Arab Saudi bangun tembok raksasa nyaris 1.000 km halau ISIS
'Tembok Besar' ala Saudi ini untuk melindungi wilayah kaya minyak dari militan pro-khilafah
Keluarga Kerajaan Arab Saudi memerintahkan pembangunan tembok penghalang sepanjang 966 kilometer untuk membentengi perbatasan utara. Hal ini mereka lakukan untuk melindungi negara kaya minyak itu dari ISIS.
Keputusan ini diambil setelah pekan lalu sebuah bom bunuh diri dan serangan senjata terjadi di perbatasan Saudi, menewaskan dua tentara. Diduga pelakunya adalah ekstremis ISIS.
-
Siapa kapten Timnas Arab Saudi? Kapten Tim Nasional Arab Saudi adalah Salem Al-Dawsari, sementara Asnawi Mangkualam menjabat sebagai kapten Timnas Indonesia.
-
Siapa kapten dari tim nasional Arab Saudi? Sebagai kapten dan pemain kunci tim, winger kiri ini mencuri perhatian di Piala Dunia 2022 dengan mencetak gol dan membantu Arab Saudi mengalahkan Argentina 2-1 di fase grup.
-
Kapan Timnas Indonesia main lawan Arab Saudi? Timnas Indonesia akan menghadapi Arab Saudi dalam laga pertama putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, pada Jumat (6/9/2024) dini hari WIB.
-
Kapan patung unta di Arab Saudi ditemukan? Sederet patung unta berukuran sesuai aslinya ditemukan pada 2018 lalu di Arab Saudi utara.
-
Kenapa Timnas Indonesia ke Arab Saudi? Sebagian anggota Timnas Indonesia telah tiba di Arab Saudi menjelang Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia pada Senin pagi, 2 September 2024, waktu setempat.
-
Kapan Timnas Indonesia bertanding melawan Arab Saudi? Maarten Paes akhirnya melakukan debutnya bersama Timnas Indonesia dan hasilnya cukup mengejutkan. Sebelumnya, Paes diperkirakan tidak akan tampil saat Timnas Indonesia bertandang ke markas Timnas Arab Saudi pada matchday 1 Grup C ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, yang berlangsung pada Jumat (06/09/2024).
Tembok raksasa yang dibangun tersebut dilengkapi pagar dan parit serta menara pengawas radar, pos komando dan pos-pos penjaga. Hal tersebut bertujuan melindungi wilayah kaya minyak Saudi dari para ekstremis Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Tembok ini diresmikan tahap pembangunan pertamanya pada September 2014 oleh Raja Arab Saudi Abdullah bin Abdulaziz al-Saud. Pemimpin Negeri Petro Dollar ini meresmikan pembangunan tembok tak lama setelah ISIS menyerang Irak.
Seperti yang dilansir oleh Daily Mail, Jumat (16/1), ekstremis ISIS diyakini sulit menembus tembokyang berlapis-lapistersebut. Pagar raksasa ini membentang di sepanjang perbatasan Saudi dan Irak, dari Yordania hingga Kuwait. Di dalam tembok tersebut terdapat 78 menara pemantau, delapan pusat komando, 10 kendaraan pemantau, 32 pos pusat cepat tanggap, dan tiga regu intervensi cepat.
Saat ini, hubungan Irak dan Arab Saudi sangat tegang. Riyadh menuduh mantan Perdana Menteri Irak Nuri al-Maliki menciptakan kondisi untuk pemberontakan jihad di negaranya dengan menyingkirkan Golongan Islam Sunni. Sedangkan Maliki sendiri menuduh Arab Saudi mendukung terorisme di Irak dan Suriah.
(mdk/ard)