Uni Emirat Arab Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel karena Genosida di Gaza
Uni Emirat Arab normalisasi hubungan dengan Israel sejak 2020.
Uni Emirat Arab normalisasi hubungan dengan Israel sejak 2020.
Uni Emirat Arab Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel karena Genosida di Gaza
Uni Emirat Arab (UEA) memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel untuk sementara. Langkah ini diambil setelah Israel membunuh tujuh pekerja kemanusiaan dari World Central Kitchen yang sedang mendistribusikan bantuan di Jalur Gaza, Palestina.
UEA menormalisasi hubungan dengan Israel sejak 14 Agustus 2020.
Pemutusan hubungan diplomatik ini dikonfirmasi oleh sumber pejabat kepada i24NEWS, menandai krisis di antara kedua negara.
Menurut i24NEWS, Kementerian Luar Negeri UEA 'menyatakan kemarahannya' kepada Duta Besar Israel, Amir Hayek, atas pembunuhan pekerja kemanusiaan tersebut.
Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, berbicara melalui telepon dengan timpalannya dari Uni Emirat Arab, Abdullah bin Zayed. Direktur Jenderal Kementerian Luar Negeri Israel, Yaakov Blitshtein, bertemu dengan Duta Besar Mohammed Mahmoud Al-Khaja untuk mencari solusi.
Duta Besar Al-Khaja menggambarkan keadaan saat ini sebagai "hari tergelap dalam hubungan kedua negara."
Sejak 7 Oktober, perang mematikan di Gaza telah membunuh lebih dari 32.000 warga Palestina, dan Uni Emirat Arab adalah salah satu negara terbaru yang memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel.
Bolivia adalah negara pertama yang memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel dan mengutuk pembantaian di Gaza. Setelah itu, Turki, Yordania, Honduras, Kolombia, Chili, Afrika Selatan, dan Bahrain juga menarik duta besar mereka dari Israel, menuduh rezim Zionis sayap kanan melakukan "kejahatan perang".
UEA juga telah menghentikan sementara keterlibatannya dalam koridor bantuan maritim ke Gaza sampai Israel menjamin bahwa para pekerja bantuan di daerah yang diblokade tersebut akan dilindungi, demikian laporan Axios yang mengutip sumber-sumber yang dekat dengan pemerintah UEA.