Amerika Tegang Menerka Tanda-Tanda Dimulainya Perang Rusia-Ukraina
Dengan lebih dari 100.000 pasukan Rusia yang ditempatkan di sepanjang perbatasan Ukraina, jumlah yang terus bertambah, pejabat militer dan intelijen AS sedang mengamati manuver taktis yang berusaha diantisipasi ketika Moskow mungkin beralih dari sekedar mengancam menjadi benar-benar meluncurkan serangan.
Bisa jadi sebuah serangan siber yang menargetkan jaringan energi Ukraina. Atau pergerakan batalion dan tank Rusia di sepanjang perbatasan. Atau bahkan serangan rudal jarak jauh.
Itu semua tanda-tanda potensial yang dipantau secara cermat oleh pejabat AS dan Eropa yang bisa menjadi bukti Presiden Rusia Vladimir Putin semakin dekat untuk melakukan invasi ke Ukraina. Dengan lebih dari 100.000 pasukan Rusia yang ditempatkan di sepanjang perbatasan Ukraina, jumlah terus bertambah, pejabat militer dan intelijen sedang mengamati manuver taktis yang berusaha diantisipasi ketika Moskow mungkin beralih dari sekedar mengancam menjadi benar-benar meluncurkan serangan.
-
Bagaimana Bule Rusia tersebut diamankan? Bule tersebut, diketahui linglung di Lapangan Puputan, Badung, Kota Denpasar, pada Rabu (30/8) kemarin sekitar pukul 20:39 WITA.
-
Kenapa Bule Rusia tersebut diamankan? Seorang perempuan warga Negara Asing (WNA) asal Rusia bernama Xenia (25) diamankan oleh Satpol PP Kota Denpasar, diduga depresi dan mengalami gangguan jiwa.
-
Mengapa dunia khawatir dengan Rusia? Namun, perhatian dunia saat ini sepenuhnya tertuju pada Rusia seiring dengan invasinya ke Ukraina.
-
Apa yang terjadi pada Bule Rusia tersebut? Bule tersebut, saat diamankan di Kantor Satpol PP Kota Denpasar, Bali, sempat membuka pakaian dan celananya hingga telanjang dan sempat memanjat pintu sel. "Mungkin dia depresi. Iya (Telanjang) saat baru di ruangan karena depresi ngamuk-ngamuk buka baju itu mungkin, di ruangan binaannya," kata Kepala Satpol PP Kota Denpasar, AA Ngurah Bawa Nendra saat dikonfirmasi, Kamis (31/8).
-
Siapa yang mengutuk Rusia karena menyerang anak-anak Ukraina, tetapi bersikap mesra dengan Israel? PM Inggris Keir Starmer unggah cuitan kontroversial tentang konflik Ukraina-Rusia hingga ramai disorot di media sosial. Perdana Menteri (PM) Inggris Keir Starmer baru saja dilantik pada Jumat (5/7) lalu oleh Raja Charles III. Starmer sah terpilih usai Partai Buruh memenangkan 412 suara dari 650 kursi di parlemen pada Pemilu, Kamis (4/7). Dirinya akan menggantikan Perdana Menteri Inggris sebelumnya, Rishi Sunak. Belum genap satu minggu menjabat, Keir Starmer sudah jadi perbincangan usai cuitannya di akun X pribadinya @Keir_Starmer dinilai penuh kemunafikan.
-
Dimana Bule Rusia tersebut diamankan? Seorang perempuan warga Negara Asing (WNA) asal Rusia bernama Xenia (25) diamankan oleh Satpol PP Kota Denpasar, diduga depresi dan mengalami gangguan jiwa.
Pejabat AS mengatakan mereka mengamati dengan cermat serangan siber, seperti serangan yang menargetkan pemerintah Ukraina bulan lalu. Mereka tidak hanya mengamati pengerahan tentara Rusia di perbatasan tapi juga di mana mereka ditempatkan, dan mengamati apa yang dilakukan Rusia dengan peralatan militernya seperti tank yang bisa menjadi pusat setiap serangan darat.
Di saat bersamaan, pejabat saat ini maupun mantan pejabat menyampaikan kepada CNN, pada akhirnya mungkin tidak ada petunjuk yang jelas untuk serangan ke Ukraina. Seperti gemuruh gempa bumi, mungkin hanya ada sedikit atau bahkan tidak ada peringatan awal sama sekali sebelum invasi terjadi.
"Jika Anda melihat opsi kelas bawah, yang semuanya dapat dieksekusi segera dengan sedikit atau tanpa peringatan dengan pasukan yang sudah dikerahkan - hal-hal seperti serangan balasan atau serangan di Timur, pelarian dari selatan, serangan dari utara—pasukan itu sudah dalam posisi dan jumlah yang tepat dengan kemampuan yang tepat," jelas seorang pejabat intelijen Barat kepada CNN, dikutip pada Kamis (10/2).
Mantan Direktur Intelijen Nasional James Clapper mengatakan kepada CNN, AS mungkin tidak melihat awal serangan penuh sampai mereka melihatnya.
"Jika dia menembak ke Kyiv atau kota besar lainnya, maka Anda tahu itu benar-benar terjadi," ujar Clapper.
Penilaian tersebut membantu menjelaskan mengapa Presiden Joe Biden dan pejabat tinggi AS memperingatkan bahwa invasi Rusia itu dekat - penjelasan yang membuat gerap pejabat Ukraina - karena Kremlin mungkin perlu sedikit waktu sebelum sebuah serangan diluncurkan.
Pergerakan tank
Sementara Gedung Putih mengatakan pihaknya tidak lagi menyebut serangan Rusia itu "dekat", seorang pejabat pemerintah senior mengatakan penilaian bahwa sebuah serangan bisa terjadi "kapanpun saat ini" masih valid karena Rusia telah menambah logistik dan kesinambungan pasukannya di perbatasan, juga tambahan senjata penyerang dan pertahanan.
Pejabat Rusia berulang kali membantah mereka berencana menyerang Ukraina, menuduh Barat bertanggung jawab menyebabkan eskalasi ketegangan di kawasan itu.
Para pejabat mengatakan ada perbedaan antara skenario potensial, apakah Rusia menyerang Ukraina dengan cara yang ditargetkan atau apakah Kremlin sedang mempersiapkan invasi skala penuh ke negara itu untuk mencoba menggulingkan pemerintah di Kyiv. Dalam kasus terakhir, Rusia akan membutuhkan lebih banyak pasukan di sepanjang perbatasan dan citra satelit akan menangkap penempatan berkelanjutan yang telah diawasi Barat selama berbulan-bulan.
"Menurut saya matematika tidak sesederhana yang disampaikan, ada sejumlah angka ajaib (kelompok taktis batalyon)," kata pejabat Barat.
"Ini hanya berbicara secara umum, lebih dari yang kita lihat sekarang."
Tetapi para pejabat memperingatkan, Putin juga dapat memulai serangan dengan menggunakan artileri jarak jauh untuk menyerang Ukraina, di mana pasukan darat tidak perlu berada dalam jangkauan.
Namun, salah satu hal utama yang diperhatikan AS adalah ketika sejumlah besar pasukan Rusia meninggalkan area pelatihan mereka di dekat perbatasan dan bergerak ke arah mendekati jarak tembak target mereka, yang merupakan posisi darat tertentu, kata seorang pejabat pemerintah.
Tanda lainnya yang dipantau pejabat AS adalah pergerakan tank-tank Rusia. Salah satu tanda militer Rusia bersiap untuk sebuah invasi adalah kalau mereka mulai memindahkan tank-tank di perbatasan, maupun menyalakan atau mematikannya, karena jika tank-tank hanya didiamkan di sana dan tidak bergerak selama beberapa hari, bahan bakarnya bisa membeku.
Jika mereka menyalakan atau mematikannya, itu dapat mencegah bahan bakar tank membeku. Artinya, tank akan siap untuk dikerahkan dengan cepat. Sejauh ini, kata pejabat itu, tank-tank itu hanya didiamkan di sana, berdasarkan citra satelit komersial.
Cuaca di Ukraina juga berperan penting. Suhu yang lebih dingin dan medan yang membeku akan mempermudah serangan Rusia.
Serangan siber
Pejabat AS dan Ukraina mengatakan ada perkiraan besar invasi Rusia bisa dilakukan melalui agresi serangan siber terhadap Ukraina.
Pejabat Ukraina, Victor Zhora, yang menyelidiki serangan siber Januari terhadap situs pemerintah Ukraina, mengatakan bulan lalu "tidak ada keraguan bahwa (invasi Rusia) bisa didikung agresi siber - atau setidaknya mereka akan aktif di ruang-ruang siber."
Pejabat AS secara cermat mengamati tanda-tanda serangan siber di Ukraina dan mengkomunikasikan hal ini dengan timpalannya dari Ukraina. Salah satu perhatiannya adalah Rusia bisa menggunakan kecakapan peretasannya untuk mengikis kepercayaan publik terhadap pemerintah Ukraina.
Sejak Rusia mencaplok Krimea pada 2014, peretas yang diduga berasal dari Rusia beberapa kali meretas infrastruktur penting pemerintah Ukraina, termasuk memadamkan listrik di beberapa wilayah Ukraina pada 2015 dan 2016.
"Siber adalah alat ideal bagi Rusia untuk digunakan sebelum invasi," kata wakil presiden analisis intelijen di firma keamanan siber Mandiant, John Hultquist.
Hultquist juga menelusuri kelompok peretas Rusia pada 2015 dan 2016.
"Anda bisa menggunakan (operasi siber) untuk menyerang, untuk memberi tanda (tujuan Anda), dan berpotensi mengikis pengaruh musuh Anda sebelum peluru terbang atau tanpa perlu meningkatkan situasi menjadi perang."
(mdk/pan)