Amerika Kembalikan "Peti Mati Hijau" Pendeta Mesir Kuno ke Kairo
Sarkofagus Mesir kuno jarahan yang dipajang di salah satu museum di Amerika Serikat (AS) dikembalikan ke Mesir.
Sarkofagus Mesir kuno jarahan yang dipajang di salah satu museum di Amerika Serikat (AS) dikembalikan ke Mesir.
"Peti Mati Hijau" sepanjang 2,9 meter itu berasal dari Periode Dinasti Akhir dari tahun 664 SM sampai 332 SM. Peti mati itu berisi jasad seorang pendeta Mesir kuno bernama Ankhenmaat.
-
Apa yang Meisya Siregar lakukan di Mesir? Meisya Siregar terlihat berada di Mesir, dan ia membagikan momen keberadaannya di sebuah bangunan bersejarah di negara tersebut di Instagram dengan akun Berada di Mesir Bangunan itu terlihat dari kejauhan, dan Meisya Siregar menggunakan bangunan itu sebagai latar belakang dalam fotonya.
-
Apa yang ditemukan petani di Mesir? Seorang petani di Ismailia, Mesir menemukan sebuah prasasti batu kuno berusia 2.600 tahun yang didirikan oleh Firaun Apries, yang memerintah Mesir dari tahun 589 hingga 570 SM.
-
Kenapa Tahu Siksa dinamai begitu? Iman mengatakan, nama tahu siksa sebenarnya berasal dari proses membuatnya sebelum disajikan.Tahu kuning awalnya dipanggang di atas wajan atau nampan besi yang diberi minyak goreng sedikit. Katanya, memanggang tahu dengan cara tersebut mirip seperti penyiksaan.
-
Apa itu program "Semar Mesem"? Pada Bulan Ramadan tahun 2024 ini, Pemkab Sleman mengadakan program pasar murah “Semar Mesem”, akronim dari Sembako Murah Menyenangkan Seluruh Masyarakat.
-
Bagaimana patung banteng Mesir ditemukan? Empat belas tahun kemudian, pada 1966, patung banteng Apis dari perunggu Mesir ditemukan di halaman sekolah yang sama oleh seorang siswa yang sedang melakukan kelas olahraga di luar ruangan. Saat melompat, salah satu anak laki-laki mendarat di atas paku yang menonjol dari tanah.
-
Siapa yang menemani Meisya Siregar di Mesir? Kebahagiaan terpancar dari Meisya Siregar bersama Bebi Romeo. Mereka terlihat selalu harmonis dan bahagia.
Dikutip dari BBC, Rabu (4/1), sarkofagus itu dijarah dari nekropolis (kompleks pemakaman) Abu Sir di Mesir utara oleh jaringan penyelundupan seni global. Peti itu diselundupkan melalui Jerman ke AS pada 2008.
Seorang kolektor meminjamkannya ke Houston Museum of Natural Science pada 2013.
Sarkofagus ini dikembalikan setelah penyelidikan yang berlangsung bertahun-tahun dan diserahkan secara resmi oleh diplomat AS dalam sebuah acara di Kairo pada Senin (2/1).
Acara itu juga dihadiri Menteri Luar Negeri Mesir, Sameh Shoukry dan Menteri Pariwisata dan Barang Antik Mesir, Ahmed Issa.
"Upacara hari ini adalah lambang sejarah panjang kerjasama antara Amerika Serikat dan Mesir dalam perlindungan barang antik dan pelestarian warisan kebudayaan," jelas Dubes AS untuk Mesir, Daniel Rubinstein.
Ahmed Issa menyampaikan, pengembalian sarkofagus ini menunjukkan upaya keras Mesir untuk memulihkan artefak-artefak yang diselundupkan.
Pada September 2022, Jaksa Distrik Manhattan, Alvin Bragg mengatakan "Peti Mati Hijau" itu diselundupkan secara ilegal keluar dari Mesir oleh jaringan penyelundup barang antik multinasional. Peti itu memiliki nilai USD1 juta atau sekitar Rp15,6 miliar.
Baca juga:
Rumput Ilalang Ungkap Rahasia Tembok Besar China yang Selama Ini Belum Diketahui
Arkeolog Spanyol Temukan Dua Kuburan Berisi Tumpukan 60 Mumi
Ilmuwan: Mumifikasi Mesir Kuno Bukan untuk Mengawetkan Jasad Firaun, Ada Tujuan Lain
Setelah 1.300 Tahun, Air Mancur di Kota Kuno Turkiye Ini Kembali Mengalir
Patung Buddha Berusia Ribuan Tahun Ditemukan, Lokasinya Mengejutkan
Arkeolog Sebut Sinterklas Betulan Pernah Ada, Ini Buktinya
Makam Bidan yang Bantu Kelahiran Yesus Digali, Benda Mengejutkan Ditemukan dalam Gua
Misteri Darah di Atas Perkakas Batu Purba Akhirnya Terungkap