yang dikembangkan sekitar tahun 1884 adalah senapan mesin berpendingin air.
Dioperasikan dengan cara mundur dan mampu menembakkan lebih dari 500 peluru per menit pada jarak efektif lebih dari 2.000 yard (1.830 meter).
Senjata Nuklir
Senjata nuklir juga menjadi salah satu yang paling mematikan di dunia. Bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima, Jepang pada tahun 1945 menjadi momen pertama nuklir digunakan dalam perang. Bom itu menewaskan 70.000 orang, dengan puluhan ribu lainnya meninggal akibat penyakit radiasi selama beberapa bulan dan tahun berikutnya.
Hasil ledakan Little Boy, bom yang dijatuhkan di Hiroshima, setara dengan sekitar 15 kiloton TNT.
Lebih dari 90 persen senjata itu dimiliki Amerika Serikat dan Rusia.
Senapan
Senapan serbu AK-47 mungkin merupakan perangkat keras militer yang menentukan abad ke-20. Gerakan gerilya, militan, dan revolusioner yang tak terhitung jumlahnya mengadopsi senjata tersebut. Diperkirakan ada sebanyak 100 juta AK-47 yang beredar di awal abad ke-21.
Bom Hidrogen
Bom hidrogen B-41 adalah salah satu senjata paling mematikan.
Bom itu tidak pernah digunakan dalam peperangan tetapi mampu menghancurkan dalam skala kolosal.
Muatan 25 megatonnya setara dengan 25 juta ton TNT.
Diperkirakan, bom ini bisa membunuh lebih dari 200 miliar orang.
Meski begitu, bom yang memasuki dinas militer AS pada tahun 1961 itu sudah pensiun pada tahun 1976 dan belum pernah digunakan.
Senjata Biologis
Dalam sejarah konflik bersenjata, penyakit sering merenggut lebih banyak nyawa daripada pertempuran. Virus dan bakteri tidak membeda-bedakan berdasarkan seragam, lencana, atau kesetiaan. Sehingga, dulu senjata biologis ini menjadi hal yang cukup ditakuti.