Amerika Serikat Akui Kehebatan Senjata dan Militer Rusia
Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), Lloyd Austin memuji Rusia yang memiliki senjata dan militer hebat.
Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), Lloyd Austin memuji Rusia yang memiliki senjata dan militer hebat. Hal itu diungkapkan Austin dalam Forum Keamanan Internasional Halifax di Kanada pada Sabtu.
Namun demikian, kata Austin, kehebatan militer dan senjata Rusia hingga kini belum memungkinkan Rusia untuk mencapai kemenangan melawan Ukraina.
-
Bagaimana Bule Rusia tersebut diamankan? Bule tersebut, diketahui linglung di Lapangan Puputan, Badung, Kota Denpasar, pada Rabu (30/8) kemarin sekitar pukul 20:39 WITA.
-
Kenapa Bule Rusia tersebut diamankan? Seorang perempuan warga Negara Asing (WNA) asal Rusia bernama Xenia (25) diamankan oleh Satpol PP Kota Denpasar, diduga depresi dan mengalami gangguan jiwa.
-
Apa yang terjadi pada Bule Rusia tersebut? Bule tersebut, saat diamankan di Kantor Satpol PP Kota Denpasar, Bali, sempat membuka pakaian dan celananya hingga telanjang dan sempat memanjat pintu sel. "Mungkin dia depresi. Iya (Telanjang) saat baru di ruangan karena depresi ngamuk-ngamuk buka baju itu mungkin, di ruangan binaannya," kata Kepala Satpol PP Kota Denpasar, AA Ngurah Bawa Nendra saat dikonfirmasi, Kamis (31/8).
-
Mengapa dunia khawatir dengan Rusia? Namun, perhatian dunia saat ini sepenuhnya tertuju pada Rusia seiring dengan invasinya ke Ukraina.
-
Kenapa Rusia menjual Alaska ke Amerika Serikat? Penjualan Alaska dilakukan oleh Rusia karena mereka menghadapi tekanan politik dan keuangan yang sulit pada saat itu. Setelah Perang Krimea, Rusia mengalami kesulitan keuangan dan penjualan Alaska menjadi salah satu cara untuk mengatasi situasi tersebut.
-
Apa yang ditemukan oleh para peneliti Rusia di Punggung Bukit Atlantik Tengah? Mereka menangkap ikan yang tampak mirip dengan yang ditemukan di Kanada. Setelah para peneliti mengataminya lebih dekat, ikan tersebut memiliki kepala berukuran sedang, mata “sangat kecil” yang memiliki pupil tetapi tidak memiliki lensa dan gigi melengkung.
"Anda tahu, Rusia memiliki militer yang besar dan senjata yang mengesankan, "tetapi ini" tidak membantu mereka menang dalam penaklukan dan kekejaman," ujarnya, dikutip dari Russia Today, Senin (21/11).
Dalam forum itu, Austin juga memuji bagaimana Presiden AS, Joe Biden dapat menggandeng negara-negara lain untuk membantu Ukraina melawan Rusia sehingga Ukraina dapat mengambil wilayah yang diduduki Rusia.
Austin juga menyatakan AS akan mendukung Ukraina selama konflik berlangsung karena hasil konflik ini akan menentukan arah keamanan global ke depannya.
Meski mendukung, namun dia menambahkan negara-negara Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) tidak akan ikut campur langsung dalam konflik ini kecuali salah satu negara anggota diserang Rusia.
Bagi Austin, pertahanan adalah sifat dari pakta pertahanan militer. Karena itu AS kembali menambah prajurit-prajuritnya untuk ditempatkan di Eropa. Jumlah prajurit yang ditempatkan AS pun diyakini telah mencapai 100.000 personel.
Terdapat beberapa prajurit yang ditempatkan pada wilayah NATO di Eropa Timur, seperti Polandia.
Baginya, prinsip dasar demokrasi sedang terancam dan kepemimpinan AS sebagai pembentuk dunia pasca Perang Dunia II tetap menunjukkan peran kunci AS di dunia.
Sebelumnya mantan presiden Rusia yang menjabat sebagai Kepala Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev yakin kalau Rusia bukan lagi menghadapi Ukraina saja, melainkan NATO dan semua negara-negara Barat.
Rusia berkali-kali menyatakan Barat telah memperpanjang konflik yang terjadi di Ukraina. Sebelum konflik terjadi pun, Rusia kerap memberikan NATO usulan arsitektur keamanan Eropa, namun proposal itu ditolak mentah-mentah.
Reporter Magang: Theofilus Jose Setiawan
Baca juga:
AS Mulai Kehabisan Stok Senjata Setelah Terus Menerus Kirim ke Ukraina
Jenderal AS: Makin Kecil Kemungkinan Militer Ukraina Menang Perang
Mantan Presiden Rusia Sebut Hantaman Rudal ke Polandia Bisa Picu Perang Dunia
Ukraina Luncurkan Rudal ke Polandia, Pemimpin NATO Salahkan Rusia
Presiden Prancis Serukan Rusia Kembali ke Meja Perundingan dengan Ukraina
Erdogan Sebut Rudal yang Jatuh di Polandia Bentuk Provokasi