Hasil Investigasi Sebut UEA Rekrut Al-Qaeda dan Tentara Bayaran AS untuk Operasi Pembunuhan di Yaman
Kelompok tentara bayaran yang didukung Saudi dan UEA merajalela di Yaman sejak dimulainya perang di negara tersebut sembilan tahun lalu.
Kelompok tentara bayaran yang didukung Saudi dan UEA merajalela di Yaman sejak dimulainya perang di negara tersebut sembilan tahun lalu.
Hasil Investigasi Sebut UEA Rekrut Al-Qaeda dan Tentara Bayaran AS untuk Operasi Pembunuhan di Yaman
Laporan investigasi BBC yang dirilis pada 22 Januari mengungkapkan, Uni Emirat Arab(UEA) menyewa militan Al-Qaeda untuk berperang demi Dewan Transisi Selatan (STC), pemerintah yang didukung UEA di Yaman.
Seorang pelapor yang dikutip dalam penyelidikan memberikan kepada BBC “sebuah dokumen yang berisi 11 nama mantan anggota Al-Qaeda yang sekarang bekerja di STC,” di antaranya adalah mantan petinggi kelompok ekstremis tersebut.
Sumber: The Cradle
Beberapa sumber mengungkapkan, Nasser al-Shiba, mantan anggota senior Al-Qaeda, kini menjadi komandan unit bersenjata STC.
Para militan ini disewa untuk melakukan pembunuhan politik di seluruh Yaman atas perintah Abu Dhabi, menurut penyelidikan.
BBC juga menunjuk pada kelompok bayangan tentara bayaran AS, yang dikenal sebagai Spear Operations Group, yang disewa oleh UEA untuk melakukan pembunuhan.
Isaac Gilmore, mantan anggota angkatan laut AS yang kemudian menjadi chief operating officer Spear, adalah “salah satu dari beberapa orang Amerika yang mengatakan bahwa mereka disewa untuk melakukan pembunuhan di Yaman oleh UEA.”
“Dia menolak untuk berbicara tentang siapa pun yang ada dalam 'daftar pembunuhan' yang diberikan kepada Spear oleh UEA – selain target misi pertama mereka: Ansaf Mayo, seorang anggota parlemen Yaman yang merupakan pemimpin Islah di kota pelabuhan selatan Aden. .”
Kelompok tentara bayaran yang didukung Saudi dan UEA merajalela di Yaman sejak dimulainya perang di negara tersebut sembilan tahun lalu. Selain pembunuhan, tentara bayaran ini juga terlibat dalam sejumlah kejahatan, termasuk penjarahan dan perdagangan ilegal warisan budaya Yaman.
Sejumlah situs kuno dan museum telah dijarah dan artefak berharganya dicuri oleh kelompok tentara bayaran yang didukung UEA di Yaman. Ada juga laporan mengenai gadis-gadis di bawah umur yang diperkosa oleh militan dari kelompok-kelompok tersebut.
Ini bukan pertama kali kelompok bersenjata yang didukung UEA di Yaman dituduh bekerja sama dengan Al-Qaeda dan ISIS.
Menurut dokumen yang diperoleh Al-Masirah, media di Yaman, pada Februari yahun lalu, milisi yang berafiliasi dengan kelompok tentara bayaran yang didukung UEA, Brigade Raksasa, menjarah sejumlah besar minyak dari sumur cadangan di Provinsi Shabwah yang kaya sumber energi di Yaman selatan.
Pada 2019 lalu, Saleh al-Jabwani, seorang menteri dari pemerintahan Rabbuh Mansour Hadi yang didukung Saudi mengatakan, pihaknya punya semua bukti hubungan UEA dengan Al-Qaeda dan ISIS di Yaman.
Investigasi BBC dilakukan satu bulan setelah tentara bayaran yang didukung UEA kembali menjadi sorotan, menyusul laporan bahwa AS berupaya merekrut anggota kelompok tentara bayaran ini untuk “mengalihkan perhatian” Ansarallah dari operasi militernya melawan Israel.
Menurut media berbahasa Ibrani, STC yang didukung UEA telah mendekati Israel dan menawarkan bantuan untuk melindungi kapal-kapal Israel di Laut Merah dari serangan gerakan perlawanan Ansarallah Yaman dan angkatan bersenjata pemerintah di Sanaa.
Sejak November, Angkatan Bersenjata Yaman dan Ansarallah telah menyita satu kapal yang terkait dengan Israel dan menargetkan lebih dari belasan kapal lainnya, baik milik Israel atau perusahaan Israel atau sedang dalam perjalanan ke pelabuhan Israel. Blokade Laut Merah yang dilakukan Yaman merupakan bentuk solidaritas terhadap perlawanan Palestina, di mana Sanaa berjanji akan terus melanjutkan aksinya hingga perang dan pengepungan Israel di Gaza berakhir.
Angkatan bersenjata Yaman juga telah meluncurkan drone dan rudal ke kota pelabuhan Eilat di selatan Israel.