Al-Qaidah buat cabang baru di sub-benua India
Zawahiri mengatakan "Qaedat al-Jihad" akan melakukan perlawanan ke India, Myanmar dan Bangladesh.
Pemimpin Al-Qaidah Ayman al-Zawahiri kemarin menyatakan dalam sebuah pesan video bahwa gerakannya telah meluncurkan sebuah cabang baru untuk memimpin perjuangan mereka di sub-benua India.
Dalam video itu, yang ditemukan di forum jihad online oleh kelompok pemantau terorisme SITE, Zawahiri mengatakan kekuatan baru akan "menghancurkan batas-batas buatan" yang membagi populasi kaum muslim di wilayah tersebut, seperti dilansir stasiun televisi Al Arabiya, Kamis (4/9).
Al-Qaeda aktif di Afghanistan dan Pakistan, tempat di mana pemimpinan mereka yang masih hidup diperkirakan bersembunyi. Tapi Zawahiri mengatakan "Qaedat al-Jihad" akan melakukan perlawanan ke India, Myanmar dan Bangladesh.
"Entitas ini tidak didirikan hari ini tetapi merupakan buah dari upaya yang diberkati lebih dari dua tahun untuk mengumpulkan para mujahidin di sub-benua India menjadi satu kesatuan," kata dia.
Didirikan oleh Usamah Bin Ladin, yang dibunuh di Pakistan oleh pasukan komando Amerika Serikat pada Mei 2011, Al-Qaidah telah lama mengklaim memimpin perjuangan jihadis untuk mengembalikan kekhalifahan tunggal di tanah kaum muslim.
Namun sejak kematian Bin Ladin, kelompok ini seakan redup oleh cabang mereka sendiri, seperti dari kelompok di kawasan Afrika dan Semenanjung Arab, dan sekarang dengan adanya kelompok Negara Islam (IS), dulu dikenal sebagai ISIS, yang berjuang di tanah Irak dan Suriah.
Meski masih dianggap sebagai ancaman bagi dunia Barat, kelompok ini tidak pernah berhasil mengulang kesuksesan spektakuler mereka sejak serangan 11 September 2001 dengan menggunakan pesawat yang dibajak di New York dan Washington.
Tapi, dengan adanya peluncuran "Qaedat al-Jihad" di sub-benua India, Zawahiri seakan berusaha untuk mendapatkan kembali pusat perhatian dunia internasional.
"Ini adalah sebuah entitas yang dibentuk untuk menyebarluaskan dan menghidupkan kembali panggilan imam, Sheikh Usamah Bin Ladin. Semoga Allah mengampuni dosa-dosanya," kata Zawahiri.
Dia meminta "umma" atau bangsa muslim, untuk bersatu di sekitar "tauhid" atau monoteisme, untuk mengobarkan jihad dalam melawan musuh-musuhnya, untuk membebaskan lahan mereka, untuk mengembalikan kedaulatan dan untuk menghidupkan kembali kekhalifahannya.
Zawahiri mengatakan kelompok itu akan mengakui kepemimpinan menyeluruh dari pemimpin Taliban Afghanistan Mullah Muhammad Omar, yang akan dipimpin oleh militan Pakistan Asim Umar, dan mempekerjakan seorang juru bicara.