83 Pekerja tambang emas terkubur hidup-hidup di China
Mereka tengah beristirahat di tenda masing-masing saat longsor terjadi.
Tambang emas di Pegunungan Gyam, Kabupaten Maizhokuggar, Tibet mengalami longsor. Sebanyak 83 pekerja tewas tertimbun hidup-hidup dalam peristiwa itu.
Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Ahad (31/3), dua juta meter kubik lumpur dan bebatuan tiba-tiba ambles dan menyapu tambang emas seluas 2.414 meter persegi. Lebih dari 3.000 petugas bergegas menyelamatkan para penambang dan sejauh ini baru dua mayat ditemukan dengan bantuan alat berat dan anjing pelacak.
Saat kejadian para penambang tengah beristirahat di tenda mereka masing-masing. Kejadiannya begitu cepat hingga mereka tidak punya waktu menyelamatkan diri.
Para petugas penyelamat terhalang salju mulai turun, seperti dilansir kantor berita Xinhua. Kedua mayat telah ditemukan adalah warga Tibet dan keduanya perempuan.
Presiden China Xi Jinping sedang melakukan perjalanan kenegaraan ke Kongo memerintahkan semua pihak untuk bekerja lebih keras dalam menyelamatkan pekerja yang tertimbun longsor. Insiden ini memicu perdebatan soal aktivitas penambangan di dataran tinggi Tibet dilakukan oleh pemerintah China. Perdebatan terjadi di berbagai media mempertanyakan eksplorasi alam berlebihan yang dikelola pemerintah Negeri Tirai Bambu itu. Namun banyak kritikan di Internet telah disensor dan diblokir oleh pihak berwenang.
Warga Tibet menuding pemerintah China telah merusak alam Tibet dengan mengekplorasi sumber daya alam wilayah itu secara besar-besaran tanpa memikirkan kemanan pekerja. Namun hal ini dibantah oleh pejabat China. Mereka mengatakan kecelakaan sebab bencana alam meski penyebab pastinya belum diketahui dan dalam penyelidikan.