Arab Saudi Tahan Seribu Lebih Warga Asing Terkait Dugaan Terorisme
Sebanyak 1.028 warga asing ditahan pihak berwenang Saudi terkait kasus terorisme dan ancaman keamanan negara. Angka ini mencapai 19,7 persen dari jumlah tahanan yang diamankan otoritas Kerajaan Arab Saudi.
Sebanyak 1.028 warga asing ditahan pihak berwenang Arab Saudi terkait kasus terorisme dan ancaman keamanan negara. Angka ini mencapai 19,7 persen dari jumlah tahanan yang diamankan otoritas Kerajaan Arab Saudi.
Menurut surat kabar setempat, para tahanan Yaman menempati urutan teratas dalam daftar tahanan asing dengan jumlah 358 tahanan. Kemudian disusul warga Suriah sebanyak 259 tahanan, Mesir75 tahanan dan Pakistan 73 tahanan. Demikian dilansir dari laman Middle East Monitor, Kamis (18/7).
-
Kapan patung unta di Arab Saudi ditemukan? Sederet patung unta berukuran sesuai aslinya ditemukan pada 2018 lalu di Arab Saudi utara.
-
Bagaimana pemerintah Arab Saudi menghadapi pemberontakan di Masjidil Haram? Pemerintah Arab Saudi, yang dipimpin oleh Raja Khalid bin Abdulaziz Al Saud, merespons dengan memobilisasi pasukan keamanan untuk mengatasi pemberontakan.
-
Siapa kapten Timnas Arab Saudi? Kapten Tim Nasional Arab Saudi adalah Salem Al-Dawsari, sementara Asnawi Mangkualam menjabat sebagai kapten Timnas Indonesia.
-
Di mana patung unta di Arab Saudi ditemukan? Sederet patung unta berukuran sesuai aslinya ditemukan pada 2018 lalu di Arab Saudi utara.
-
Apa yang dilakukan Arab Saudi untuk meningkatkan keselamatan Jemaah? Menteri Kesehatan Fahd Al-Jalajel mengatakan berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan kesadaran tentang bahaya stres akibat cuaca panas dan bagaimana para jemaah dapat mengatasinya.
-
Siapa kapten dari tim nasional Arab Saudi? Sebagai kapten dan pemain kunci tim, winger kiri ini mencuri perhatian di Piala Dunia 2022 dengan mencetak gol dan membantu Arab Saudi mengalahkan Argentina 2-1 di fase grup.
Daftar tahanan menunjukkan, jumlah warga Saudi yang dituduh terkait kasus terorisme sebanyak 4.201 tahanan atau 80,3 persen dari jumlah semua tahanan. Selama dua tahun terakhir, ratusan aktivis hak asasi manusia telah ditangkap atas tuduhan terkait terorisme.
Para tahanan dilaporkan telah mengalami berbagai bentuk penganiayaan fisik dan psikologis yang parah, termasuk penyiksaan, kurungan isolasi, dan penolakan kunjungan bagi anggota keluarga mereka. Lima orang baru-baru ini meninggal di penjara diduga karena penyiksaan.
Menurut catatan kelompok hak asasi manusia, Al-Qst, pada Mei 2018 pemerintah Saudi menyerukan penangkapan paling brutal terhadap pembela hak asasi perempuan. Organisasi itu mengatakan para tahanan perempuan dipukuli, dicambuk, dan disetrum, sementara tiga dari mereka menunjukkan tanda-tanda penyiksaan parah dan memar di sekitar mata, gemetar dan kehilangan berat badan.
Menurut kelompok itu, sejumlah aktivis perempuan juga mengalami pelecehan seksual, ditelanjangi dan difoto, sementara setidaknya satu dari mereka menjadi sasaran penyiksaan psikologis dengan mengabarkan anggota keluarga yang bersangkutan telah meninggal.
Baca juga:
Arab Saudi Undang Keluarga Korban Penembakan Selandia Baru Naik Haji
Cerita Haru Tukang Becak, Petani dan Pemulung Pergi Haji
Parlemen AS Loloskan Resolusi untuk Ungkap Dalang Pembunuhan Khashoggi
Dulu Dilarang di Arab Saudi, Sekarang Aturan-Aturan Ini Sudah Dicabut
Saudi Serukan Umat Islam Hindari Politisasi dalam Ibadah Haji
Hassa binti Salman, Putri Sang Raja Arab Saudi yang Tersangkut Hukum
Pakar HAM PBB Kecam Amerika yang Bungkam Atas Kasus Pembunuhan Jamal Khashoggi