Tangguh, Kekuatan Militer Indonesia Kalahkan Israel dan Jerman
Amerika Serikat Masih menjadi negara digdaya dengan kekuatan militer di peringkat pertama.
kekuatan militer Indonesia berada di peringkat 13 dunia. Sementara kekuatan militer Israel dan Jerman ada di peringkat 17 dan 19.
Tangguh, Kekuatan Militer Indonesia Kalahkan Israel dan Jerman
Tangguh, Kekuatan Militer Indonesia Kalahkan Israel dan Jerman
Pertahanan Indonesia menunjukan ketangguhannya dalam kancah global. Dalam laman Global fire power, peringkat militer Indonesia bahkan mengalahkan Israel dan Jerman.
Merujuk laman yang diakses pada Senin (15/1) dari 145 negara, kekuatan militer Indonesia berada di peringkat 13 dunia. Sementara kekuatan militer Israel dan Jerman ada di peringkat 17 dan 19.
Amerika Serikat Masih menjadi negara digdaya dengan kekuatan militer di peringkat pertama. Disusul Russia yang berada di peringkat kedua, dan China yang berada di peringkat ketiga.
Jika ditelisik, kekuatan utama pertahanan Indonesia adalah jumlah pasukan militernya. Tercatat, militer Indonesia berjumlah 1.050.000 orang, di mana personel aktif sebesar 400.000 orang.
Untuk Angkatan Udara, Tercatat Indonesia memiliki 474 pesawat tempur, dimana dari jumlah tersebut sudah termasuk 41 Fighter dan 37 Attack Helicopters
Untuk Angkatan Laut, Indonesia tercatat memiliki sebanyak 333 aset. Di mana di antaranya termasuk 8 kapal perang jenis frigates, 25 jenis corvettes dan 4 kapal selam.
Sedangkan untuk Angkatan Darat, militer Indonesia memiliki 313 tank,11.604 kendaraan tempur, 153 self-propelled artillery, 414 towed artillery dan 63 rocket projectors.
Dari sekian banyak alutsista tersebut, hal yang tidak kalah penting adalah kemampuan Indonesia dalam memproduksi minyak. Di sini, tercatat Indonesia mampu memproduksi 845 ribu barel minyak per hari.
Sebelumnya, Indonesia telah memasuki tahap terakhir pemesanan jet tempur Rafale buatan Dassault Aviation. Seperti diketahui, pemesanan tahap pertama dilakukan sebanyak 6 unit jet Rafale pada September 2022 dan berlanjut 18 unit di tahap kedua pada Agustus 2023.
Pada 8 Januari 2024 ditandatangani pemesanan berikutnya sebanyak 18 pesawat, sehingga total 42 pesawat jet tempur Rafale yang sudah dipesan untuk TNI Angkatan Udara Indonesia. Pesawat pertama akan tiba di Tanah Air pada awal 2026.
Dalam memilih Rafale, Indonesia telah memilih alat unik untuk kedaulatan dan kemandirian operasional yang akan membantu mengkonsolidasikan perannya sebagai kekuatan regional yang besar. Pilihan ini juga mengkonsolidasikan kerja sama industri dan akademik yang ambisius.
“Kami berkomitmen penuh untuk menyukseskan kemitraan ini, dengan visi jangka panjang yang tegas,” kata Eric Trappier, Chairman dan CEO Dassault Aviation, dikutip dari keterangan resmi, Kamis (11/1).