Ada ancaman serupa serangan 11 September, AS bakal wawancara setiap penumpang pesawat
Ada ancaman serupa serangan 11 September, AS bakal wawancara setiap penumpang pesawat. Pemerintah Amerika Serikat akan memberlakukan sistem keamanan baru untuk semua penerbangan dari luar negeri yang akan memasuki negaranya atau pun sebaliknya.
Pemerintah Amerika Serikat akan memberlakukan sistem keamanan baru untuk semua penerbangan dari luar negeri yang akan memasuki negaranya atau pun sebaliknya.
Hal tersebut dilakukan setelah Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengancam akan melakukan teror lebih banyak menggunakan pesawat terbang dengan plot sama dan berskala sama besar dengan serangan 11 September 2001 di Kota New York atau dikenal dengan peristiwa 9/11.
"Organisasi teroris baik itu ISIS atau yang lainnya, ingin melakukan serangan teror besar seperti yang terjadi pada tragedi 9/11. Mereka ingin menghancurkan pesawat terbang, intelijen kami yakin dengan itu," kata Menteri Keamanan Dalam Negeri AS, Elain Duke, dikutip dari metro.co.uk, Kamis (26/10).
Duke menekankan ISIS akan melakukan segala cara agar pemasukannya terus mengalir termasuk dengan melibatkan anggota dengan berbagai rencana serangan yang meresahkan. ISIS berencana untuk memanfaatkan minyak mentah sebagai pendapatan, lalu menyerang pesawat-pesawat terbang dan menyerang dengan menggunakan mobil van.
"Menciptakan teror adalah tujuan mereka karena mereka ingin terus-terusan mengganggu masyarakat. Serangan terus dilakukan baik itu menggunakan van, senjata tajam, dan tidak menutup kemungkinan akan melibatkan penerbangan nantinya," paparnya.
Peraturan baru yang lebih ketat dan nantinya akan diterapkan bisa melibatkan wawancara pendek dengan penumpang maskapai saat check-in atau di pintu keberangkatan. Larangan membawa alat elektronik seperti komputer jinjing (laptop) pun akan kembali dipertegas.
"Laptop adalah salah satu dari sekian banyak ancaman penerbangan. Kita tidak akan pernah merasa nyaman apabila tidak bisa membatasi masuknya barang dan manusia pada setiap penerbangan," tegasnya.
Peraturan baru ini secara otomatis akan berpengaruh pada sekitar 325.000 penumpang pesawat dan sekitar 2.000 penerbangan komersial yang berseliweran di bandara AS setiap harinya.