Arab Saudi Batalkan Hukuman Mati Bagi Terpidana Pembunuhan Jamal Khashoggi
Keputusan itu diambil setelah putra Khashoggi mengatakan pada Mei mereka telah "mengampuni" para pembunuh, sebuah tindakan yang dikecam sebagai "parodi keadilan" oleh seorang pakar PBB.
Pengadilan Arab Saudi pada Senin membatalkan lima hukuman mati untuk terdakaa pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi, keputusan terakhir dalam kasus yang membuat kolumnis Washington Post itu dibunuh dan dimutilasi regu pembunuh Arab Saudi.
Pengadilan menjatuhkan hukuman 20 tahun penjara kepada lima orang dan tiga lainnya dijatuhi hukuman antara tujuh hingga 10 tahun, seperti diberitakan media pemerintah, dikutip dari Aljazeera, Selasa (8/9). Delapan terpidana pembunuhan, yang terjadi di konsulat Arab Saudi di Turki, tidak diidentifikasi.
-
Kapan Saipul Jamil berangkat ke Arab Saudi? Saipul berangkat bersama kelompok terbang awal dari Indonesia. Ia sudah berada di Arab Saudi sejak beberapa hari yang lalu.
-
Siapa kapten dari tim nasional Arab Saudi? Sebagai kapten dan pemain kunci tim, winger kiri ini mencuri perhatian di Piala Dunia 2022 dengan mencetak gol dan membantu Arab Saudi mengalahkan Argentina 2-1 di fase grup.
-
Apa yang dilakukan Ragnar Oratmangoen di pertandingan melawan Arab Saudi? Ragnar tampil sangat baik dalam pertandingan ini. Selain mencetak gol untuk Indonesia, yang akrab dipanggil Wak Haji ini, juga sering kali mengganggu pertahanan Green Falcons, sebutan untuk Arab Saudi. Dengan kecepatan dan kemampuan dribelnya yang luar biasa, Wak Haji beberapa kali membuat pertahanan Arab Saudi tertekan.
-
Kapan Timnas Indonesia main lawan Arab Saudi? Timnas Indonesia akan menghadapi Arab Saudi dalam laga pertama putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, pada Jumat (6/9/2024) dini hari WIB.
-
Siapa kapten Timnas Arab Saudi? Kapten Tim Nasional Arab Saudi adalah Salem Al-Dawsari, sementara Asnawi Mangkualam menjabat sebagai kapten Timnas Indonesia.
-
Kapan patung unta di Arab Saudi ditemukan? Sederet patung unta berukuran sesuai aslinya ditemukan pada 2018 lalu di Arab Saudi utara.
Keputusan itu diambil setelah putra Khashoggi mengatakan pada Mei mereka telah "mengampuni" para pembunuh, sebuah tindakan yang dikecam sebagai "parodi keadilan" oleh seorang pakar PBB.
Khashoggi hilang pada 2 Oktober 2018, saat mengunjungi konsulat di Istanbul. Otoritas Turki kemudian mengungkapkan dia dibunuh di dalam gedung oleh tim pembunuhan Saudi. Jasadnya tak pernah ditemukan sampai sekarang.
Pengadilan dikritik para kelompok hak asasi manusia yang mencatat bahwa tidak ada pejabat senior atau siapapun yang dicurigai melakukan pembunuhan dinyatakan bersalah. Independensi pengadilan juga dipertanyakan.
Banyak warga Arab Saudi memuji vonis pada Senin itu dalam komentar di Twitter, sebuah platform yang disukai oleh pendukung pro-pemerintah. Beberapa mengatakan putusan itu mengakhiri salah satu kasus politik paling sulit yang dihadapi kerajaan, sementara yang lain mengatakan keputusan itu menjadikan Arab Saudi sebagai "tanah keadilan" dan "negara di mana hak tidak pernah hilang".
Khalil Jahshan, dari Arab Center di Washington, DC, mencatat kantor kejaksaan mengatakan pengumuman itu "menutup kasus selamanya".
"Yang terpenting, di mana jasad Jamal Khashoggi? Dengan kalimat-kalimat ini, saya berasumsi mereka telah mengetahui apa yang terjadi dengan jasadnya," kata Jahshan kepada Aljazeera.
"Seluruh putusan tampaknya telah dimanipulasi. Menurut praktik hukum di Arab Saudi, keluarga memiliki hak untuk meringankan hukuman apa pun, dan keluarga telah mengeluarkan pernyataan seperti itu - kemungkinan besar di bawah paksaan. Saya rasa tidak dilakukan dengan bebas," jelasnya.
Dugaan Keterlibatan Pangeran MBS
Jamal Khashoggi, yang merupakan kolumnis The Washington Post kerap menulis kritik terhadap pemerintah Arab Saudi.
Dia hidup dalam pengasingan di Amerika Serikat selama sekitar setahun, meninggalkan Arab Saudi saat Putra Mahkota Pangeran Muhammad bin Salman (MBS) mulai menangkap para aktivis HAM, penulis, dan para pengkritik keterlibatan Arab Saudi dalam perang Yaman.
Pertanyaan masih muncul terkait dugaan keterlibatan MBS yang memerintahkan pembunuhan Khashoggi, di mana sejumlah agen intelijen barat menyebut MBS mengetahuo operasi pembunuhan tersebut.
MBS pernah mengatakan dia tak ada kaitannya dengan pembunuhan itu, tapi mengakui "itu terjadi di bawah pengawasan saya."
Pemerintah Arab Saudi menyebut pembunuhan itu sebagai "operasi jahat" setelah berulang kali menyangkal keterlibatan apapun.
Agnes Callamard - pelapor khusus PBB bidang eksekusi di luar hukum - juga menemukan "bukti yang dapat dipercaya" bahwa Pangeran MBS dan pejabat senior Saudi lainnya bertanggung jawab atas pembunuhan itu dalam laporan investigasi yang diterbitkan pada Juni 2019.
Callamard mengatakan di Twitter pada Senin bahwa persidangan itu tidak adil atau transparan dan "tanggung jawab Putra Mahkota Muhammad bin Salman bahkan belum ditangani".
Bertentangan Dengan Standar Keadilan
Tunangan Khashoggi juga mengecam putusan tersebut di media sosial.
"Putusan yang dijatuhkan hari ini di Arab Saudi sekali lagi mengolok-olok keadilan," kata Hatice Cengiz di Twitter.
"Pihak berwenang Saudi menutup kasus ini tanpa dunia mengetahui kebenaran siapa yang bertanggung jawab atas pembunuhan Jamal. Siapa yang merencanakannya, siapa yang memerintahkannya, di mana mayatnya? Ini adalah pertanyaan paling penting yang sama sekali belum terjawab," lanjutnya.
Rami Khouri, dari American University of Beirut, mengatakan kepada Aljazeera, persidangan Saudi dikritik secara luas di seluruh dunia karena bertentangan dengan standar keadilan yang dapat diterima secara internasional.
"Masalah siapa sebenarnya yang memerintahkannya (pembunuhan) masih menjadi pertanyaan besar. Putra mahkota telah terlibat - itu adalah tuduhan yang sangat serius ketika datang dari penyidik di PBB dan CIA. Ada banyak pertanyaan, itu perlu dijawab," jelas Khouri.
(mdk/pan)