3 Polisi Filipina Divonis 40 Tahun Penjara Usai Bunuh Remaja Diduga Terlibat Narkoba
Tindakan itu dilakukan ketiganya pada 2017 lalu. Saat itu, kampanye anti-narkoba yang digalang Presiden Rodrigo Duterte sedang gencar dilakukan. Semua orang diduga pemakai dan pengedar narkoba dihabisi tanpa peradilan.
Pengadilan rendah Filipina menjatuhkan hukuman penjara kepada tiga polisi yang terlibat pembunuhan terhadap seorang siswa menengah berusia 17 tahun. Ketiganya dinyatakan bersalah karena membunuh korban yang diduga ada kaitannya dengan narkoba.
Tindakan itu dilakukan ketiganya pada 2017 lalu. Saat itu, kampanye anti-narkoba yang digalang Presiden Rodrigo Duterte sedang gencar dilakukan. Semua orang diduga pemakai dan pengedar narkoba dihabisi tanpa peradilan.
-
Kenapa elang Filipina terancam punah? Ancaman utama mereka adalah kehilangan habitat akibat pertanian, pertambangan, perburuan, penebangan, dan perubahan iklim.
-
Bagaimana Filipina menjadi negara merdeka? Baru tanggal 4 Juli 1946, republik Filipina mencapai kemerdekaan penuh setelah mencapai kesepakatan dengan Amerika. Manuel Roxas mengambil kembali sumpahnya sebagai Presiden pertama Republik Filipina, setelah menyepakati perjanjian dengan Amerika Serikat.
-
Di mana elang Filipina yang terlihat di video ini mendiami? Dikenal dengan sebutan 'elang pemakan monyet' di wilayahnya, burung ini memiliki reputasi yang legendaris di dalam hutan hujan yang lembab di kepulauan Filipina.
-
Bagaimana cara elang Filipina berburu monyet? Untuk berhasil mengejar monyet, dibutuhkan kerja sama antara sepasang elang Filipina. Salah satu elang akan mengalihkan perhatian kera sementara elang yang lain akan menyergap dari atas dan menangkap kera tersebut.
-
Kenapa pelatih Filipina mengeluh tentang wasit Yudi Nurcahya? Ia merasa Filipina berpotensi meraih kemenangan jika wasit Yudi Nurcahya memberikan penalti kepada mereka.
-
Di mana Tiongkok dikabarkan melakukan tindakan pengadangan terhadap Filipina? Hal ini dapat tergambarkan dalam konflik perseteruan belum lama ini di Desember 2023, ketika Angkatan Laut (AL) Filipina dihambat dan dihalang-halangi oleh Tiongkok saat melakukan operasi pengiriman logistik ke basis militer Filipina di area Second Thomas Shoal (Pollock & Symon, 2024).
"Ketiga perwira polisi itu dijatuhi hukuman 40 tahun penjara oleh pengadilan regional Caloocan. Mereka dinyatakan bersalah karena melakukan pembunuhan di luar hukum dalam kampanye anti-narkoba yang telah berlangsung selama 29 bulan," demikian pernyataan pengadilan, dikutip dari Channel News Asia, Kamis (29/11).
"Hakim pun memutuskan mereka tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan pembebasan bersyarat," tambah pengadilan.
Adapun korban pembunuhan yang dimaksud adalah Kian Loyd delos Santos. Kian Loyd ditemukan tewas di sebuah lorong sepi dengan pistol di tangan kirinya. Polisi mengklaim bahwa pembunuhan itu terpaksa dilakukan untuk membela diri dari serangan korban. Namun keluarga Kian Loyd menuding polisi berbohong.
Kematian Kian Loyd pada Agustus 2017 lalu telah memicu perhatian publik dan juga para aktivis HAM. Banyak yang menilai bahwa pembunuhan terhadap Kian Loyd adalah pelanggaran sistematis yang dilakukan oleh polisi dan didukung pemerintahan Duterte.
Dua bulan setelah kematian Kian Loyd, Duterte memerintahkan polisi untuk menghentikan operasi anti-narkoba tersebut. Namun kampanye serupa kembali dilakukan pada Desember lalu, dengan alasan keberadaan narkoba di negara tersebut semakin memperburuk situasi.
Seperti diketahui, hampir 5.000 orang telah tewas selama operasi anti-narkoba. Sebanyak 2.500 di antaranya dibunuh oleh kelompok-kelompok misterius.
Baca juga:
Bentuk Pasukan Pembunuh Untuk Habisi Kelompok Separatis, Duterte Tuai Kecaman
Izin Ekspor Freeport Belum Disetujui China dan Filipina
Duterte Kecam Latihan Militer di Laut China Selatan
Militan Abu Sayyaf bunuh lima tentara Filipina
Demi Tidur Siang, Duterte Lewatkan Serangkaian Pertemuan KTT ASEAN di Singapura
Satu Tahun Setelah Marawi, ISIS Kembali Bangkit di Filipina?