AS akan Tambah Pasukan Darat, Laut, dan Udara di Eropa, Ini Jumlahnya
Biden juga mengumumkan korps pasukan kelima AS akan mendirikan pangkalan permanen di Polandia.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden kemarin mengumumkan AS akan menambah jumlah pasukan militer di darat, laut, dan udara di Eropa sebagai respons atas invasi Rusia ke Ukraina.
Biden menyampaikan pengumuman itu saat pertemuan KTT NATO di Madrid, Spanyol, yang berlangsung dua hari.
-
Kenapa Joe Biden ingin dekat dengan Prabowo? "Kita memiliki tanggung jawab bersama, khususnya di kawasan Pasifik. Jadi, saya sangat, sangat ingin dekat dengan Anda," kata Biden.
-
Apa yang dikatakan Joe Biden kepada Prabowo saat mengucapkan selamat? "Pak presiden terpilih, saya ingin memanggil Anda Pak presiden terpilih," kata Biden kepada Prabowo.
-
Apa yang digunakan Joe Biden untuk berkomunikasi secara rahasia? Kemudian saat rencana Rusia mau menginvasi Ukraina, Presiden Joe Biden punya alat komunikasi yang dipercaya. Ia menggunakan iPhone berlogo khusus berwarna emas bertuliskan ‘Segel Presiden Amerika Serikat’.
-
Apa yang terjadi saat Joe Biden salah sebut nama Volodymyr Zelensky? Salah satu peserta yang hadir dalam forum itu kemudian berteriak, "Zelensky!", berusaha untuk mengoreksi perkataan presiden berusia 81 tahun itu. Para pemimpin dunia yang hadir tampak ragu untuk bertepuk tangan untuk menyambut Zelensky dan tampaknya juga sedang menunggu Biden untuk mengoreksi perkataannya.
-
Mengapa Joe Biden salah sebut nama Volodymyr Zelensky? Biden kemudian langsung meminta maaf, mengatakan insiden salah sebut itu terjadi karena dia "sangat fokus untuk mengalahkan" Putin.
-
Bagaimana cara Joe Biden mengucapkan selamat kepada Prabowo? Via Telepon, Joe Biden Beri Selamat ke Prabowo sebagai Pemenang Pilpres
Dilansir dari laman the Guardian, Rabu (30/6), Biden menyatakan AS akan menempatkan 3.000 tentara di Romania, dua skuadron F-35 di Inggris dan dua kapal perang di Spanyol.
"AS dan sekutu akan menambah pasukan. Kami membuktikan NATO saat ini lebih dibutuhkan dibanding sebelumnya," kata Biden dalam pernyataan singkat yang dia baca sebelum KTT dimulai.
Dengan pengumuman ini diharapkan ada tindak lanjut komitmen dari negara anggota NATO untuk memperkuat pasukan dan aliansi di sebelah timur Eropa.
KTT NATO juga mendengarkan pidato dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy yang menyerukan anggota aliansi militer itu mengirimkan lebih banyak lagi persenjataan canggih, terutama artileri, untuk membantu "Ukraina mengakhiri perang ini dengan kemenangan."
Zelenskyy juga memperingatkan Kiev membutuhkan dukungan dana untuk melawan Rusia.
"Kami butuh sekitar USD 5 miliar sebulan," kata Zelenskyy. "Kami berupaya mencegah Rusia menghancurkan kami dan menghancurkan Anda sekalian."
Secara total, delapan pasukan garda depan NATO yang membentang dari Estonia hingga BUlgaria akan bertambah jumlahnya dari 3.000 tentara menjadi 5.000 tentara.
Biden juga mengumumkan korps pasukan kelima AS akan mendirikan pangkalan permanen di Polandia. Tambahan pasukan akan ditempatkan di negara Baltik dan sistem pertahanan udara juga akan dipasang di Jerman dan Italia.
"Bersama dengan sekutu kita, kita akan memastikan NATO siap menghadapi setiap ancaman di darat, laut, dan udara di saat Putin sudah menghancurkan kedamaian di Eropa dan prinsip keteraturan," kata Biden.
AS mengirimkan tambahan 20.000 tentara ke Eropa awal tahun ini sehingga totalnya mencapai lebih dari 100.000 personel. AS, kata Biden, akan "terus menyesuaikan jumlah tentara" jika diperlukan.
Rencana pertahanan NATO saat ini artinya ada 300.000 tentara yang bersiaga untuk menghadapi ancaman Rusia.
Baca juga:
Rusia Rilis Koordinat Pentagon, Gedung Putih, dan Markas NATO
Bertemu Jokowi di Kiev, Presiden Ukraina Merasa Didukung Rakyat Indonesia
Ukraina dan Rusia Sepakati Pertukaran Tawanan Terbesar Sejak Perang
Jokowi Pemimpin Pertama Asia Kunjungi Ukraina, Zelenskyy Sampaikan Terima Kasih
Bertemu Zelenskyy, Jokowi Tawarkan Diri Jadi Pembawa Pesan untuk Putin
Indonesia akan Bantu Renovasi Rumah Sakit Ukraina yang Rusak Akibat Perang
Rusia Sebut yang Dirudal Gudang Senjata dari AS-Eropa, Bukan Mal Ukraina
Laporan dari Ukraina: Jokowi Tak Pakai Rompi Antipeluru, Saat Ini Bertemu Zelensky