3,3 Miliar Penduduk Bumi Sudah Disuntik Vaksin Covid-19
Terkait dengan strateginya untuk tahun depan, COVAX akan berkontribusi untuk memenuhi target yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yaitu untuk memvaksin 70 persen penduduk di semua negara pada pertengahan 2022.
Fasilitas berbagi vaksin global, COVAX, mencatat bahwa hingga saat ini lebih dari 3,3 miliar orang di dunia telah menerima setidaknya satu dosis vaksin COVID-19.
Data tersebut disampaikan oleh Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi usai memimpin Pertemuan ke-6 COVAX AMC Engagement Group, yang berlangsung virtual pada Selasa (12/10).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
“Dalam proyeksi COVAX tahun 2022, dengan skenario semua berjalan sesuai rencana, maka sekitar 5,935 miliar dosis vaksin dapat disalurkan melalui COVAX hingga akhir tahun 2022,” kata Retno ketika menyampaikan pernyataan pers secara virtual tentang hasil pertemuan tersebut, Rabu. Demikian dilaporkan Antara.
Terkait dengan strateginya untuk tahun depan, COVAX akan berkontribusi untuk memenuhi target yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yaitu untuk memvaksin 70 persen penduduk di semua negara pada pertengahan 2022.
Guna mencapai tujuan tersebut, COVAX akan memperkuat pasokannya melalui jalur bilateral dan jalur lainnya.
Mekanisme global yang dipimpin oleh WHO dan Aliansi Vaksin Gavi itu juga telah berhasil mengumpulkan dana senilai 9,8 miliar dolar AS (sekitar Rp139,4 triliun) untuk membantu menyediakan vaksin bagi penduduk dunia.
Jumlah itu melebihi target semula yang ditetapkan, yaitu 9,3 miliar dolar AS.
Selain itu, COVAX mencatat 11 kandidat vaksin COVID-19, atau melebihi target awal yaitu 10 kandidat.
Namun di antara berbagai capaian tersebut, COVAX tidak mampu mencapai target untuk mengirim dua miliar dosis vaksin hingga akhir tahun ini.
“Yang dapat dilakukan adalah pengiriman 1,43 miliar (dosis), yang berarti 71 persen dari target,” ujar Menlu Retno.
Dari angka tersebut, sebanyak 94 persen negara peserta COVAX telah menerima kiriman vaksin tahap pertama dari target 100 persen pada Juni 2021.
Baca juga:
Selandia Baru Akan Wajibkan Dokter dan Guru Divaksin Covid-19
Rusia Uji Coba Vaksin Covid Lewat Semprot Hidung
Pakar WHO Dukung Vaksin Booster untuk Orang dengan Imun Lemah
Thailand akan Kembali Terima Wisatawan Yang Sudah Divaksin, Karantina Dihapus
Merc & Co Ajukan Izin Penggunaan Darurat Pil Covid-19 Molnupiravir di AS
Tiga Orang Ditangkap di Mesir karena Membuang Ribuan Vaksin Covid-19
Pfizer Bakal Vaksinasi Penduduk Satu Kota di Brasil untuk Penelitian
Ingin Nonton Sepak Bola di Stadion, Presiden Brasil Ditolak karena Tidak Divaksin
Kota Terbesar Australia Mulai Hidup Berdampingan dengan Covid-19